Suara itu. Suara yang belum mereka dengar selama seharian ini. Suara dari orang yang meninggalkan mereka. Suara ini tidak datang dari arah semak-semak. Malah sebaliknya. Suara ini datang dari arah belakang mereka
"Sakura!"
━━━━━━━━━━━━━━Mereka saling bertatapan. Sakura diam membeku. Bagaimana bisa dia bertemu dengan semua teman-temannya disini. "Sa-sakura-chan" Naruto akan menghampiri Sakura. Tapi, Tobi lebih cepat dari Naruto. Tobi berlari dari belakang dan menarik tangan Sakura mengajaknya naik ke atas pohon dan berlari
"Shinobi Konoha sialan!"batin Tobi jengkel.
"Sakura-chan!! Matte!" Naruto mengejar Tobi. Naruto tak akan membiarkan Tobi dan Sakura kabur semudah itu.
Tobi dengan sigap menggendong Sakura ala bridal style. Mempercepat langkahnya. Menjauh dari jinchuriki ekor 9 itu. "Gawat" suara berat Tobi terdengar di telinga Sakura. Sedikit terkejut karena suara Tobi yang tadinya cempreng layaknya bocah, menjadi berat layaknya suara lelaki biasanya.
Wush
Kunai meluncur dari belakang Tobi, mengejutkan Tobi dan gadis yang digendong nya. "Sakura!" Sasuke berteriak dari belakang tubuh Tobi.
"Katon: Gokakyu no jutsu!" Sasuke mengeluarkan jutsunya. Untung Tobi dengan segera menghindar agar tidak tekena panas api Sasuke. Tobi berkamui. Pusaran menghisap dirinya dan Sakura entah pergi kemana.
"Sial! Kita kehilangan Sakura"
"Ie', kau masih bisa merasakan Cakra nya kan Naruto?" Kakashi menyela Naruto
"Hai' Kakashi sensei!" Jawab Naruto yang bisa merasakan Cakra Sakura walau sedikit. "Kita ikuti Cakra itu!" Perintah Kakashi. Mereka semua kemudian pergi mengikuti Cakra Sakura yang sepertinya tidak bisa dia sembunyikan dengan benar.
━━━━━━━━━━━━━━
Kamui Tobi membawa mereka ke depan markas. Di depan markas berdiri Deidara dan Sasori yang sepertinya sedang bertengkar. "Dimana Pein?" Ucap Tobi dengan suara berat nya. Deidara dan Sasori mengalihkan pandangannya ke Tobi. "Dia didalam" jawab Sasori. Tobi segera berlari kedalam.
"Hoi pinky, sebenarnya ada apa?" Lamunan Sakura terbuyar akibat Deidara.
"Konoha mencariku"
"Sudah kuduga. Konoha tidak akan tinggal diam jika ninja medis mereka yang terkuat ini meninggalkan Konoha" Sasori berkata dengan nada sedikit, mengejek?
"Omae wa, bawa lari Sakura dari sini" Suara Pein terdengar. Langsung ke otak. Tanpa ba bi bu, Sasori dan Deidara lari tak lupa dengan Sakura yang di seret Deidara.
Mereka lari dari markas. "Pergilah ke perbatasan Amegakure dengan Konoha" sekali-lagi Pain berkata dengan telepati nya.
Tring
Shuriken berhasil di tebas oleh Sasori. Dari belakang, tenten, Neji, rock Lee dan guy mengejar mereka. "Sial" Deidara mengumpat.
"Dei, bawa Sakura pergi dari sini. Mereka biar aku yang atasi" Sasori mengeluarkan beberapa gulungannya.
Boom
Keluar beberapa kugutsu dari gulungan itu. Sasori mengendalikannya dengan benang Cakra di jari-jarinya. "Neji, tenten Kalian kejar Sakura dengan perempuan itu" Guy memberi arahan
"Aku bukan perempuan, sialan!!!" Deidara berteriak kesal.
"Sakura sembunyikan Cakra mu dengan baik"
"Baiklah, kurasa Guy-sensei ada benarnya. Pertama bertemu dengan mu kukira kau perempuan."
"Sialan, kau pink"
Sekali lagi kunai terlempar ke arah mereka. Deidara segera menyadarinya dan memutuskan turun ke bawah. Menarik Sakura ke semak-semak yang lebat, sangat lebat. Dan membekap mulutnya dengan tangannya.
"Shh, diamlah Pinky." Deidara mengintip sedikit dari celah-celah semak-semak.
Sakura pov
Si perempuan berbatang ini tiba-tiba menyeret ku ke bawah. Mengajakku bersembunyi di semak-semak yang lebat. Semoga dia tidak 'mengapa-ngapa' ku. Dia membekap mulut ku agar tidak bersuara. Aku bisa mentolerir itu.
Tapi entah perasaan ku saja, benda kenyal dan lunak melumat bibirku. Seperti lidah yang panjang. Mencoba membuka masuk ke mulut ku.
"Ohh Kami-sama, aku lupa Deidara mempunyai mulut di tangannya" batin ku gelisah. Dia sepertinya masih belum menyadarinya.
Dan sialnya mulut di tangan Deidara itu memiliki gigi. Gigi itu menggigit bibir atas ku. Membuatku membuka sedikit mulut ku. Sedetik kemudian, lidah panjang itu masuk ke mulut ku. Mengajak bertarung lidah ku. Mengabsen gigi ku. Menjelajahi mulut ku.
Tangan ku mencoba membebaskan bekapan Deidara tapi nihil. "Oh tuhan, kenapa? Kenapa perempuan berbatang ini mencuri ciuman pertamaku. Dan sialnya kenapa rasanya nikmat"
Sakura end pov
Deidara menoleh ke arah Sakura dengan pelan-pelan. Sebenarnya dia sadar apa yang dilakukan oleh tangan satunya itu. Mata memelas, pipi yang merona malu, dan beberapa air liur yang keluar dari bekapan tangan Deidara dan mulut Sakura. Itu cukup untuk membangunkan Deidara kecil.
"Sialan!" Deidara melihat kembali ke luar semak-semak. Sudah terasa aman, Deidara menggendong Sakura ala bridal style dan pergi. Tapi sebelumnya dia melepaskan bekapannya pada Sakura. Lihatlah muka mesum milik Sakura dan muka mesum milik Deidara.
"I-ini sudah malam. A-aku akan cari menginapan"
TBC
Hai minna^^
Gomenne Ressa ga pernah update tugas Ressa bejibun. Mayan nih chapter DeiSaku.
Dilanjut ga nih?
Pasti dah kurang peminatnya ya?
Jangan lupa Vote dan Comment!
See you in next Chapter^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura No Akatsuki
Teen FictionIni cerita tentang dia yang memperjuangkan kebenarannya, namun gagal. *** Haruno Sakura, putri tunggal dari klan Haruno, Klan yang memiliki kekuatan fisik dan penyembuhan luar biasa, terkejut ketika klan kuat itu dibantai tanpa ampun dalam semalam...