"Aku salah ruangan, Baka!!" Sakura mendorong Deidara. Mengambil pakaiannya yang ia letakkan di ranjang dan pergi dari ruangan Deidara secepat kilat.
"Dia tidak menyentuh dadaku. Seperti dia menyentuh dada Sasori-danna"
━━━━━━━━━━━━━━
「Konoha, Kantor Hokage」
"Kalian sudah berkumpul semua?" Stunade memulai percakapan pagi ini. Dihadapannya berdiri tim 7, 8, 9 dan 10 beserta sensei mereka
"Belum Tsunade-sama, Naruto belum datang" Kini Ino membuka suaranya. Jika diperhatikan memang bocah Uzumaki itu belum datang
"Dia masih ada di Rumah Sakit. Keadaannya belum pulih sepenuhnya. Aku akan mengirimnya setelah pulih sepenuhnya"
"Kau tak perlu melakukan itu, Tsunade-baa chan. Aku sudah pulih sepenuhnya" Naruto tiba-tiba datang dengan senyumnya yang tak luput dari wajahnya
"Ini adalah misi pencarian Sakura-chan. Tidak mungkin aku hanya tiduran di ranjang rumah sakit. Ini juga salahku, aku tidak bisa menjaga Sakura-chan" Naruto sungguh menyesal. Benar-benar menyesal.
Sakura yang merupakan cinta pertama nya itu sudah dianggapnya adik sendiri. Sangat bodoh jika seorang kakak tidak bisa menjaga adiknya sendiri.
"Hah baiklah. Sekarang tentang misinya. Bawa Haruno Sakura kemari hidup-hidup. Dia adalah harta dari Konoha. Dengan kepintaran dan kemampuan medisnya itu. Akatsuki pasti akan memanfaatkan nya dengan baik dan tentunya tidak akan menyerahkan nya dengan mudah. Kalian sudah tau bagaimana kekuatan Akatsuki itu, jadi berhati-hatilah"
"Hai', kami berangkat" Ucap mereka bersamaan. Mereka semua membungkuk dan Pergi dari ruangan Hokage itu.
Berjalan menuju gerbang Konoha. Misi yang mereka jalankan kali ini adalah misi yang penting. Untuk persahabatan mereka, desa Konoha, dan seluruh aliansi Shinobi.
Jika saja desa besar lainnya mengetahui penghianatan Sakura, maka ini akan menjadi konflik yang besar.
"Tunggu kami, Sakura-chan"
━━━━━━━━━━━━━━
"Kau sudah selesai mandi, Saku-Chan?"
"Hn, aku sudah selesai"
Pakaian Sakura kini seperti pakaiannya sehari-hari. Baju panjang selutut tanpa lengan dengan belahan di bagian paha sepanjang 25 cm dan dipadukan dengan hotpants putih. Persis seperti dia biasanya, hanya saja sekarang baju itu tertutupi oleh jubah Akatsuki.
Triing Triing
Suara pedang beradu mengalihkan perhatian mereka. Kisame dan Hidan sedang berlatih pedang. Kisame dengan samehadanya dan Hidan dengan Sabit nya.
Tobi dan Sakura mengagumi kekuatan kedua orang pengguna pedang itu."Sugoi na, Hidan-san, Kisame-san. Tobi dan Saku-chan sampai terkagum-kagum. Ne Sakura-chan?"
"Umh, pedang itu pasti berat"
Keduanya menghentikan latihan mereka. Nafas mereka tersengal-sengal, Keringat bercucuran. "Kau mau berlatih pedang Sakura?" Tawar Kisame. Dia tulus ingin mengajari gadis itu menggunakan pedang.
"Hontou ni? Aku mau!" Terima Sakura dengan senyum nya. "Baiklah, kalau begitu, besok ikut aku ke Kirigakure. Disana banyak orang yang menjual pedang. Mungkin kau akan menemukan sebilah yang cocok" Sakura menganggukkan kepalanya dengan antusias
Memang sedari dulu ia ingin berlatih pedang. Tapi sayang waktunya tak cukup untuk berlatih dan mencari pedang untuknya. Terkadang dia harus melatih Cakra medisnya, menjalankan misi, bekerja di rumah sakit, dan lain-lain.
"Hoi, pinky ambil kan aku air. Aku haus!" Perintah Hidan sambil mengorek telinga nya dengan kelingking nya. "Hua, kimochi warui" Batin Sakura dan Tobi. "Tidak boleh, Sakura-chan Harus ikut Tobi!" Tobi menarik tangan Sakura menjauh dari Hidan menuju Hutan.
━━━━━━━━━━━━━━
"Kakashi-sensei, aku merasakan Cakra asing" Naruto mendekat kepada Gurunya itu. Saat dia melewati garis perbatasan, sejauh dari 2 km dia sudah merasakan Cakra asing. "Apa kau kenal dengan Cakra ini?" Naruto menggeleng kepalanya.
"Kita berhenti sejenak!" Kakashi mendarat ke tanah diikuti oleh yang lainnya. "Kalian merasakan? Cakra asing" Ucap Kakashi yang diangguki oleh semuanya. "Kakashi aku merasakan Cakra lain" Asuma Sarutobi kini angkat suara
"Cakra ini? Sepertinya aku mengenal nya"
"Umh- Cakra ini tidak asing seperti Cakra satunya"
"Ini Cakra milik-"
"Sakura"
Krusuk krusuk
Suara gesekan dari semak-semak mengejutkan mereka. Semua Shinobi itu menghadap ke arah datangnya suara dengan memasang posisi siap dengan kunai di tangan mereka.
"Kalian?!"
Suara itu. Suara yang belum mereka dengar selama seharian ini. Suara dari orang yang meninggalkan mereka. Suara ini tidak datang dari arah semak-semak. Malah sebaliknya. Suara ini datang dari arah belakang mereka
"Sakura!"
TBC
Mampos Ressa gantungin lagi. HAHAHAHA
Benar-benar kali ini chapter flat banget ga sih? Ga ada 'uwu-uwu' nya kyk chapter lainnya. Ditambah ini kyk nya dikit banget ga sih?
Oh ya Ressa mau bilang, maaf kalo Ressa jarang update. Ressa suka lupa kalo ada cerita.
So, gimana ceritanya? Flat ato gimana nih?
Dilanjut apa ga nih?
Kemarin Ressa rencana mau unpublis aja, karena udah jarang buka wattad sekarang.
Kalo ada kritik ato saran ungkapin aja yah. Cerita ini juga butuh revisi kalian. Kali aja Ressa salah ketik ato gimana.
Ressa tunggu sampe 30 comment dan 50 vote baru Ressa update.
Makasih untuk dukungan kalian ke Ressa
See you in next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakura No Akatsuki
Teen FictionIni cerita tentang dia yang memperjuangkan kebenarannya, namun gagal. *** Haruno Sakura, putri tunggal dari klan Haruno, Klan yang memiliki kekuatan fisik dan penyembuhan luar biasa, terkejut ketika klan kuat itu dibantai tanpa ampun dalam semalam...