5 | SISI LAIN SHEA

175 22 16
                                    

Shea merasa nyaman saat berada di rumah Wren. Ia menemukan arti sebuah keluarga. Rika juga tampak menyayangi dan memanjakan sahabat anaknya tersebut.

"Shea, makan dulu baru pulang," pinta Rika.

"Sudah malam, Tan," tolak Shea halus.

"Nanti biar Wren atau Davesh yang mengantarmu pulang."

Davesh adalah kakak kandung Wren, yang tidak kalah tampan. Shea melirik ke arah Wren, pemuda itu mengangguk.

"Mau diantar siapa, Shea?" tanya Davesh setelah selesai makan.

"Lo balik bareng Kak Davesh, ya. Esok gue ada test. Motor lo tinggal aja. Esok pagi gue jemput," ucap Wren.

"Ya sudah. Belajar yang bener, jangan nyontek terus."

"Sembarangan, lo tuh yang terkenal tukang nyontek."

"Nggak level gue mah, juara kelas kok nyontek," balas Shea lalu menjulurkan lidahnya.

"Mau pulang apa nginep, Shea?" tanya Davesh dingin.

Davesh memang memiliki sifat yang berbeda dengan Wren walau mereka saudara kandung. Sifat Davesh hampir seperti Aarav, dingin dan kaku.

"Pulang dong, Kak. Kalau nginep nanti disuruh nikah," goda Shea.

"Anak nakal. Hati-hati di jalan," senyum Rika.

Rika sangat menyayangi Shea yang ceria karena ia tidak memiliki anak perempuan. Davesh membonceng Shea dengan sepeda motor. Ia malas membawa mobil karena kos Shea berada di gang sempit.

"Pegangan, Shea."

"Shea nggak pusing jadi buat apa pegangan, Kak?" goda Shea yang telah mengganggap Davesh sebagai kakak.

"Bawel. Kalau jatuh jangan minta tolong, ya," ucap Davesh, tersenyum tipis.

"Kak, jadi cowok kaku amat. Gimana mau punya pacar nanti? Takut kali anak orang kalau pacaran sama Kakak."

"Kakak pacarannya sama kamu aja," ucap Davesh yang langsung membuat Shea terdiam.

Davesh tersenyum tipis, sekarang ia telah mengetahui cara untuk membungkam kebawelan Shea.

"Sudah sampai, masuk sana. Pintunya langsung dikunci."

"Makasih, Kak. Hati-hati di jalan. Aku masuk, ya."

Davesh langsung pulang. Sebuah senyuman hadir di wajah tampan tersebut saat mengingat pembicaraannya dengan Shea. Andai saja Wren tidak menyukai Shea, tentu Davesh akan meminta gadis itu sebagai kekasihnya. Sayangnya, Wren menyukai Shea walau pemuda itu belum menyadari ketertarikannya. Davesh yang lebih dewasa dapat melihat semua itu.

--o0o--

Hari demi hari berlalu, hubungan Wren dan Shea semakin dekat. Namun, keduanya sama-sama tidak peka jika bibit cinta mulai hadir walau orang lain dapat melihatnya dengan jelas.

"Gue kadang iri ama hidup lo, Wren. Punya keluarga yang sayang dan peduli. Punya Kak Davesh yang juga selalu bela lo walau sifatnya kaku kek kanebo," cekikik Shea sambil duduk di taman belakang.

"Parah lo. Gue aduin ke Kak Davesh nanti. Siap-siap terima hukuman."

"Nggak seru bercanda ama lo. Kayak cewek aja, dikit-dikit ngadu," ucap Shea menampilkan wajah jijik.

Wren menoyor kepala Shea. Semakin mengenal Shea, semakin ia menyayanginya. Gadis itu selalu menampilkan karakter ceria agar orang tidak melihat sisi rapuhnya. Hanya Wren yang mengetahui hal tersebut.

Arashea - When Love ComesWhere stories live. Discover now