"Gue harus berbuat sesuatu. Gue nggak rela jika Zora bahagia," gumam Angelia dengan wajah muram.
[Wren, bisa ketemuan? Ada yang pengen gue sampein ke lo mengenai Shea. Penting!]
[Siapa ini?]
[Angelia.]
[Oke, kita ketemu di kafe seberang kampus pas pulang sekolah.]
[See you there.]
Angelia tersenyum lebar saat membaca pesan balasan dari pemuda pujaan hatinya.
"Angel, ayo balik," ajak Zora.
"Sorry, Ra. Gue ada urusan. Lo balik aja dulu."
"Urusan apa?" selidik Zora.
"Zora, ih. Gue kan pengen me time juga. Gue balik sendiri," jawab Angelia agak kesal.
"Oke, Zeyenk. See you tomorrow."
Angelia menunggu sampai mobil Zora hilang dari pandangan, kemudian gadis itu bergegas ke kafe seberang untuk menemui Wren. Angelia mengedarkan pandangan untuk mencari Wren. Hatinya berdebar kencang saat melihat tubuh lelaki yang dirindukannya tersebut.
"Wren ...."
"Duduk, lo mau makan apa?"
"Ikut lo aja."
"Lo mau makan apa?" tanya Wren agak kesal.
"Mac and Cheese," jawab Angelia sedih saat mendengar suara Wren yang agak tinggi.
"Mbak, Mac and Cheese satu, mashed potato with bolognese satu. Minumnya es jeruk dua."
"Jadi, apa yang ingin lo sampaikan?" desak Wren tidak sabar.
"Wren, jangan galak. Gue takut denger suara lo," ucap Angelia lirih.
"Maaf, apa yang ingin lo sampaikan?"
"Ini mengenai Zora dan Shea. Gue cerita karena takut jika suatu hari nanti Zora akan melakukan hal yang sama atau lebih parah pada Shea," kata Angelia seraya menatap Wren dengan dada berdebar.
"Maksud lo apa, ya? Gue nggak ngerti. Kalau cerita tolong jangan muter-muter," tukas Wren dengan nada tidak sabar.
Angelia baru mau menjelaskan saat pelayan datang membawa pesanan mereka. Wren menghela napas, pemuda itu sungguh tidak ingin berlama-lama dengan gadis licik di hadapannya.
"Makan dulu, setelah itu cerita secara jelas!"
Mereka makan dengan diam, hanya suara sendok garpu yang terdengar. Wren makan dengan cepat, tanpa menikmati. Dia telah menahan rasa penasaran dari sejak Angelia mengirimkan pesan.
"Makan yang cepat terus cerita. Gue nggak bisa lama-lama karena harus ke rumah sakit."
Angelia langsung tidak berselera dan menggeserkan piring makannya ke samping. Wren melirik makanan yang masih tersisa banyak. Namun, pemuda itu tidak mengatakan apa pun.
"Jangan potong cerita gue. Satu hal, gue minta lo ngertiin posisi gue saat itu."
"Buruan!" tukas Wren yang sebal karena Angelia seperti mengulur waktu.
"Zora benci pada Shea karena gadis itu yang membuat lo memutuskan hubungan dengannya. Zora yang dendam lalu memutuskan untuk memberi pelajaran pada Shea. Gue tidak tahu rencana dia dari awal. Gue disuruh menyusul Shea ke toilet dekat gudang. Rupanya Zora telah membayar petugas toilet untuk menempelkan kertas yang bertuliskan 'toilet sedang dalam perbaikan.' Zora juga yang meminta petugas agar mengarahkan Shea ke toilet dekat gudang. Di mana, dia akan memberi pelajaran pada Shea," ucap Angelia berhenti sambil menatap Wren.
YOU ARE READING
Arashea - When Love Comes
Teen FictionTerjebak dalam cinta dua pemuda yang paripurna? Mana yang akan dipilih Arashea? Cinta yang dewasa atau sebuah cinta yang berawal dari sebuah kekesalan? Dapatkah Shea memutuskan saat hatinya bimbang karena memiliki cinta yang sama pada kedua kakak be...