24 | KEJUJURAN WREN

95 5 0
                                    

"Yang, nginap di rumah saja, ya. Aku khawatir kalau kamu sendirian di kos. Tadi Mama dan Papa juga udah pesan agar kamu ke rumah saja," pinta Wren.

"Nggak enak, Wren. Masa aku menginap di rumah pacar sendiri?" tolak Shea.

"Kalau begitu, aku kos di tempatmu untuk sementara sampai kamu benar-benar sehat."

"Wren, tolong jangan posesif. Aku tidak suka orang yang posesif," ucap Shea memperingatkan.

Wren mengangguk karena tahu percuma untuk membujuk Shea. Gadis itu memiliki prinsip yang kuat. Wren membantu menurunkan semua bawaan Shea, lalu izin keluar untuk membeli makanan. Sesungguhnya Wren pergi untuk menemui Ibu kos dan menitipkan Shea agar dapat diawasi karena baru pulang dari rumah sakit.

"Beli makanan apa, Wren," tanya Shea yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membungkus rambutnya.

"Pesan online saja. Mau makan apa? Sushi?"

"Bosan. Aku mau nasi timbel saja."

"Oke," ucap Wren langsung memesan via aplikasi.

"Kalau ngantuk tidur aja dulu, Wren. Pintu kamar dibuka saja."

"Tutup saja, banyak nyamuk. Sini, aku keringkan rambutmu," ucap Wren, kemudian menarik lembut Shea agar duduk di depan meja rias.

Shea membiarkan Wren untuk mengeringkan rambut. Shea lalu menyalakan AC agar tidak panas.

"Kamu cantik, Shea."

"Wren, jangan gombal melulu. Aku salah tingkah, nih," gerutu Shea dengan wajah memerah.

"Yang, ada yang ingin aku ceritakan. Tolong jangan dipotong, ya."

"Kamu membuatku takut," ujar Shea sambil melirik kekasihnya.

Wren menceritakan semua yang terjadi antara Zora dan dirinya. Shea mendengar sambil sesekali mengembuskan napas.

"Jadi, Zora masih menganggap jika kalian pacaran?"

"Kurang lebih begitu hanya setelah dia keluar dari ruang Pak Suhaimi, aku rasa Zora tidak akan berbuat nekat lagi."

"Keluar dari ruang Pak Suhaimi?" tanya Shea tidak mengerti.

"Yang mengurungmu di kamar mandi adalah Zora dan Angelia. Mereka berdua cemburu padamu. Angel lalu minta untuk bertemu dan ini rekamannya ...," jelas Wren sambil memutar isi rekaman Angelia.

Wren menatap Shea yang diam saja. "Mereka dipanggil oleh Pak Suhaimi berikut orang tuanya. Tadinya Ayah Zora mau memindahkan Zora ke sekolah lain, tapi Zora menolak. Pak Suhaimi menceritakan jika Zora dan Angelia berbuat seperti itu karena kurang kasih sayang dari keluarga."

"Bagaimana keadaan mereka sekarang?"

"Aku tidak tahu. Mungkin esok mereka masuk. Shea, aku akan menyelesaikan salah paham dengan Zora. Aku harap kamu bersamaku untuk menemui Zora. Aku sudah menjadi milikmu dan tidak ingin ada gadis lain yang berharap untuk mendekat. Esok temani aku, Yang," pinta Wren.

"Kamu masih mencintai Zora?" desak Shea yang merasa dadanya sesak saat membayangkan surat cinta Wren.

"Aku tidak pernah mencintainya," tegas Wren menatap Shea lekat-lekat.

"Surat cinta itu?"

"Aku sengaja mengirimnya ketika mengetahui Kak Davesh memiliki perasaan padamu. Waktu itu pikiranku sempit. Aku berpikir, akan lebih mudah bagiku untuk mencari pacar daripada Kak Davesh yang pendiam. Maafkan aku, Shea."

Arashea - When Love ComesWhere stories live. Discover now