26.

3.4K 147 1
                                    

    Aidan menatap para anak buahnya membakar semua jasad itu tanpa ada nya celah,Dion selaku sekretaris utama dan agen dari FBI dinegaranya,pun menghadap.

"Ada 10 orang lagi yang bekerja sama dengan Kaizo,mereka sekarang ada di indonesia untuk meminta pertolongan dari keluarga Syaqier tapi pangeran,Tuan muda dari Syaqier menolak menolong mereka,karna mereka juga telah mengambil ganja mereka" tutur Dion.

"10 orang itu sudah mati" ucap Aidan tanpa berdosa.

"Aidan" panggil seseorang.

  Kedua pria dewasa itu pun membalikkan badannya,ternyata Devan yang siuman dari pingsannya.

"Apa"

"Aku ingin bicara sama kamu,tapi mengingat dirimu punya masalah dengan Cristal.ohya yang aku bicarakan adalah Masalah Senjata,tapi masalah itu sudah dibahas beberapa minggu yang lalu," ucap Devan.

"Bara" panggil Devan

   Bara pun mengeluarkan permata berlian yang sangat mahal dan menyerahkan pada Aidan.

"Permata ini sangat mahal sebisa mungkin kamu menjaganya dan ingat jangan ada orang tau kalau kau adalah pemegang asli batu bara dan permata emas" tutur Devan.

"Aku pulang,ingat pesanku" Devan dan lainnya pun kembali pulang ketanah airnya.

   Aidan menatap bintang dan bulan yang menyinari bumi ini,dan menutup matanya sebagian masalahnya sudah selesai tapi masalah negara yang dia tanggung selamanya.Pria itu pun menunduk karna dirinya sudah merindukan Bulannya.

"Aku rindu kamu sayang" lirin Aidan.

"Aku merindukan kamu pangeran" ucap seoranh wanita.

    Devi menatap suaminya dengan penuh cinta dan kenyamanan.Devi pun mengelus Wajah sang suami yang selalu menanggung masalah negara.Ingatkan lagi tempat yang dipijak oleh mereka sudah bersih dan wangi.

"Jangan nangis ya,Nanti aku juga ikut nangis loh" ucap Devi.

   Aidan pun memeluk Devi dengan erat,hanya pelukan sang istrilah yang ternyaman baginya.

"Jangan pernah kamu mencintai pria lain selain diriku sangat ingat kamu hanya milikku sayang" ucap Aidan dengan penekanan.

"Aku tidak akan meninggalkan kamu loh," rengeknya.

"Kangen" lirih Devi.

   Axel hanya menatap kedua hanya mengeleng saja,dasar Bucin.

"Apa kalian tidak akan tidur hah," tegas Axel.

    Tanpa basa basi Aidan pun menyeret Devi dan memegang sang bayinya..

    Axel pun melihat para anggota polisi,dan seluruh anggota menteri dan gubernur menghadap kepadanya.

"Apapun terjadi,jangan ada celah bagi penyusup yang masuk keistana ini,jika mereka ingin juga tembak mati atau kasih pada hewan kita,dan untuk para menteri yang baru dijabatan oleh Aidan aku tidak ingin terjadi beberapa minggu yang lalu." tutur Axel.

  "Dan satu lagi,indonesia tidak akan mengirim sesuatu untuk kita,apa pun terjadi kepada negara itu,kita harus melindungi dari luar," ucap Axel.

"Baik yang mulia " Semua kabinet pun bekerja sesuai perintah Aidan.

   Sedangkan Devi pun menuju kedapur samar samar mendengar suara pelayan yang lagi bicara dengan kepala Pelayan dan Chef.

"Aku hamil mah,aku dinodai tuan muda" ucap pelayan muda itu.

Aidan Syeqavano{ END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang