5.

14.1K 566 1
                                    


     Kini kehidupan Aidan terus berjalan bersama sang istri kini mereka ada dibandara Soetta,Devi tersenyum lepas karna indonesia adalah tempat kelahirannya.

"Kenapa" tanya Aidan.

   Devi hanya mengeleng saja,dirinya takut terhadap seluruh keluarga tirinya yang membuat dirinya dalam keadan menyedihkan.

"Mas aku mohon sama kamu,kita hidup sederhana didepan keluarga tiriku,karna mereka lihat kamu adalah pengusaha bisa saja mereka selalu meminta yang tidak tidak" pinta Devi.

"Sesuai keinginan mu sayang" ucap Aidan dengan lembut.

"Kita melunjur".

    Aidan dan Devi pun berada dikediaman rumah Devi,wanita itu menatap nanar rumah yang dulu tempat dia tinggal kini menjadi milik keluarga tirinya.

    Lesta hanya tersenyum samar meliha kakak tirinya pulang dari Jerman.Lesta pun berdiri didepan sang kaka.

" ku pikir kau sudah mati di pesawat itu mengingat dirimu takut ketinggian,"ucap Lesta.

   Lesta melihat perut buncit dari Devi pun berkata dengan nada pedas.

"Ooo baru tau,kau pasti hamil diluar nikah kan atau ayahnya tidak mengakui bayi itu,dasar jalang,anak sama mamah gak jauh jauh amat,dasar murahan sehina itukah dirimu" Kata Lesta.

"Mah,dan semua nya lihat lah putri kebanggaan kalian sudah hamil diluar nikah" teriak Lesta.

   Membuat Devi memanas sungguh dirinya sangat takut pukulan sang Ayah kandungnya.

   Zaka sang ayah menatap datar sang anak selama ini dia selalu memanjakan Devi atau lainnya.

"Beraninya kamu pulang kesini hah,kau anak tidak diuntung lahir sebagai diluar nikah dan kini kau mengulang kembali masa itu hah,dasar anak kurang ajar" Saat Zaka memukul Devi tapi dihalang oleh Aidan sendiri.

   Aidan menatap ayah mertuanya dengan tajam dan kejam.Dengan tidak berperasaan Aidan mematahkan tangan itu,tangan yang selama ini selalu memukul anak gadisnya.

"Selama dia tinggal sama saya,Devi tidak pernah mengalami kekerasaan dalam rumah tangga,Hanya keluarga andalah yang saya baru tau kalau kalian tidak ada perasaan" ucap Aidan dengan tegas.

"Ingat anak muda kau tidak bisa ikut campur urusan kami,kau hanya orang luar bagi kami" tegas Zaka.

   Tanpa basa basi Aidan mengeluarkan Kartu nama dan lainnya.Zaka terkejut melihat nama tertera disana dengan elegan Aidan menjawab.

"Rumah ini aku membelinya,jadi kalian pergi dari sini,lagi pulas saya sudah memberi waktu 1 tahun untuk tinggal,tapi ini sudah melewati masa nya" ucap Aidan.

   Aidan memerintahkan Anggotanya mengeluarkan barang barang yang berkaitan dengan keluarga itu.Devi hanya menunduk saat sang ayah menatap dengan tajam dan bermusuhan.

"Kau bukan anakku,Anakku cuma Lesta bukan kau" tegas Zaka.

   Itu membuat Devi menangis dalam diam sungguh dirinya menyayangi sang ayah.Aidan mengangkat tubuh wanitanya dan membawa kedalam kamar sang wanita.

"Jangan nangis,nanti anak kita menangis loh" ucap Aidan.

"Tidak kok cuma bahagia saja heheh" ucap Devi dengan lembut.

   Aidan hanya mengeleng saja,sungguh dirinya mencintai wanita mungil ini,pertemuannya di masa kuliah itu membuat Aidan penasaran.

"Baiklah kita mandi ya sayang" perintah Aidan.

   Mereka pun mandi bersama,Beda dengan keluarga Devi kini mereka duduk dikolom jembatan membuat Lesta sangat jijik pada sekitarnya.

"Iww menjijikkan,ayah kita dimana" tanya Lesta.

"Kita kolom jembatan,kamu tau kan semua orang menolak kita " ucap Zaka.

   Membuat Lesta maupun Lesti sang mamah hanya pasrah saja.

Vote ya.

Aidan Syeqavano{ END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang