11.

8.1K 319 1
                                    

      Setelah makan malam tadi,Devi pun duduk diatas karpet berbulu dirinya pun hanya memakai kaos putih merek Adidas milik Aidan sendiri.Sedangkan Aidan pria itu hanya memangku Laptopnya karna dirinya mengambil barang tembakau dari musuh bebuyutan.

Ting!.

  1 pesan dari Dion,Aidan pun segera membuka dan membaca dengan teliti,Aidan hanya tersenyum samar karna barang yang diinginkan sudah ada digenggamannya.

"Mas" panggil Devi.

"Hm" Aidan hanya berdehm saja.

"Kemarin aku lihat di kantor,ada seorang wanita yang seumuran Ayah,wanita itu memaki dan sesekali gerutu tapi Ayah hanya diam tanpa membentaknya,yang aku ayah tipe nya suka membentak" tanya Devi.

"Mungkin Ayah kurang perhatian makanya dia hanya melihat saja" jawab Aidan asal asal.

    Aidan tau siapa yang dimaksud Devi,Wanita itu sudah masuk kedalam kehidupan sang Ayah.

"Baiklah sayang kita kekamar,tidak bagus Bumil tidur diluar" Ujar Aidan.

   Aidan melihat kearah sang istri,pria itu terkejut melihat kelakuan sang istri yang memeluk kakinya dengan erat,Aidan pun mengelus rambut halus itu,Pria itu pun meletakkan laptopnya dan mengangkat tubuh berisi kedalam pelukannya serta membawa kekamarnya.

   Sedangkan Axel ayah dari ketiga Zaidan,Aidan dan Aixan hanya menatap seorang wanita yang sedang mengerutu didepannya.

"Tuan,aku mau pulang tempat ku bukan disini pleasa ya aku mau pulang" ucap wanita itu.

"Saya tidak menyuruh kamu pulang kan" Axel pun melangkah dan menghimpit tubuh sang Secretarisnya dan menghirup harum lavender dari tubuh wanita kukungannya.

"Harum,Manis dan lezat,berpaduan yang langka" lirih Axel.

   Wanita bergidik ngeri dia tau kalau tuannya ini sangat menyukai tubuhnya bukan dirinya.

"Ish lepas dulu,aku belum mandi" gerutu Shintia.

"Mandilah,dan pakai baju saya,saya lupa memesan baju untuk mu" perintah Axel.

   Axel pun ketempat Kedua anaknya siapa lagi kalau bukan Zaidan dan Aixan.Melihat kedua anaknya sedang Santai meninum sebuah pir anggur.

"Kaya nya kita bertiga punya Ibu baru" celetuk Aixan.

"Bisa jadi,lagian ayah mana mau sama mantan mamah kandung kita" lanjut Zaidan.

   Axel pria baruh baya itu hanya menatap datar pada kedua anaknya,Axel sangat membenci keluarga mantan istrinya termasuk mertuanya.

Tok

Tok.

Tok.

  
"Masuk"

   Masuklah Shintia dengan kesalnya dan menatap sang bos.Axel melihat kebawah gerak cepat melepaskan jasnya dan memakai dipinggang Shintia.

"Saya tidak suka orang lain melihat pahamu," tegas Axel.

"Astaga,Ayah kenapa kau sangat possesif," gerutu Aixan.

   Aixan pun berdiri dan mengecup kelapak tangan Shintia,membuat wanita itu terkejut atas perlakuan Aixan diikuti oleh Zaidan.

"Welcome to Syeqavano calon bunda kami" ucap Zaidan.

   Ucapan Zaidan membuat dirinya minder Shintia merasa bersalah karna sudah membuat Axel selalu Betah dengannya.

"Maaf," lirihnya.

"Aku bukan wanita yang terbaik seperti yang kalian inginkan,Aku hanya wanita mandul yang sudah membuat keluarga bosnya berantakan" ucap Shintia.

   Aixan pun mengangkat dagu sang calon bundanya.

"Bunda tau,Kamulah yang kuinginkan dari usia 10 tahun sampai usia 29 tahun coba Bunda pikirkan,kami hanya kamu jadi mamah sambung kami,tapi apa daya mamah kandung kami selalu mengendalikan kami"ucap Zaidan.

" pokoknya bunda harus tetap jadi bunda kami"celetuk Aidan yang melewati mereka semua dan digendongannya ada Devi.

"Bunda" lirih Devi.

    Mendengar suara yang sangat dirindukannya Shinta melihat Mata hitam itu seperti melihat Vina sang sahabat yang meninggal dunia saat usia Devi masih belita.

  Devi pun meminta turun dari gendongan Aidan,dan memeluk Shintia dengan erat.

"Aku kangen sama bunda" lirihnya.

"Bunda juga,baiklah jangan nangis nanti Baby nya nangis loh" goda Shintia.

   Shintia melihat Aidan dengan senyuman,pria itulah yang selalu mengawasi Devi dari kecil.

"Aidan boleh tidak Saya menemani Devi malam ini" tanya Shintia.

"Silahkan bunda"

    Shintia pun membawa Devi kekamar tamu.menyisahkan Ke 4 keturunan Syeqaf itu.

"Aku tidak akan membiarkan Bunda atau Devi keluar dari Keluarga ini,karna mereka kehidupan Aidan" ujar Aidan tiba tiba.

"Sudah 19 tahun kami menunggu nya masuk kedalam rumah kita" cetusnya lagi.

"Ayah tidak akan membiarkan Shintia keluar dari ruang lingkup Ayah,karna pantang bagi Ayah membaginya", ucap Axel.

   Axel pun membahas semua dokumen tentang Rokok dan ganja terharam itu.

Vote ya.

Aidan Syeqavano{ END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang