30.

4.6K 146 0
                                    

   Pria bersetlan biru itu pun turun kebawah bertepatan dengan Devi yang tersenyum kepada sang suami.

"Aku pikir kamu masih didalam makanya aku datang menjemputmu mas" ujar Devi.

"Mas harus gerak cepat,hari ini mas harus kekantor maaf ya tidak ikut makan bersama" ucap Aidan.

   Yap pertepatan makan siang tadi Aidan ditelpon oleh Dion bahwa ada korupsi bagian manajemen makanan dan uang.

"Tidak apa apa mas,tapi aku mau telur gulung ya" pinta Devi dengan manja nya.

"Siap Ratuku" Aidan pun mengambil tangan Devi agar memeluk tangannya serta sesekali mengelus telapak tangan Devi.

"Bucin terus" celetuk Aixan.

"Iri" hanya itu Aidan menjawab.

"Baiklah sayang,ingat kamu harus makab banyak agar anak kita tumbuh sehat dan kuat" ujar Aidan.

"Iya tapi beliin telur gulung nya yang dua ajah" ucap Devi.

   Aidan hanya mengangguk saja dan meninggalkan kediamannya lebih tepat mansion bukan istana milik negara.

"Rayen" panggil Aidan.

"Iya bos" Rayen menghadap.

"Bagaimana istana dan Rakyat" tanya Aidan.

"Istana dalam renovasi dan Rakyat pun kaya biasa,atas perintah anda mereka kini bisa bekerja Daripada pengangguran" ucap Rayen.

"Bagus,dan satu lagi awasi Devi kemanapun dia pergi,jika seseorang melukai atau menghina dia maka bawa dia keruang esekusi" perintah Aidan.

"Baik Tuan dilaksanakan".

   Aidan pun meluncur ke kantor pusat,Beda dengan Devi,wanita kesayangan Aidan dan keluarga itu hanya tertawa saat Dean dan Leo sedang bermain Badminton dengan meja kecil khusus untuk mereka.

   Devi pun mengelus perutnya yang masih Datar berharap dia bisa mendapatkan bayi perempuan agar hidupnya lebih bahagia.

" Nyonya"panggil pelayan itu.

"Iya" Devi hanya menoleh pada pelayan baruh baya itu.

"Nyonya ingin sesuatu atau apa" tanya pelayan itu.

"Aku ingin teh hangat saja begitu juga mereka,ingat loh kasih jus Mangga saja" ucap Devi.

"Baik Nyonya"

   Pelayan itu pun pergi dan datanglah Manda duduk disamping Devi.

"Aku Rindu ayah" lirih Devi.

"Sudah hampir 13 tahun aku tidak bertemu dengannya terakhir aku bertemu itu pun 5 tahun lalu,aku kangen sama ayah,bahkan sangat" ucap Devi dengan lirihnya.

"Kenapa kamu tidak kesana saja,jika kamu memang merindukannya" tanya Manda.

"Aku tidak tau,kalau tau sudah aku dayang ketempatnya,terakhir itu Mas Aidan mengusir mereka dari kediamannya" ucap Devi.

"Bagaimana bisa" celetuk Meisya.

"Kalian ingat tidak saudari tiriku itu" tanya Devi.

"Ingat kalau tidak salah Seta kan,tapi seingatku dia punya abang deh kalau gak salah,tapi siapa namanya lupa aku" ucap Meisya.

"Kaizo Aditama kan" tebak Manda.

"Nah itu dia,tapi kalian ingat gak Sahabatnya,kok malah aku jijik nya sebut nama itu" ucap Meisya.

"Ya iyalah jijik,dianya maniak sex,tapi lebih parahnya dia main sama Seta" ucapan dari Manda itu membuat Devi mengingat atau mengulang kembali dimana dirinya membuat hatinya hancur berantakan.

   Manda dan Meisya pun memeluk Devi dengan lembut serta mengelus bahu sang sahabat.

"Jangan ingat masalah itu lagi,kamu sudah punya suami dan anak,mereka kehidupanmu dan segalanya jangan nangis ya sayang" ucap Meisya dengan lembut.

   Devi hanya mengangguk saja,sungguh melihat pemandangan waktu itu membuat hatinya sakit runtuh sudah.

   Sisi lainnya,lebih tepatnya dikantor Aidan semua karyawan menunduk tatkala Melihat sang model yang berani duduk dipangkuan sang Raja mereka,itu membuat Aidan sangat marah.

   Tanpa babibu Aidan melemparkan pisau berbisa mengarah pada daerah jantung itu dan

Hap.

   Seketika tubuh model itu kaku semua Aidan pun berjalan kearah model itu,dengan tatapan mematikan Aidan pun merobek mulut itu dengan satu tarikan.

"Saya tidak suka wanita lain yang berani duduk dipangkuan saya kecuali wanita saya,bahkan dengan senang hati saya memanjakannya,tapi saya tidak suka wanita seperti anda jalang" ucap Aidan dengan Tegas.

  Dion dan Dimas selaku sahabat Aidan hanya mengeleng kepala,bagi mereka sudah biasa tapi bagaimana bagi rakyatnya sendiri.

"Tuan,wanita ini tidak ada via pasport atas namanya dan saya juga sudah bertanya pada Lorens selaku Asisten tuan Aixan bagian maskapai dan penerbangan bahwa dia tidak memiliki izin untuk masuk" ucap Dimas.

"Matikan" hanya itu yang diucapkan oleh Aidan.

   Dengan senang hati Dimas dan Lainnya bekerja.

Vote dan komen.

Aidan Syeqavano{ END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang