Aidan Syeqavano{ END }

37.

    Hari ini tepatnya kelahiran sang buah hati siapa lagi kalau bukan Devi sikesayangan keluarga,Amanda bertugas sebagai Dokter kandungan.

"Tenang,hadapi dengan santai jangan tergesa gesa" ucap Amanda.

   Amanda pun berkomando Devi agar santai,Keluarlah Bayi berjenis perempuan,membuat Aidan mengharuskan Extra ketat menjaga bayi nya itu,begitu juga Keluarga itu karena apa mereka belum mendapatkan bayi perempuan.

"Selamat datang my princes papah kasih nama AZAHRA HUMAIRA SYEQAVANO,princesnya keluarga.kamu papah panggil Zara,jadilah putri yang baik." ucap Aidan dengan senyuman.

   Keluarga besar itu sangat bahagia atas kelahiran sang anak,bahkan sikap posesive Dean sebagai kaka pun keluar.

    1 bulan kemudian.

    Aidan kini berada dinegara indonesia yang dimana kapal milik Zaidan belum dikembalikan oleh negara indonesia bahkan Zaidan mati matian meminta secara Halus bahkan sangat halus.

"Pak Cakra, anda telah menahan kapal kami selama 4 bulan ini apa anda tidak melepaskannya" ucap Zaidan.

  Pak Cakra mengeleng kepala tandanya tidak akan menyerahkan kapal itu dengan cuma cuma.

"Kalian tau alasan saya kenapa menahan kapal kalian" ujar Pak Cakra.

"Iya" jawab Zaidan tampang polosnya.

"Alasannya sangat simple adalah,menahan kapal milik kalian tidak akan merugikan kalian kan,saya hanya menggertak negara lain agar tidak main main dengan indonesia,apalagi dengan warga saya." ucap Pak Cakra.

"Tapi kenapa anda menahan pak Zaka agar dia datang kenegara kami," ujar Aixan.

"Saya tidak menahan Pak Zaka untuk datang kenegara kalian,kalian tidak ingat apa bahwa kita masih dalam keaadaan genting," ucap Pak Cakra.

   Tiba tiba kepala bagian dari pesawat garuda indonesia dengan Nomor 278 menuju China.

"Maaf Bapak Cakra saya menginfokan bahwa pesawat garuda milik Indonesia menuju China,disana ada pak Zaka" ucap Pak Ghani selaku manajer pesawat.

Itu membuat Zaidan,Aidan dan Aixan melotot gerak cepat Aidan pun berkata.

"Tahan mereka dinegara Jerman,putar balik jika co-pilot dan pilot keberatan tembak,jika bahan bakar mulai habis maka lepas landas di negara Malaisya" ucap Aidan.

   Pak Ghani pun menelpon pusat berkomunikasi bandara agar bisa berkomunikasi dengan pilot,sesuai keinginan mereka pesawat berlambang Garuda indonesia berlandas Malaysia.

   Membuat para penumpang penasaran,itu membuat Zaka semakin geram dengan tingkah laku dari Aidan dan lainnya.

   Zaka menegang saat didepannya adalah musuhnya sendiri.Axel dan Dito yap kedua pria baruh baya itu menatap Zaka dengan tatapan mematikan.

"Seret dia " perintah Axel.

  Anak buah Axel pun nenyeret Zaka dan membantingnya keluar dari pesawat indonesia.

"Kita mempunyai musuh yang sama,yaitu Zaka,aku hampir lupa kalau Zaka adalah anak tiri dari Maheswara,aku tidak tau apa kebusukan Maheswara kepada Zaka maupun yang lain,entah kenapa aku malah sakit memikirkan bagaimana Zaka terhasut dari omongan Maheswara." ucap Axel.

"Dan terhasut omongan Lesti yang tak lain kedua orang tua Devi,bahkan Devi selalu ada masalah dengan Lesti" ujar nya lagi.

   Kedua pria baruh baya itu pun turun dari pesawat dan melihat seluruh keluarganya termasuk Maxime dan Devan sendiri.

   Maxime hanya menatap jengah pada kelakuan Zaka dari dulu.Dan menatap Aidan yang asik berkomunikasi dengan Devi.

   Sekarang mereka ada dinegara Malaysia.

"Apa salahku " histeris Zaka.

"Kesalahan kau adalah membuat menantu ku dalam derita dan Bahkan kau menghina besan ku yang tak lain Vina sendiri,dan kau membantu Kaizo melawan ku dan membantu Cristian agar menghancurkan kehidupan Aidan,mohon maaf Aidan bukan seperti kalian,memang Marga kita sama yaitu Syeqavano tapi dalam sistem kita sangatlah beda" ucap Axel dengan panjangnya.

"Paman Axel," panggil Maxime.

"Aku tidak mau tau apapun siapapun dia matikan saja karena apa binatang seperti dia harus dibinasakan" cetus Maxime.

"Dan aku setuju seperti yang dikatakan oleh dia" sambung Aidan.

   Axel tersenyum dan dengan sigap memegang samurai yang dibawa oleh Arman sendiri tanpa perasaan Axel pun menebas kepala Zaka tanpa ampun.

Vote ya.