24.

3.5K 148 0
                                    

Happy New year.
TAHUN 2021-2022.

Terima kasih sudah membaca cerita saya dari pertama sampai sekarang,mohon maaf kalau update nya jarang.

//

Sudah Hampir 3 jam Aixan masih dioperasi oleh Amanda dan lainnya,sedangkan Zaidan dan Aidan terus menahan diarea perut mereka,seakan itu yang dirasakan oleh Aixan.

"Obat bius mereka berdua," perintah Axel.

"Baik yang mulia"

Berlahan dengan pasti kedua pria itu pun menutup matanya dengan berlahan.

"Ayah,aku mau tanya bagaimana mereka terhubung" tanya Devi.

"Dulu waktu mereka masih Sekolah Dasar,Aixan terus dipukuli membuat Zaidan dan Aidan menahan stamina tubuhnya,diantara mereka hanya Aixan kurang Nutrisi,Ayah baru tau kalau mereka tidak bisa dipisahkan begitu saja" ucap Axel.

Devi hanya mengangguk saja dan menatap bayinya yang tertidur dipangkuannya,hatinya terus berdoa agar suaminya dan saudaranya cepat sembuh.

Lampu hijau pun menyala tandanya operasi sudah selesai.Amanda pun keluar dan menghela nafasnya serta menatap keluarganya.

"Aku sudah mengeluarkan peluru dari perutnya dan untung saja tidak mengenai jantung dan lainnya,jika terkena maka pasien bisa saja meninggal dunia" ujar Amanda.

Axel bersyukur dan memanjatkan doa untuk anaknya,pasien pun dibawa keruang dimana Zaidan berada.

Sedangkan Kaizo sudah tidak berdaya lagi karna terus dipukuli oleh anggota Aidan dan lainnya,karna ulahnya pangeran muda mereka hampir saja meninggal dunia.

"Kalian akan mati semua hahhah," teriak Kaizo yang melemah.

Saking geramnya Dion pun menembaknya dengan satu tembakan dan menghunus kejantung Kaizo,kaizo pun meninggal ditempat.

"Aku rasa malaikat tidak akan bertanya kepadanya,bisa saja dia langsung keneraka" gumam Dimas.

"Aku juga begitu,mengingat dirinya sudah menjual anak gadis orang dan memakan tubuh manusia dasar kanibal" tukas Rayen.

"Yang mulia,menyuruh kita membuat daging bakso dari jasadnya dan seperti biasa menapulasi semua" ujar Dion.

Mereka pun melakukan itu dengan senang hati karna memang pekerjaan mereka.

Didalam Istana Arman selaku wakil raja,pun berdiri dengan tatapan biasa.

"Saya rasa Kaizo sudah meninggal dunia,Aixan pernah berbicara sama saya bahwa permata hijau sudah disahkan menjadi milik Ratu kita yaitu Devina san pulau milik Kaizo sudah milik Zaidan dan maskapai milik Aixan.dan Negara itu sudah ditangan kita" ucap Arman.

"Hutang kita pada negara lain sudah kami bayar dengan teliti,besok yang mulia Raja akan memperkenalkan cucunya pada dunia," ujar Arman.

Semua yang ada disana pun mengangguk saja.Sedangkan Devi terus menatap sang suami dengan lembut.

"Kapan sadar,aku kangen" lirihnya.

Devi pun mencium bibir itu tanpa melihat sekitar tiba tiba lumatan itu dibalas oleh Aidan sendiri.Devi pun melihat kearah Mata sang suami dan terkejut.

"Sudah puas sayang hem,cari cari kesempatan hm" ucap Aidan dengan lembut.

"Hish kamu mah," Devi hanya mengerucut bibirnya.

"Sini sayang,katanya kangen hm" suruh Aidan.

Tanpa berlama lama Devi pun naik brankar,bayinya bersama sang bunda.

"Kangen" lirih Devi.

Aidan hanya tersenyum saja karna dirinya juga kangen berat sama sang wanitanya.Pria itu pun mengeratkan pelukannya sesekali mencium dahi sang istri.

"Tolong dikondisikan tempat yang mulia muda" sindir Aixan seraya menatap Langit langit.

"Kaum jomblo harap sadar diri kapan punya istri" sindir Zaidan yang disuapi makan oleh sang istri.

"Bentar dia hamil anak aku dulu,kalian tau kan siapa dia" ucap Aixan Dan melihat Meisya yang sulit diartikan.Meisya hanya menunduk dirinya juga takut menatap Aixan.

Entah dari Mana Manda menarik lengan Meisya dan berdiri disamping Aixan.

"Pertahankan dia tuan muda,jika tidak aku tidak segan segan mengubah alat kelamin anda menjadi perempuan,Tuan muda tau kan kalau kaka iparmu ini bisa bedah apapun,dan satu lagi jaga dia seperti anda menjaga berlian," ucap Manda dan kembali kearah sang suami.

Meisya ingin kembali tapi ditahan oleh Aixan,Meisya menunduk dan seraya membetulkan kacamatanya.

"Jangan Nunduk,nanti berliannya jatuh,aku tidak mau berlian ku jatuh karna menunduk terus" ucap Aixan.

Yang ada disana hanya melihat saja,begitu juga Axel,pria itu telah tenang seenggaknya masa tua nya dihabiskan bersama sang anak dan menantu serta calon istrinya yang merangkap menjadi sekretarisnya.

Meisya mengerucutkan bibirnya dan menatap sang tuan muda itu.Aixan pun melepaskan kacamata min itu.

"Setebal itukah buku yang kamu baca selama kuliah dia Amerika hm,segitukah kamu ingin menjadi pengacara" tanya Aixan.

"Tidak semuanya buku tebal,aku hanya mengwujudkan impian mendiang ayah dan mamah,mereka sangat ingin menjadi pengacara tapi mereka dinyatakan meninggal dunia saat aku masih SMA dulu,demi mewujudkan impian mereka maka aku harus melakukannya,serta Ada Manda dan Devi yang selalu mendukungku walau kami beda jurusan kami tetap selalu bersama" ucap Meisya dengan panjangnya.

"Tunggu Nak,ayah dan mamahmu meninggal dunia karna apa" tanya Axel.

"Yang aku ingat ayah pertama kali bekerja menjadi supir pribadi saking setianya Ayah terhadap keluarga itu ayah pun diangkat menjadi asistennya Ayah tau semua tentang kolega,entah darimana seorang mencuri berkas itu pada akhirnya Ayah mengejar pria itu bersama mamah,saat persamaan Ayah dan mamah pun ditabrak oleh truk" cerita Meisya.

"Isyana dan Mergan,itu nama kedua orang tuamu kan" celetuk Aidan.

"Iya tuan"

"Aku sudah mencari datamu dan ternyata ayahmu berkerja dinaungan Syaqier." celetuk Zaidan.

Syaqier hanya marga itu lah membuat orang luar akan mengenal kata menyerah.

Kami dari keluarga besar mengucapkan selamat tahun baru.apa yang kalian inginkan akan tercapai.AMIN.

VOTE DAN KOMEN YA.

Aidan Syeqavano{ END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang