22.

4.2K 152 2
                                    

   Disisi lain tepatnya dikediaman Axel,pria baruh baya itu menatap bayi mungil yang sangat mirip dengan anaknya.

"Mas, dia kaya nya kangen sama Aidan,atau Devi deh" ucap Shintia.

"Aku disini Bunda," ucap Devi.

   Shintia tersenyum dan memberikan bayi itu pada Devi Devi pun membawa kekamarnya diikuti oleh Aidan dibelakang Wanitanya.

"Kangen ya sama Bunda,kamu kenapa sangat mirip dengan Papahmu hm" ucap Devi dengan lembut.

"Karna dia anak ku sayang," ujar Aidan.

"Iya anak kita loh," Devi pun duduk di atas kasur tapi ditahan oleh Aidan.

   Pria itu pun mengangkat tubuh Devi dan membawa kepangkuannya.

"Lepaskan bajumu,biar mas pegang bayi kita" perintah Aidan.

   Tanpa basa basi Devi pun membuka Baju kemeja dan membuka pengait BH nya.Aidan menelan ludahnya saat dirinya harus berhadapan dengan payudara Milik Devi.

   Devi tersenyum saja dan mengambil Bayinya dan memberi asi nya melihat milik Devi nganggur pria itu pun menelan Pentil mungil itu.

"Ah,pelan pelan mas,dia tidak akan pergi dari mu mas," desah Devi.

"Lapar" gumam Aidan.

   Aidan terus menyedot asi Devi tanpa berhenti,itu membuat Devi menahan desahnya karna dirinya takut akan didengar oleh anaknya.Aidan terus bergumam atas nama Devi.

Plop.

"Ah Lezatnya Asimu sayang" gumam Aidan.

"Lihatlah bayi kita sudah tertidur,bawa ajah ke box bayi," suruh Aidan.

   Tanpa menutup atasnya Devi pun membawa bayinya dalam box bayi dan tersenyum saja saat sikecil hanya tidur saja.

   Devi terkejut saat dirinya dibawa oleh Aidan ke kasurnya.

21++

   Aidan terus menatap payudara itu tanpa berkedip sungguh dirinya merindukan kedua milik Devi.

"Lezat. Dan gurih" gumam Aidan.

  Aidan pun memilin payudara Devi dengan lembut bahkan sangat lembut.

"Sentuh aku mas sudah 4 bulan aku merindukan sentuhan mas" lirihnya.

"Sesuai keinginan mu sayang,hari ini kamu harus mendesah atas nama aku," ucap Aidan.

   Aidan pun membuka rok yang dipakai oleh Devi dan melepaskan Cd dan menatap Vagina itu yang akan dilumatnya,tanpa basa basi Aidan pun melumat vagina itu dengan lahap.

   Aidan pun membuka resleting celana nya.

Blash.

  Itu membuat Devi tersentak,Aidan terus mengoyangkan pinggulnya,entah berapa banyak dirinya keluar spermanya kedalam tubuh Devi itu membuat Devi terlena dan menutup matanya karna dirinya meresapinya.

"Tidurlah sayang,tapi kamu tidur disofa dulu karna mas ingin membersihkan tempatnya" ucap Aidan.

    Aidan pun mengendong Devi dan membersihkan tempat tidur saat kembali kepada Devi,dirinya harus menekan jakunnya saat menatap Devi tanpa berkedip.

"Shit,tegang lagi kan,kamu harus tanggung jawab beb" ucap Aidan.

   Devi tersenyum saja dan melebarkan kakinya gerak cepat Aidan memasuki kejantannya kedalam vagina Devi.

"Shit,punyamu masih sempit,ini membuat aku terlena sayang" gumam Aidan.

"Hm,punya mas yang terlalu besar membuat diriku harus menerima hentakan dari mas" ucap Devi dengan lembutnya.

   Mereka pun melakukan itu dengan berjam jam.sedangkan Axel menatap dingin pada kabinet dan anggota departemen negara dan anggota lainnya.

"Kalian kecolongan lagi,berapa banyak kerugian yang kita alami hah,negara kita memang kaya tapi senjata itu buatan dari anak bangsa indonesia jika Republik Indonesia tau kalau senjata mereka hilang itu membuat kita hilang rasa kepercayaan dari mereka" tegas Axel.

"Apa kalian ingin kita harus mengalami krisis keuangan lagi hah" Axel pun melemparkan gelasnya pada bagian tata senjata.

"Tuan Darol,anda adalah menteri senjata dan keamanan negara,katakan dengan jujur" ucap Axel.

   Axel pun mengangkat tangannya Rayen pun memberi kan samurai pada rajanya.

"Jujur atau bohong hanya dua pilihan" ujar Axel.

"Kau tau cara kerja raja kita kan Darol" ujar Arman selaku Ayah dari Rayen.

   Mereka memang ayah dan anak tapi kalau masalah pekerjaan dan kesetiaan untu raja dan pangeran patot diberi Jempol.

"Dion katakan dengan jujur siapa yang dia kirim senjatanya" perintah Axel.

"Dari data saya dan Tuan Aidan,Tuan Darol telah menjual sebagian senjata tanpa memberitahu pada yang mulia,dan hasil dari itu beliau membeli Ganja dari Indonesia lebih tepatnya Pulau sumatra" ucap Dion.

"Dan satu lagi yang mulia,saya tidak sengaja melihat bil ini pada ruang senjata" ujar Rayen.

  Axel pun membaca dengan teliti,dan melotot tarif disana sangat lah besar.

"100 Triliun," ucap Axel.

"Sebelum saya memulai nya katakan dengan jujur Darol." ucap Axel.

"Saya ada hutang dengan Tuan Dari Malaysia dan saya juga menyelundupkan barang ganja dan Senjata" ujar Darol dengan terbata bata.

   Tanpa perasaan Axel memotong kedua tangan Darol dengan kejam.

"Sudah saya peringatkan kemarin,saya tidak suka orang bekerja sama dengan lain,atau mencuri barang ganja saya.hari ini saya memecat anda tanpa jaminan dan satu lagi negara tidak akan membayar semua hutangmu pada negara lain" peringat Axel.

"Dan satu lagi Tuan Darol,jika negara lain meminta membayar utangmu maka kami akan menjawab itu urusan Darol bukan kami" cetus Aidan dengan lantang.

"Saya selaku Raja sebenarnya,selama ini saya menyuruh Ayah saya mengantikan saya karna saya mencaru istri saya,selama 1 setengah tahun ini negara ini banyak mengeluarkan uang dari pada pemasukan.saya Aidan Syeqavano memutuskan kalian semua nya dipecat kecuali beberapa orang yang tidak akan dipecat" ucap Aidan dengan tegas.

"Dion mana berkasnya yang tadi kita bahas sikantor" tanya Aidan.

   Dion pun memberinya pada Aidan.

"Yang tidak pecat adalah,pak Andika,pak Hadi,pak Ergan dan pak Fion,untuk lainnya silahkan keluar dari istana," perintah Aidan.

   Mereka yang dipecat pun keluar dari istana seraya membawa Darol keluar.

"Dan kalian pulanglah,besok kita  bahas kembali" perintah Axel.

    Dan kini tinggallah Axel,Aidan dan beberapa anak buah Aidan.

Vote ya beb.

Aidan Syeqavano{ END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang