Bab 2.2 nyaaaaa.....
Semoga kalian mulai suka yaaaaa... 😘
⛩⛩⛩
Jantungnya berdegup karena terkejut dan takut, tapi segera menguap ketika melihat dengan baik-baik apa yang dia hadapi. Di hadapannya kini, ada ular yang sangat besar bergelantungan di kayu yang melintang, kepalanya di bawah dan kini sedang balas memandangnya. Dua makhluk beda jenis itu saling bertatapan sampai ular piton itu menggeliat dan mengabaikannya lalu melilit kayu dan berdiam diri dengan kepala di atas kayu.
Di tempat lain ada kandang besi yang berisi jenis ular lainnya yang lebih kecil, lalu ada iguana besar di kandang lain, dan seekor singa yang sedang meringkuk tidur di kandang lainnya.
Bukannya menjerit-jerit ketakutan, Haelyn justru mendekati ular yang membelit kayu lalu mencolek kepalanya, tapi ular besar itu bahkan begitu malas membuka matanya. haelyn memiringkan kepalanya.
"Apa dia pikir aku akan takut dan menjerit-jerit saat melihat binatang buas?" senyum jahat muncul di wajah Haelyn. Dalam benaknya, dia sudah merangkai seribu cara balas dendam paling efektif untuk para yakuza itu. "Apa aku harus pura-pura takut padamu?" tanyanya lagi pada ular.
"Apa dia pingsan?" suara Tatsuya tiba-tiba terdengar dari luar berbicara dalam bahasa Jepang seperti berbisik-bisik. "Apa kita masuk?"
"Tunggu sebentar." Yuu menyahuti.
Haelyn menoleh ke pintu dengan waspada, dia melirik ular masih tertidur dan binatang lainnya yang seperti tidak peduli padanya. Yuu berpikir dengan memasukkannya ke ruangan ini yang dipenuhi oleh hewan buas dalam kandang akan membuatnya ketakutan setengah mati.
Yuu dan Tatsuya tidak tahu bahwa Ayahnya di Inggris juga memelihara banyak reptil dan hewan buas! Dia sudah terbiasa dengan hewan-hewan seperti ini yang terlebih dahulu dijinakkan sebelum dipelihara manusia.
Haelyn yang berusia tujuh tahun saja berani bermain dengan ular besar, tentu saja Haelyn delapan belas tahun sudah terbiasa.
"Tidak terdengar pergerakan dari Haelyn." Tatsuya kembali berbicara.
"Juga tidak terdengar suara jatuh menghantam lantai," sahut Yuu.
"Ah, benar, Bos. Jika dia pingsan, dia akan jatuh ke lantai."
Haelyn berhenti menyentuh kepala ular ketika mendengar perkataan Yuu dan Tatsuya. Diam-diam dia berjalan ke pintu dan menguping mereka.
"Bawa koper itu dan jual semua isinya," perintah.
"Hai."
Mendengar itu barulah wajah Haelyn berubah pucat, dia menekan pintu dengan tangannya yang masih terikat. Ketakutan seketika merambati hatinya. Dia pun menggedor pintu dengan keras.
"Dasar yakuza iblis! Yuu Akuma kau benar-benar iblis!" teriaknya lagi. "Berani kau menjual semua barang-barangku!"
Brak. Brak. Brak. Dia masih menggedor pintu, bahkan menendangnya beberapa kali dan teriakan demi teriakannya justru membangunkan singa yang sedang tertidur di kandang. Dia tidak peduli, dia hanya peduli gaun-gaun mewah, tas dan sepatu branded-nya tidak dibuang.
"Keluarkan aku! You fucking bastard!" teriaknya lagi.
"Yang di kloset, keluarkan semua dan bawa," tambahnya.
Wajah Haelyn semakin pucat pasi. Dia yang pecinta barang branded dan penggila belanja merasa jantungnya jatuh ketika mendengar hal itu. Tentu saja dia membeli semua itu memang menggunakan uang Yuu, tapi dia tak bisa lagi kehilangan semua barang-barang kesayangannya setelah semua miliknya dijual untuk menutupi hutang orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)
RomanceSUDAH TAMAT! (Sudah tersedia di Google Play dan Karyakarsa) Dark romance, Adult 20+ Haelyn Brier mengidap Amnesia disosiatif yang membuatnya melupakan penyebab kematian orang tuanya. Terlahir sebagai nona muda yang terbiasa hidup dalam kemewahan, Ha...