Bab 8.2

5.9K 1.2K 75
                                    

Babang Yuu kambeeeekkk...

🎎🎎🎎

Pagi-pagi sekali Haelyn sudah bangun dan berniat menemui Tatsuya sebelum pergi ke kampus. Dia pun pergi ke bangunan lain dari kediaman Sendai di Tokyo, di mana para bawahan Yuu akan melakukan sarapan pagi di sana dengan koki yang sudah disediakan.

Sebagai seorang ketua yakuza, Yuu memang masih memerhatikan para bawahannya yang bekerja di kediamannya.

Tiba di depan pintu, Haelyn pun menggesernya dan melongokan kepalanya, melihat semua anggota yakuza itu sedang makan sambil tertawa. Keadaan ruang makan itu bersih dan rapi, tidak berantakan atau pun berbau alkohol. Mereka memang benar-benar yakuza elit dan kelas atas.

"Ohayou, Mina-san ...," sapa Haelyn begitu dia melewati ruang makan khusus para bawahan Yuu Akuma di kediamannya.

Semua orang berhenti makan dan bercanda, kemudian menatap ke pintu di mana Nyonya mereka muncul secara mendadak. Mereka pun segera bangun dan serempak menghadap pintu sambil membungkuk.

"Ohayou gozaimasu, Madam!" balas semua orang.

Haelyn memberikan mereka senyum sambil melambaikan tangan. "Apakah ada Tatsuya?"

"Aniki ... dia masih ada di luar, Madam!" jawab satu diantara mereka.

"Oke, terima kasih. Silakan lanjutkan."

Haelyn menutup pintu lagi, dan ketika berbalik segera berhadapan dengan Tatsuya yang sudah mengenakan setelah jas. Pria itu membenarkan kacamatanya.

"Haelyn-san, ada sesuatu?"

Haelyn mengangguk dengan wajah serius. Dia menarik tangan Tatusya sambil berjalan di koridor. Keduanya pun berjalan berdampingan dengan wajah Haelyn yang terlihat lelah. Tentu saja dia hampir tidak tidur semalaman karena terus memikirkan Yuu yang nampak bereaksi secara alami dengan godaannya tapi pria itu terus menyangkalnya, lalu nama asli Yuu dan alasan dia menggunakan nama Akuma.

"Apakah Yuuta Genkei nama asli Yuu?"

"Ah, ya," jawab Tatsuya.

Haelyn berhenti di depan air mancur Jepang, dengan suara bambu yang membentur batu ketika air di selongsong bambu telah penuh dan tumpah ke kolam koi.

"Kenapa dia menggunakan Yuu Akuma? bukankah itu nama yang aneh? Semua orang memanggilnya Akuma-sama, dan aku seperti berjalan di samping Raja iblis setiap bersamanya."

Tatsuya menatap Haelyn dengan tenang, kemudian menatap kolam koi. "Karena bos tidak menyukai namanya."

Haelyn agak terperangah, dan dia menoleh ke arah Tatsuya dengan wajah yang lagi-lagi tak mengerti. Dia merasa bahwa semua yang ada pada hidup Yuu sulit dimengerti.

"Begitukah? Kupikir nama aslinya lebih bagus. Kenapa dia menggunakan nama julukannya?"

"Mungkin terdengar bagus bagi orang lain, tapi tidak bagi bos," jawab Tatsuya. "Akuma adalah julukan yang diberikan gangster-gangster kecil saat bos datang ke Tokyo sebagai anggota Sendai grup dan meratakan grup yakuza paling ditakuti di Tokyo seorang diri."

Kerutan di dahi Haelyn muncul. "Dia meratakan grup paling ditakuti di Tokyo sendirian?"

Haelyn nyaris tertawa mendengarnya, menganggap itu mungkin bualan. Namun, sepertinya memang itu kenyataannya hingga dia mendapat gelar itu.

"Bos juga berhasil membunuh ketuanya dan mengambil alih kekuasaan underground Tokyo, lalu membawa kami dari Kyoto ke Tokyo dan membantunya menaklukkan gangster-gangster kecil di Tokyo. Mereka selalu menyebutnya Akuma di belakang punggungnya, tapi sebenarnya bos tahu. Membunuh seorang ketua yakuza paling bengis dan mengerikan di Tokyo, tentu saja bos dianggap jauh lebih mengerikan daripada ketua yakuza itu."

End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang