Bab 18.2

3.2K 589 18
                                    

"Yuu ..." Suara panggilan terdengar di ujung koridor. "Kenapa kau lama sekali? Semua orang sudah menunggu, dan waktu yang bagus untuk melakukan kekkonshiki akan segera dimulai."

Ibu Yuu muncul dalam balutan kimono hitam dengan bordiran-bordiran berwarna emas yang elegan dan cantik. Rambutnya dicepol dengan mengenakan hiasan yang terbuat dari emas asli.

"Ya. Apakah Haelyn baik-baik saja?" tanya Yuu.

Sang Ibu mengangguk. "Dia hanya terlihat agak gugup. Ketika kalian menikah dengan gaya barat, dia bilang tidak segugup ini."

"Oniichan!" Suara seorang bocah lelaki terdengar nyaring dan berisik, dengan langkah kaki ribut di lantai kayu. "Aku tidak suka wanita itu!" adu Rui, yang juga mengenakan kimono pria.

Yuu menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Dia Oneesan-mu."

"Aku tidak menyukai wajah jeleknya. Beraninya dia menjulurkan lidahnya padaku."

Oneesan: Kakak perempuan

Ibu Yuu meraih tangan Rui dan membawanya berjalan di samping Yuu. "Apa lagi yang kau katakan pada Oneesan-mu?"

"Aku tidak bilang apa-apa," balas Rui dengan wajah merengut.

Tiga orang itu pun berjalan bersama menuju kediaman utama, dengan Rui yang terus mengatakan tidak menyukai Haelyn.


🎎🎎🎎


Serangkaian proses upacara pernikahan secara tradisional pun telah dilaksanakan dan hanya dihadiri oleh keluarga Sendai beserta beberapa tetua dari keluarga cabang. Acara diadakan di kuil khusus yang tak jauh dari kediaman Sendai, secara pribadi dengan penjagaan yang sangat ketat dan tak ada orang luar yang hadir.

Setelah melakukan sumpah pernikahan, Yuu dan Haelyn sebagai pengantin pun melakukan proses selanjutnya; yaitu masing-masing meminum tiga cangkir sake yang sudah disediakan.

Haelyn berdiri di samping Yuu dengan mengenakan shiromuku dan riasan yang natural tapi memberikan kesan yang sangat cantik dan elegan. Rambutnya dicepol dengan wataboshi yang menutupi kepalanya.

wataboshi: Tudung pengantin Jepang

Yuu mengambil cangkir paling kecil diantara tiga cangkir, meneguknya sedikit, kemudian memberikannya pada Haelyn. Dengan agak ragu dan juga gugup, Haelyn mengambilnya dan meneguknya sedikit. Dia masih takut akan efek sake pada dirinya setelah kejadian semalam.

Lalu Yuu mengambil kembali cangkir di tangan Haelyn dan menghabiskan isinya. Dia mengambil cangkir kedua yang berukuran sedang dan melakukan hal yang sama seperti cangkir pertama. Sampai pada cangkir ketiga yang paling besar dengan isi yang lebih banyak, Yuu meminumnya lebih banyak dan menyisakan sedikit untuk Haelyn. Setelah seorang Miko menuangkan sake pada cangkir Haelyn dan Yuu, keduanya segera meminumnya. Prosesi itu dilakukan dengan begitu khidmat dan penuh penghormatan.

Haelyn dan Yuu membagikan sake pada semua yang menghadiri prosesi, dimulai dari Haelyn yang memberikan cangkir sake pada Sendai-sama, kemudian pada Ibu Yuu dan sisanya pada semua yang ada di sana.

Semua orang meminum sake mereka, saling berbagi sukacita dengan bersulang pada kedua pengantin. Seluruh rangkaian prosesi kekkonshiki pun telah selesai, dan mereka akan kembali ke kediaman Sendai untuk melanjutkan resepsi pernikahan, yang juga hanya dihadiri oleh seluruh anggota Sendai group.

Semua orang pun segera keluar dari bangunan kuil, dan sebagian para anggota Sendai sedang berjaga di luar dan area kuil untuk melakukan pengamanan.

Sendai-sama berjalan di samping Yuu, dan Ibu Yuu berjalan di samping Haelyn. Keduanya mengapit Haelyn dan Yuu, dengan seseorang yang memegang payung untuk mereka dari belakang, sedangkan Rui terus terlihat cemberut sepanjang prosesi upacara dilaksanakan.

End Up With Evil Yakuza [END] / (Tersedia di Google Play dan Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang