12. Intro : The Invitation

158 15 1
                                    

Kastil pemimpin klan witch adalah satu-satunya tempat yang tidak pernah Ni-ki bayangkan untuk dikunjungi.

Berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sekarang. Hatinya tak henti mengucapkan kata-kata kagum melihat betapa megahnya tempat yang ia pijak sekarang ini, bersama dengan abang-abangnya, Taki, serta sang Sage yang berjalan paling depan memandu mereka.

Setelah kedatangan 2 orang penting di klannya, fikiran Ni-ki mendadak sibuk.

Taki adalah teman pertama sesama klan yang dijumpainya beberapa waktu lalu. Namun saat itu Taki memperkenalkan dirinya sebagai mudblood yang membuat Ni-ki senang setengah mati karena akhirnya ia tahu kalau ia tidak sendirian di dunia ini.

Tapi apa yang ia lihat sekarang? Taki datang sebagai adik dari pemimpin klan. Membuatnya bimbang akan maksud tujuan kakak beradik ini menjumpainya. Tidak mungkin kan adik Sage dari klan witch adalah seorang mudblood yang keberadaannya di tentang keras oleh klan itu sendiri? Lalu apa alasan Taki berbohong padanya?

"Taki gak bohong, Ni-ki! Kata bunda bohong itu dosa!"

Taki tiba-tiba menghentikan langkahnya menatap sebal Ni-ki. Sedang yang di tatap begitu sedikit terkejut karena Taki yang berjalan didepannya tiba-tiba berhenti dan menatap garang dirinya. Kalau saja dirinya tidak punya respon cukup baik, mungkin ia sudah jatuh bertindihan dengan bocah pendek itu.

Mungkin yang lainnya bertanya-tanya kenapa Taki tiba-tiba seperti itu padahal Ni-ki hanya diam sedari tadi. Tapi Ni-ki menyimpulkan bahwa Taki baru saja membaca pikirannya.

"Taki gak bohong, Ni-ki. Dia memang mudblood." K menyahut tanpa membalik badannya atau sekedar menghentikan langkahnya.

Sedangkan anak SMA dari berbagai klan dibelakangnya langsung heboh membelalakkan mata sambil celingak-celinguk mencari keberadaan orang lain selain mereka di tempat ini. Minus Taki tentunya.

"Eh goblok! Congor lu pelanin dong bang! Ntar kalo ada yang denger gimana?!" Jay panik. Begitu juga yang lainnya.

"Lo lupa? Kan gua gak punya pelayan. Tinggal juga cuma berdua sama Taki." Sahut K lagi. Kali ini ia berbalik dan menatap jengah Jay yang pikunnya kumat.

Giggles spontan Jay tunjukkan menyadari kesalahannya.

"Lah? Terus gunanya keliling kastil apaan?" Jungwon berkacak pinggang.

"Ya.. lorang ngapain ngikutin gua? Orang gua mau ke toilet." Jawab K kelewat santai.

Padahal Sunghoon mengira mereka akan dibawa ketempat yang aman untuk membahas hal-hal sensitif yang mungkin bersifat rahasia.

Hey! Jawab Sunghoon! Apa semua klan Witch itu berbakat membuat orang darah tinggi secara instan?

*********

Hidangan steik dan segala tetek bengeknya yang terpampang mewah dihadapan mereka nampaknya tak mampu mengalihkan pembahasan topik ini.

"Oke, biar gua simpulin. Jadi maksudnya Lo sama adek Lo itu saudara tiri? Dan adek lo itu mudblood?" Heeseung memulai.

"Terus kalo Lo tau adek Lo itu mudblood, kenapa Lo gak ngelarang klan Lo ngebantai ras adek Lo sendiri? Sialan!" Jake menyahut emosi. Ia kesal karena kepemimpinan K yang menurutnya berantakan. Membuat Ni-ki selalu dalam bahaya dan berbanding terbalik dengan Taki yang hidup tentram dibawah ketiak kakaknya.

//Takk!...

Taki sedikit membanting alat makan yang baru digenggamnya.

"Kamu jangan sembarangan ngomong ya! Kata bunda nuduh i..."

"Bla..bla..bla... Lo diem deh bocah! Lo gak tau kan kehidupan Ni-ki gimana?!" Jungwon menimpali.

"Ya udah! Kalo gitu Ni-ki tinggal sama Taki aja. Daripada Ni-ki tinggal sama kalian yang tujuan ngurusin Ni-ki-nya gak bener!"

Ni-ki tertegun. Begitu pula abang-abangnya.

Heeseung dan Jay seketika teringat saat Ni-ki melantur waktu pertama kali mabuk di kamar Jay. Mungkinkah Taki yang bertanya tentang hal itu pada Ni-ki? Perihal alasan mereka yang secara sukarela mengadopsi Ni-ki.

K berdeham. Menjernihkan suara sebelum menengahi perdebatan itu.

"Mungkin gua gak keliatan peduli sama ras mudblood, dan cuma peduli sama adek gua. Tapi asal kalian tau, mudblood belum punah."

Kata terakhir dari K cukup membuat mereka terkejut. Sejauh ini, informasi yang mereka terima hanyalah tentang kepunahan ras minoritas tersebut.

Dan dapat dipastikan diantara mereka yang paling terkejut adalah Ni-ki. Mengetahui ada mudblood lain bernama Taki saja sudah membuatnya senang, lalu bagaimana sekarang saat K bilang kalau rasnya belum punah?

"Bisa Lo jelasin?" Heeseung menengahi.

"Selama ini ras itu masih ada, bahkan gak jarang berbaur dengan manusia atau makhluk lain. Mereka hanya tinggal di dimensi lain yang udah dibuat para tetua klan terdahulu." K menghentikan ucapannya sejenak untuk melihat reaksi bocah-bocah berbeda klan di hadapannya. Terutama Ni-ki. "Dan satu hal yang perlu kalian tahu, klan witch bukan benar-benar benci sama ras mudblood, justru sebaliknya. Tujuan mereka terus mengincar mudblood gak lain karena kami ingin mengamankan ras itu. Walau tentu gak semuanya setuju sama keberadaan ras itu." Sambungnya yang membuat para bocah di depannya begitu terkejut.

Hening melanda beberapa saat sebelum akhirnya Ni-ki membuka suara. "Ke..napa?" Nafasnya terdengar berat. Jungwon yang diduk disebelah Ni-ki diam-diam menggamit tangan anak itu di bawah meja. Menyebarkan salah satu kekuatan healingnya, yaitu penenang. Ni-ki pun merasakan hawa sejuk menyelimuti tubuhnya. Perlahan ia mulai mengatur pernafasannya.

"Dulu... Berabad-abad yang lalu, jauh sebelum kita lahir, klan witch dapat sebuah ramalan dari penyihir agung kerajaan klan ini. Isinya ramalannya tentang kelahiran ras baru klan witch yang punya kekuatan setara dengan Angel. Mereka kuat tapi juga lemah. Kuat karena memang kekuatan mereka setara klan dunia atas, namun juga lemah karena mereka tetaplah manusia. Kelahiran mereka benar-benar dijaga ketat oleh klan witch, karena dalam ramalan disebutkan bahwa mereka bisa menjadi awal untuk berakhirnya semua eksistensi di dunia ini jika mereka sampai jatuh ditangan mereka yang haus kekuasaan dan kekuatan....."

*****


Komposisi:

Bahasa baku.......20sdm
Bahasa non baku......25sdm
Kosakata kebun binatang.......12sdt
Typo.......1sdm
Khilaf.......1sdt

Hai hai
Setahun sudah book ini berdebu rupanya 😭🙏

Janlup voment yeorobun🥰

Expeliarmus | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang