8. Blessed -

369 87 11
                                    



Pernah melihat film hits Harry potter?

Disana terdapat mantra yang sering kali diucapkan sampai tidak lagi terdengar asing ditelinga siapa pun yang pernah menontonnya.

'Expeliarmus'

Mantra untuk melucuti senjata, yang dalam film berupa tongkat sihir. Benda yang sangat amat berarti bagi para penyihir. Di dunia sihir, tongkat sihir sudah seperti jantung, inti dari kehidupan.

Expeliarmus dengan arti lain yaitu menyingkirkan sesuatu yang sangat berharga.

Dan untuk seorang Park Jay, hal yang berharga untuknya dan klan yang dipimpinnya ada didalam hal yang terlalu berharga untuknya dan teman-teman nya.

Teman yang secara tak di sangka akan menjadi sebagian hidupnya. Teman yang secara tak langsung membuatnya rela menyerahkan nyawa untuk mereka. Meski ia tak pernah menunjukkan rasa sayang yang mendalam pada mereka, tapi Jay yakin mereka merasakannya. Jay bahkan percaya diri mengatakan kalau mereka pun merasakan hal sama dengannya.

Jika sebagian hidupnya untuk temannya, maka sebagian lainnya untuk klannya. Jay sudah bersusah payah dengan hampir meregang nyawa di setiap perang untuk membuat klannya menjadi yang terkuat dibawah klan terkuat pertama.

Sampai ia bertemu teman-temannya yang berniat kabur dari perang. Yang nyatanya saat itu Jay tidak punya niatan kabur sama sekali. Justru ia sedang berkeliling membantai klan lain kala itu. Jay pun sampai sekarang masih tidak mengerti kenapa ia tidak membantai teman-temannya di pertemuan pertama mereka dan ikut kabur di perang-perang selanjutnya.

Usahanya sebelumnya malah di akui dan membuatnya semakin dipercaya sebagai pemimpin klan, dan menanggung janji nyawa dari para anggota klan untuk mendukung dan melindunginya.

Untuk pertama kalinya, Jay ingin egois. Tapi ia pun bingung untuk egois ke mana.

Perbincangannya dengan Sunoo kemarin saat berkunjung ke kastilnya benar benar menguras tenaga hanya untuk sekedar berfikir.

Bahkan sekarang pun teman teman sekelasnya menatap bingung dirinya. Tidak biasanya Jay betah berada di kelas seharian sampai pelajaran terakhir.

Saat teman sebangkunya, Hyuka bertanya,

"Lo kenapa? Sakit?"

Jay hanya menjawab,

"Lupa bawa soptek."

Alhasil 2 bule itu otw adu jotos kalo si ketua kelas, Taehyun, tidak turun tangan melerai.

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Murid kelas Jay sudah berhamburan pulang meninggalkannya sendiri. Masih dengan buku pelajaran terakhir berserakan di meja. Jay menatap malas, tak ada niatan untuk sekedar menutup halaman buku tersebut.

"BANG JAY!!"

Suara teriakan seketika memenuhi indra pendengaran Jay. Ia mendongak melihat wajah Ni-ki yang ngos-ngosan di depan pintu kelasnya. Jay menatap dingin Ni-ki.

Dia datang.

Hal berharga untuknya, teman-temannya, serta klannya kini berada dihadapannya dengan wajah yang memerah. Disertai nafas yang mulai teratur.

Expeliarmus | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang