17. Sweet Venom

142 9 2
                                    


Kastil klan witch kini sedang kedatangan tamu resmi sehingga ruangan tempat K biasa bersantai ia sulap menjadi tempat perjamuan mewah mengingat tamunya ini orang penting.

"gue gak masalah untuk mimpin mereka juga. Tapi.. apa mereka mau dipimpin gue? Terlebih harga diri klan beast itu setinggi langit."

"Semua yang terlihat kontra akan langsung saya musnahkan. Itu bukan hal yang sulit." Lord, tamu pentingnya yang duduk dihadapannya itu dengan angkuh di temani seorang knight dibelakangnya. Begitupula K dengan Fuma yang mengekor.

Perawakan Lord saat ini persis seperti pertemuan pertama para pemimpin klan saat itu. Aura bengisnya tak ia sembunyikan walaupun ia bertamu bukan untuk menunjukkan permusuhan. Justru kedatangannya adalah untuk memberitakan bahwa klan beast sudah kalah telak dan hampir punah ditangan demon, sehingga yang tersisa memerlukan pemimpin baru. Hingga akhirnya dia berfikir mengapa tidak menggabungkan klan itu dengan witch, mengingat notabene mereka sama-sama penyihir.

"Gue bakal ngomongin dulu ke klan, keputusannya nantinya bakal langsung gue kabarin." Tanggap K. "By the way, Ni-Ki gimana?" Pertanyaan K mengambang begitu saja tanpa ada yang menjawab. Jujur saja, sebenarnya K merasa sangat gugup sekarang, namun ia hanya ingin akrab dengan orang dihadapannya itu terlebih ini bukan pertama kalinya bertemu. Walau sungguh aura lord ini sangat berbeda dengan saat ia bersama teman-temannya.

"Apa anak itu yang mengobati dia?" Bukan menjawab, lord justru melayangkan pertanyaan lain. Mata rubahnya melirik tajam pada Fuma, sedang yang ditatap semakin keringat dingin tak mengerti.

Melihat bagaimana Fuma dan K yang kebingungan sendiri, Lord pun berdiri, lalu tak sampai sekejap mata, ia sudah berada disamping Fuma dan memegang bahunya.

"Saya tidak suka melihat aura fallen angel itu membekas." Bisik lord sebelum Fuma pingsan.

K melotot melihatnya. Namun entah kenapa ia tidak marah. Ia hanya merasa kalau lord tidak menyakiti Fuma.

"Dan kamu K." Lord kembali bersuara, "jangan sama kan saya dengan dia. Saya beritahu ini karna saya tahu witch bukan pembelot." Kabut gelap tiba-tiba menyelimuti lord dan kemudian hilang bersamaan.

Hingga tersisa K, Fuma yang masih tak sadarkan diri serta knight yang dibawa lord yang tanpa di duga menjulurkan tangan, bermaksud untuk berkenalan dengan K.

"Nicholas."

"K."

"By the way, maksud lord tadi itu jangan samain dia dengan Sunoo."

"Hah? Dia bukan Sunoo?" K semakin bingung.

"Hmm.. bukan gitu. Gue juga bingung jelasinnya. Tapi semenjak lord ketemu sama temen-temennya itu, entah kenapa dia seakan membedakan dirinya ketika menjadi lord dan ketika menjadi teman Heeseung dan yang lain. Lord versi Sunoo cuman bakal dia tunjukin ketika sama mereka berenam. So, diluar itu, dia bernotabene lord." Raut bingung tetap tergambar jelas di K setelah penjelasan panjang Nicholas ini.

"Bingung yah? Sama sih gue juga.. hehe." Nicholas menggaruk tengkuknya sebelum melanjutkan, "intinya gini, ketika Lo lagi gak sama Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Jungwon, dan Ni-Ki, terus Lo ketemu dia, berarti yang Lo temuin itu lord. Jangan sekali-kali lo ngomong santai di posisi itu. Faham?"

Dengan berat K mengangguk saja dan berfikir kalau Sunoo itu punya dua kepribadian. Sebenarnya Nicholas gatal ingin menjelaskan kembali ketika mendengar fikiran K, tapi ia urungkan karena lord sudah menelepatinya untuk segera datang.

"Dan lo tau kan gimana buruknya hubungan klan angel sama demon? That's the reason kenapa lord gak suka jejak aura Ni-Ki tertinggal di tubuh dia. Selain itu, fallen angel di tubuh Ni-Ki itu gak sempurna, jadi lord tadi ngebantu mulihin dia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Expeliarmus | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang