4. Cross The Line

425 98 17
                                    

"GUA? TAKUT MATI? BWAHAHAHAHA! YA JELAS LAH BANGSAT!!"

"NI-KI! DANIEL!" Teriak seorang guru yang baru datang diekori seseorang yang asing di mata Ni-ki.

"Pagi bapak cebol!! Eh... bapak chaebol maksud saya." Sapa Ni-ki. Park Jimin, guru wali kelas Ni-ki itu cuman bisa ngebatin sebelum nyuruh Daniel dan Ni-ki masuk ke kelas.

"Se...lamat pagi cikgu!!" Niki kembali berujar ala kartun 2 bocah botak yang tak kunjung naik kelas, sebelum duduk dibangkunya dan Jimin sudah berdiri depan kelas.

"Ni-ki! Diam atau saya panggil orang tua kamu!"

Jimin tersenyum senang. Ancamannya berhasil membuat Ni-ki bungkam dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Padahal Ni-ki diam bukan karna ancaman wali kelasnya. Ia hanya sedang berfikir, kalau orang tuanya dipanggil, siapa yang akan datang menghadap?

Heeseung, tukang ngemil pep*sodent bareng ramyeon.

Jake yang kalo senyum, udah kayak boneka momo. Lebar banget.

Jay yang dia diem aja, dikira ngelawak.

Sunghoon yang kalo nahan berak, gantengnya nambah.

Sunoo yang cerewetnya kayak emak kalo marah. Semua masalah dibawa bawa. Padahal mah masalah kapan:)

Atau....

Jungwon yang mulutnya.. ekhem.. begitulah.

Niki pun merenung. Sedangkan Jimin mengenalkan guru baru.

"Nama saya Nicholas. Guru agama baru kalian. Mohon kerjasamanya ya anak anak!" Ujar guru baru itu sambil nyengir pep*sodent.

Eh! Cip*tadent aja deh. Nanti Heeseung ngamuk sajennya dibawa bawa.

"Cih! Basi!" Sahut Daniel. Seketika semua mata tertuju padanya. Termasuk Ni-ki. Diakan tidak terima kalau peringkat tingginya dalam melawan guru diambil alih.

Di depan puluhan pasang mata itu Daniel mengeluarkan tongkat sihirnya. Melayangkan sebuah mantra yang membuat Ni-ki terkejut bukan main.

"Avada Kedavra!!"

Itu.... mantra untuk membunuh! Dan Daniel dengan santai melayangkan nya pada.... Nicholas? Guru baru itu?!

"Woi! Ba*bi lo an*jing! Goblok lo ya?! Lu abis bun..."

Amukan Ni-ki terhenti saat ia melihat kearah tempat Nicholas berdiri.

Mayatnya.... kemana?!

"AAAAAAAAAAAAAAAAAA"

Belum sempat Ni-ki mencerna apa yang terjadi pada guru agama baru itu, teman satu kelasnya histeris hendak menjauhi Daniel. Untunglah akal sehatnya kembali mengambil alih. Ia langsung memunculkan tongkatnya dan mengeluarkan mantra obliviate bersamaan dengan stupefy. Membuat seisi kelasnya pingsan dan melupakan kejadian barusan.

Kecuali Daniel tentunya.

"Kalo gua goblok, terus lo apa? Tolol?" Sinis Daniel. "Udah jelas yang tadi itu bukan manusia." Sambung nya.

"Terus? Terus kenapa kalo dia bukan manusia?! Sementang dia makhluk immortal berarti jadi target buat lo bunuh juga?! Gak cukup bunuh sesama klan, sekarang incer klan lain juga?!" Amuk Ni-ki. Matanya memerah menahan air mata yang mulai memenuhi rongga pelupuknya.

Katakan lah Niki cengeng. Tapi bukankah itu sifat wajar manusia? Walaupun dia termasuk klan witch, jangan lupa kan fakta bahwa dia itu mudblood. Kedua orang tuanya manusia. Lahir dengan darah dan kekuatan klan witch hanya sebuah berkah yang tak pernah diinginkannya. Selebihnya dia itu manusia. Detak jantung, menua, dan mati.

Expeliarmus | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang