KEMBALINYA MEARA

19 1 0
                                    

Vera, Feri, Kosmo dan Ling-Ling sudah terpelanting terkena serangan dari orang itu. Kecepatannya bergerak begitu mengagumkan, sampai-sampai mereka tidak melihat arah pergerakannya. Jerolin berusaha menghindar meskipun beberapa saat ia ikut terpental akibat serangannya.

'Siapa orang ini?' Kata Jerolin di dalam hati. Terbatuk karena serangan barusan.

“Makhluk-Makhluk lemah..” Orang berjubah putih memandangi semua pemegang Rainbow Star.

“Pemegang Rainbow Star adalah kumpulan bocah.. apa yang bisa diandalkan dari mereka.. Menyedihkan..” Pandangan matanya beralih ke Jerolin. “Dan kau..Seekor kucing tua menjijikkan... Meara memang ahli menciptakan bintang dengan kekuatan hebat, tapi ia benar-benar bodoh mencari penggunanya.”

“Siapa kau?” Feri bertanya sembari menyentuh dadanya yang sakit. Orang itupun beralih pandang ke arah Feri.

“Gor-Gor.. Cukup itu perkenalan dariku. Tentang siapa aku? Kalian akan tahu dengan sendiri nantinya.”

Jantung Vera berdegup keras kala mendengar nama itu. Ia teringat akan perkataan pohon jambu, bahwa Gor-Gor inilah yang telah menyerang Meara.

Namun yang menjadi pertanyaan, apa hubungannya Gor-Gor dengan Gavin si Gorilla berkepala tiga?

Gor-Gor berjalan beberapa langkah mendekati kakek Jerolin, baru beberapa langkah ia berjalan langahnya terhenti. Tanaman merambat melilit tubuhnya, Vera telah meringkusnya. Tapi itu hanya menahan pergerakan Gor-Gor beberapa detik saja, di hadapan Gor-Gor muncul secara tiba-tiba orang yang mirip seperti dirinya, lantas ia yang barusan diringkus Vera menjadi debu. Vera tersentak, 'Kekuatan apakah itu?' Tanyanya di dalam hati.

“Kekuatan lemah seperti itu tak akan bisa menghentikan aku.” Gor-Gor tersenyum meremehkan. Kembali menghampiri Jerolin. Jerolin meremas bintang hitang di kantongnya, tak mau bintang hitam jatuh di tangan Gor-Gor, Jerolin berubah menjadi kucing besar. Melayangkan cakaran. Gor-Gor melompat tinggi menghindari serangan. Ia sudah berada di udara. Mengepalkan tangan, kecepatannya bertambah, Jerolin tak bisa melihat kemana arah pergerakannya, beberapa detik kemudian hantaman sudah menghampiri tubuh kucing Jerolin.

Hantaman barusan begitu dahsyat sampai-sampai sebagian tanah terbentuk lubang menganga. Fisik kucing Jerolin tidak tampak lagi, Ling-Ling dan yang lain berteriak khawatir, “Kakekkk!!"

Gor-Gor tertawa penuh kemenangan, Ling-Ling sudah hampir menangis. Tubuh kucing tua itu mati begitu cepat terkena serangan Gor-Gor. Gor-Gor menghampiri Jasad Jerolin. Tapi, terjadi sesuatu pada tubuh kucing Jerolin tersebut, kucing besar itu ternyata bukanlah Jerolin, melainkan hanyalah tumpukan tanah. Gor-Gor terkejut, mengedarkan mata mencari keberadaan Jerolin. Rupanya Jerolin sudah berpindah tempat di belakang Ling- Ling.

“Kakekk..” Ling-Ling yang sadar Jerolin telah ada di belakangnya bergegas memeluk. Ling-Ling benar-benar senang kakek jerolin dapat selamat dari serangan makhluk jahat itu.

“Wah Hebat.” Kosmo takjub.

“Aku mau belajar jurus itu.” Feri membatin. Semangatnya membara.

“Kami tidak selemah itu. Ketika Gavin menyerang bumi, kelima anak pemegang Rainbow star ini telah berlatih keras. Mereka semua berbakat dan mereka inilah yang akan melindungi bumi.” Kakek Jerolin berkata penuh energi ke arah Gor-Gor. Vera, Feri, kosmo dan Ling-Ling merasa semangat mereka terisi dua kali lipat tatkala mendengar perkataan Jerolin barusan.

“Kami tidak tahu siapa kau sebenarnya, namun yang pasti kami semua ... Akan menghalangi kau untuk merebut bintang hitam.” Jerolin melanjutkan perkataannya.

“Kalian siap?” Jerolin Bertanya ke arah empat pemegang Rainbow star. Mereka mengangguk kompak penuh semangat.

Vera mendahului serangan dengan tanaman berujung runcing, serangan itu dihindari oleh Gor-Gor. Melihat Gor-Gor melangkah mundur Ling-Ling melakukan pengendalian Hydrokinesis dari belakang, ombak air menimpa tubuh Gor-Gor. Sekarang Gor-Gor terkurung di dalam genangan air. Itu dilakukan sebagai halangan untuk Gor-Gor supaya tidak bisa kabur seperti sebelumnya. Feri dilayangkan oleh Kosmo ke arah genangan air, lingkaran udara dari Kosmo melindung Feri untuk bernapas di dalam air, tubuh Feri telah menjadi tanah, tangan kanannya membesar. Dan tatkala Feri telah sampai di hadapan Gor-Gor, ia menghantamkan pukulan keras ke rahang Gor-Gor. Kencangnya pukulan Feri barusan membuat Gor-Gor terpental jauh dan melesat begitu cepat menembus dinding air, ia terpental beberapa meter, menghantam batu besar.

RAINBOW STAR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang