MENGHADAPI GAVIN - 2

2 0 0
                                    

Ukuran monyet itu sebetulnya masih jauh lebih kecil dibanding patung gorilla, hanya saja monyet itu menjadi musuh yang tangguh karena ia bukanlah sebuah patung yang hanya diam semata. Sementara itu tenaga dalam keempat pemegang Rainbow Star sudah mulai terkikis untuk melakukan kinesis.

Untunglah usaha Vera membuahkan hasil, kosmo Mulai sadarkan diri. Vera tersenyum lega.

“Kerja bagus Vera.” Kakek Jerolin berkata bangga. Sedangkan Ling-ling yang melihat itu semakin bertambahlah rasa irinya, karena Vera rupanya tak hanya kuat, tapi ia bisa diandalkan.

Kosmo tiba-tiba muntah, ia mengeluarkan lendir-lendir hitam. Zoodam milik Kosmo pun mulai sadarkan diri, meskipun begitu keadaan mereka masih begitu lemah.

“Kalian istirahat saja dulu disini…” Vera berkata. Berdiri. Siap membantu menghadapi monyet raksasa.

***

Monyet raksasa itu begitu tangguh dan lincah. Setiap hentakan kakinya menimbulkan guncangan-guncangan hebat. Tanah yang tadinya lapang dan hijau sebagian telah hancur akibat ulahnya. Feri, Vera, Ling-Ling, Andet dan Jerolin cukup kewalahan dalam menghadapinya. Serangan-serangan mereka Nampak tak membuat monyet raksasa tersebut akan kalah. Sementara itu tenaga dalam mereka benar-benar tinggal sedikit lagi karena menghadapi ribuan monyet barusan.

Keempat pemegang Rainbow star hanya menyerang menggunakan senjata pusaka.

“Nampaknya Gavin melakukan ini untuk mengundur waktu, kalian semua langsung saja kesana.. Urusan monyet raksasa ini biar aku yang menghadapinya. Kau bisa membuat jalan melalui jalur tanah, Feri?” Jerolin berkata sembari mengelak dari serangan monyet raksasa. “Karena tidak akan bisa melewati monyet raksasa ini melalui jalur udara.”

Feri mengangguk, menyuruh Lion untuk membuat jalur tanah. Lion tanpa diperintah kedua kali langsung menggali lubang. Semua pemegang Rainbow star memasuki lubang, kecuali Jerolin, karena Monyet raksasa pasti akan mengejar jika tidak ada yang menghalanginya.

Beberapa lama setelah menggali Lubang, Lion Keluar. Feri dan yang lainnya keluar dari tanah. Lion mengecil dan kembali terbang ke samping Feri.

Sekarang Vera, Feri, Ling-Ling dan Kosmo telah sampai di hadapan patung gorilla – Kosmo sendiri sudah sembuh, tanaman obat yang diekstrak Vera benar- benar membantu banyak. Dan ternyata, dilihat dari jarak dekat patung Gorilla raksasa tersebut jauh lebih besar. Beberapa orang membatu disitu, Mereka semua bersembunyi di belakang batu-batu tersebut.

“Selanjutnya apa?” Feri bertanya pelan.

“Kita hancurkan patung itu..” Andet menjawab sembari mengeluarkan pedang.

Celakanya, pembicaraan mereka didengar oleh Monyet-Monyet sebelum Andet dan yang lainnya membuat suatu rencana. Monyet-monyet mulai turun menyerbu bagaikan air bah. Mau bagaimana lagi, mau tidak mau mereka harus menghadapi monyet-monyet itu terlebih dahulu sebelum menyentuh patung gorilla.

“Apapun yang terjadi, jangan sampai melukai orang-orang itu..” Andet sudah meloncat, mengeluarkan api ke arah monyet. Beberapa monyet itupun hangus terbakar. Yang lainnya ikut menyerang dengan sisa kekuatan terbatas, selain Kosmo. Kosmo merasa bahwa energinya bertambah dua kali lipat setelah meminum obat dari Vera. Suara monyet riuh memenuhi langit, Vera berusaha mengamankan orang-orang yang telah menjadi batu dengan mengumpulkannya ke satu tempat menggunakan kekuatan tanaman agar tak ada korban.

Feri memainkan toya dengan begitu lihai, beberapa monyet terpelanting karena tongkat dari Feri. Tongkat itu diputar cepat menjadi pertunjukan yang luar biasa. Dari semua pemegang Rainbow Star Feri memang yang paling apik dalam seni bela dirinya. Tidak heran, karena sebelumnya laki-laki remaja keren ini memang sudah ikut pencak silat sebelumnya, itulah mengapa Feri sangat senang saat tahu bahwa ia mempunyai kekuatan ‘tak masuk akal’ itu.

RAINBOW STAR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang