^EC 01 : The Wedding^

1.9K 154 70
                                    


Frans berjalan melewati lorong terang yang dipenuhi banyak orang berpakaian formal, begitu juga dengan penampilannya saat ini, potongan rambut yang rapih, mengenakan tuxedo hitam dari rumah mode ternama di Milan dengan aksen bunga merah kecil di dada kirinya. Penampilan yang pas di sebut sebagai bestman sang pengantin pria, dan ia sampai di ruangan tempat kakaknya bersiap diri untuk acara paling spesial ini.

"Woah! .. waow." Begitu Frans masuk, ia agak terkejut melihat penampilan Vincenzo yang sedang bersiap di depan cermin besar, membenarkan tuxedo dengan dibantu oleh stylist pria.

"Ini pertama kalinya aku melihatmu mengenakan pakaian begitu terang." Timpal Frans, memandangi Vincenzo yang mengenakan tuxedo putih bersih dengan lapel peak hitam, dan aksen hitam di saku dada kiri. Ia hanya tidak terbiasa melihat lelaki itu mengenakan pakaian cerah menyilaukan, terlebih gaya rambut koma di dahi Vincenzo agak asing untuknya.

"Kau kemana saja?" Vincenzo melirik kesal pada adiknya itu, tak menghiraukan perkataan Frans sebelumnya. Lalu si stylist memasangkan bunga putih kecil di dada kiri Vincenzo sebagai sentuhan akhir.

"Tentu saja menyambut para tamu." Jawab Frans sambil menuangkan champagne ke gelas, yang terletak di meja buffet dekat pintu masuk. "Kemudian Alessio dan tiga pria dari keluarga koreamu mengambil alih."

"Siapa saja yang datang?"

Frans berjalan kearah Vincenzo sambil membawa gelas champagne-nya, kemudian ia menyuruh si stylist pergi dengan gerakan tangan. Setelah itu, ia berdiri sangat dekat dengan Vincenzo dengan maksud memelankam suaranya.

"Barzini, Ranovese, Namorra, dua petinggi Bratva, Secra Corna, Kaznovik bersaudara, teman barumu Ross. Hanya itu sejauh yang kuamati, dan kuyakin masih ada yang datang." Frans mengakhiri perkataannya dengan menyesap minumannya. Sementara Vincenzo menghela napas besar dan menatap dirinya di cermin, memikirkan para tamu tersebut, nama-nama yang menjadi sekutu keluarga atau orang penting yang berelasi. Belum lagi para Capo-nya yang juga akan datang, padahal ia sudah sengaja mengadakan acara pernikahan di Korea.

"Ya begitulah jika kau terkenal di Underworld Crime." Kata Frans seakan membaca pikiran bosnya tersebut. Setelah itu dirinya berjalan menuju sofa, dan duduk sambil menyantap pastri isi coklat yang tersedia di atas meja.

"Kau tahu kan, alasan mereka-mereka datang bukan hanya memberi selamat atas pernikahanku?" Ujar Vincenzo ketika mengambil jam tangan hitam yang baru saja ia beli seharga rumah mewah dua tingkat.

"Iya. Mereka pasti akan mencoba bicara denganmu untuk membahas bisnis." Ucap Frans setelah menghabiskan kudapannya. "Kau ingin aku menggantikanmu?"

"Tidak perlu. Jangan ladeni mereka. Ini pernikahanku .. aku ingin semua menghormati pemberkatan dan menikmati pestanya." Kata Vincenzo.

"Apa kau gugup?" Tanya Frans tiba-tiba.

"Mengapa harus begitu?"

"Yaa, biasanya momen sakral pernikahan membuat pengantin gugup .. ouh, dan biasanya juga pengantin pria akan menangis terharu ketika melihat pengantin wanita berjalan menuju altar." Vincenzo tersenyum seringai mendengar cerita adiknya itu yang memang berdasarkan pengalaman setiap datang ke acara pernikahan.

"Ini akan berlangsung cepat dan santai, tidak akan membuatku gugup atau menangis." Ujar lelaki yang sekarang melepas kancing tuxedo putihnya untuk sementara.

Vincenzo berbalik menghadap Fans dan membuka lengannya, meminta pendapat akan penampilannya. "Bagaimana?"

Frans mengamati seksama sambil meletakkan gelas champagne diatas meja, menilai lelaki di hadapannya ini memang tak kehilangan wibawa dan karisma meski mengenakan jas berwarna lembut seperti putih. "Terlihat konyol."

One Soul || [Vincenzo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang