Perjalanan Menemukan Ibu

9 7 0
                                    

Story by: MuhammadRhifky

Namaku Lilla, seorang anak perempuan normal yang bisa kalian temukan di mana saja. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya bahwa aku tumbuh besar hanya dengan kasih sayang dari seorang Ayah, tapi bukan berarti aku tidak mendapatkan apa yang mereka sebut dengan kasih sayang Ibu.

Aku juga mendapatkan perhatian serupa dari Ayah yang sangat aku sayangi. Kami tinggal berdua di perumahan biasa dengan rumah apa adanya, tembok berwarna putih dan beberapa hiasa bunga indah di halaman depan rumah kami.
Rumah yang terbilang cukup luas untuk kami berdua tinggali.

Keberadaan Ibu tidak aku ketahui, Ayah menolak menceritakan tentang sosok yang melahirkanku tersebut, pernah sekali aku cuba bertanya tentang keberadaan Ibu ,,, tapi tidak dijawab dan hanya meninggalkan aku yang masih berusia 3 tahun di dalam kamar.

Mungkin saat itu dia menganggap bahwa aku masih anak kecil dan tidak perlu tahu dengan kebenaran tersebut. Jika kalian bertanya anak umur 3 tahun sudah bisa berbicara, aku tidak menyombongkan hal ini tapi kata orang-orang aku adalah anak yang jenius di antara para jenius.

Aku bisa berjalan sejak usia 10 bulan, dan mulai mengingat dengan baik saat umurku sekitar 2 tahun. Saat di sekolah dasar aku selalu berhasil juara kelas dan juara di bidang lainnya. Jika kalian membayangkan aku dengan sebuah ekspresi yang suram, kalian salah besar, karena kenyataannya bahwa aku adalah anak yang sangat aktif dan bersahabat dengan semua orang.

Aku sadar dengan semua tingkah laku yang aku lakukan dan tidak mencoba untuk berubah, karena menurutku menjadi diri sendiri adalah yang terbaik.

Kembali lagi ke kehidupanku bersama Ayah. Rumah yang kami tinggali sebenarnya cukup asing bagiku meskipun sudah bertahun-tahun tinggal, alasannya karena ada beberapa ruangan yang dikunci rapat oleh Ayah dan tidak memperbolehkanku untuk membukanya.

Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17, seperti tahun sebelumnya bahwa nyatanya aku selalu menanyakan tentang keberadaan Ibuku yang tidak pernah dijawab oleh Ayah. Pertanyaan yang aku selalu tanyakan selalu dijawab dengan alasan pribadi atau bahkan tidak dijawab sekalipun, tapi suatu hari ayah mengatakan bahwa Ibu saat ini sedang berada di tempat yang jauh dan akan susah untuk bertemu dengannya.

Dari perkataan Ayah aku sudah mencoba bersiap menerima kenyataan yang suatu saat mungkin akan aku ketahui, meski begitu aku tidak merasakan apapun jika kemungkinan terburuk itu terjadi. Sejujurnya aku hanya ingin mengetahui keberadaan orang yang memberikan beban yang sangat berat pada Ayah, meski sedikit aku agak membenci sosok Ibu.

Tapi ketika melihat Ayah yang sepertinya tidak terlihat sebuah kebencian dari matanya membuatku sadar bahwa Ayah benar-benar mencintai Ibu dan tidak pernah menghianatinya, mungkin itu juga yang menjadi alasan mengapa Ayah tidak pernah menikah lagi.

Di hari ulang tahunku yang ke 17 ini, aku sudah menyiapkan sebuah permintaan yang tidak berhubungan dengan keberadaan Ibu. Kali ini aku ingin menanyakan beberapa ruangan yang dikucni oleh Ayah, selama ini aku tidak pernah menanyakan hal tersebut karena aku merasa bahwa tidak baik ketika menanyakan sesuatu yang ingin dirahasiakan seseorang meskipun itu adalah orang terdekatmu sendiri.

Tapi berbeda untuk saat ini, aku sudah berumur 17 tahun dan sedang dalam tahap rasa ingin tahuku berkembang dan Ayahku sendiri mengetahui tersebut. Alasan lain mengapa aku menunggu saat umurku 17 tahun karena jika saja tempat terkunci itu adalah tempat yang berbahaya, tentu saja Ayah tidak akan memberitahukan kebenaran ruangan tersebut mengingat aku masih terlalu kecil untuk mengetahuinya. Meski tidak berbahaya aku tidak akan mengambil resiko bertanya seperti pertanyaan yang aku tanyakan tentang keberadaan Ibu.

Seperti biasa acara ulang tahunku kami rayakan hanya berdua di rumah kami. Dengan sedikit makanan dan satu kue ulang tahun yang cukup besar dengan suasana hangat yang selalu kami rasakan bersama.

Flower Series ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang