Suasana pagi itu di Universitas Perisai Bangsa sangat ramai, terlihat beberapa mahasiswa sibuk memasuki kelas masing masing tanda dimulainya kelas. Universitas Swasta paling Favorit di kota ini dan 5 besar di Indonesia, terkenal akan prestasi – prestasinya yang membanggakan dibidang akademik maupun non akademik. Kampusnya sangat besar dan megah, Suasananya sangat sejuk karena banyak sekali pohon – pohon hijau yang rimbun sengaja ditanam di wilayah kampus. Pohon yang sangat banyak tersebut membuat udara di kampus terasa sangat sejuk dan segar. Juga memiliki Fakultas dan Jurusan yang cukup lengkap, hingga tidak sedikit mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari luar kota bahkan luar negeri tertarik untuk kuliah di Kampus ini.
Ini hari pertama Renata masuk kuliah, pagi sekali dia sudah sampai. Saat ini dia masih memperhatikan sekeliling kampus, mengagumi tatanan kampus yang mewah namun bernuanasa hijau karena dikelilingi taman bunga indah, yang membuat suasana hati dia makin semangat untuk segera mulai belajar dan mengenal banyak teman. Namun hal pertama yang harus dia lakukan adalah mencari kantor secretariat untuk mengurus beberapa hal terlebih dahulu. Dia berjalan ke koridor kampus untuk mulai mencari ruangan yang di tuju, teleponnya tiba tiba berdering, terlihat di layar HP nama Daddy memanggil dan cepat mengangkat panggilan itu.
"Daddy, it's a great Campus. Thank you, I like it" ucapnya
"Great Hunny, I'm happy if my choice is right" Jawab Daddy
"How's your flight? already landing now?" Tanya Renata
"Ya baru saja, sesuai janji Daddy akan call kalau sudah landing. Daddy tidak bisa lama, banyak hal yang harus Daddy lakukan disini. Jaga diri kamu selama di Indonesia, ada hal apapun langsung kamu call. Just call ok!!!, don't make me worry"" Tegasnya
"Yes, Sir" Ledek Renata disertai senyuman.
"I promise I will never let you down, either make you worry Dad" kali ini Renata menjawab dengan sungguh sungguh.
"Ok, I trust you. I call you later. Love you"
"Love you to, muacchhh...muaaahhhhh Dad"
Setelah menutup telepon, Renata menghentikan langkahnya, terusik dengan suara gaduh dari kejauhan masih di koridor, dia memperhatikan sekitar, berjarak 100 meter dari tempat dia berdiri saat ini tampak seorang perempuan berlari sangat cepat menuju ke arahnya, dibelakangnya di ikuti laki laki yang juga dalam keadaan berlari, sambil terengah engah perempuan itu berteriak
"Maaffffff semuanya, minggirrrr, ,,minggirrrr duluuu..., kasih jalaaan,,,sorryyy,,,minggir duluuu,,,,telat nihhhh..hhh...hhhh...." Teriak perempuan itu
"Woooiiii mingggiirr, kasih jalan semuanya kalo gak mau berurusan sama gw,..,..,hh,,hh" Diikuti suara laki laki dibelakangnya.
Terlihat mahasiswa mahasiswi yang berada di depannya kompak memberi jalan kepada keduanya, Renata yang menyadari jarak kedua orang itu sudah mulai mendekat ke arahnya, otomatis tubuhnya bergeser ke samping koridor tanda memberi jalan.
Renata menatap perempuan yang mulai melewatinya, sekilas mereka bertatapan dan perempuan itu tersenyum. Bukan membalas senyumannya, Renata malah menutup kedua bola matanya. Perempuan itu berlalu, meninggalkan aroma parfum yang semerbak memenuhi semua tempat.
Renata mencium wangi itu, tiba tiba jantungnya berdetak dengan cepat. "Wangi ini, bau ini..." Wangi khas ini seperti mengingatkan Renata akan sesuatu, dia seperti mengenal wangi ini dan berusaha mengingatnya, namun nihil. Dia membalikkan tubuhnya dan menatap perempuan tadi yang masih tampak berlari dan bertanya dalam hati "siapa perempuan itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIES OF COINCIDENCES
ChickLit"Cinta Pertama adalah momen yang istimewa bagi setiap orang, mengubah hidup kita secara emosional maupun fisik, tidak perduli seberapa keras menghindari ataupun melupakan, perasaan itu tidak pernah hilang, pudar, dan menyentuh hidup kita selamanya"...