Stella membeli alat testpack kehamilan di Apotik, tidak ingin terus menerus dihantui rasa takut akan kehamilannya, lalu memutuskan melakukan test kehamilan dengan alat testpack umum.
Setelah memasukkan Air Seninya ke alat testpack di kamar mandi, Stella menunggu beberapa saat untuk mengetahui hasilnya. Tidak berkedip Dia memperhatikan testpack itu, sampai pada akhirnya muncul dua garis biru yang menandakan positif Hamil. Air matanya menetes, tubuhnya terkulai lemas, terbayang di pikirannya kekecewaan yang dirasakan kedua orang tuanya.
Walaupun Stella menjalani pergaulan bebas, namun Dia hanya melakukannya dengan Brady. Sifat posesifnya yang begitu gila mencintai Brady membuat Dia menghalalkan segala cara agar bisa bersama Brady. Lahir di keluarga Religius membuat Stella berkelakuan baik dirumahnya, orang tuanya pengusaha tekstil sukses yang tidak pernah terlewat pelayanan di Gereja., bahkan Stella juga aktif di kegiatan pemuda gereja setiap minggunya.
Stella tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi kedua orangnya jika mengetahui Dia Hamil, yang pasti kemarahan Ayahnya akan meledak. Badannya gemetar hebat, bergidik membayangkan reaksi itu. Stella sempat terpikir untuk mengugurkan kandungannya, namun Dia bimbang, karena melahirkan Anak Brady akan menjadi satu satunya cara agar Brady bisa menikahinya.
Teringat Brady, Stella mencoba teleponnya, berkali kali namun tidak ada jawaban, lalu No nya Brady tidak aktif seketika. Amarahnya meledak, ingin rasanya teriak sekencangnya, tapi Dia tidak ingin membuat seisi rumah panik mendengarnya. Stella menggigit bibirnya hingga luka, menjambak rambutnya, Menahan teriakan itu keluar.Tiba tiba nama Kimmy terlintas di pikirannya..
"Kimmy,,,Iya Kimmy,,,Brady sangat dekat dengan Kimmy, Dia pasti mau mendengarkan Kimmy,,,," Bisik Stella, tanpa pikir Panjang langsung menghubungi No Kimmy.
.................................
Kimmy memasuki Gedung mewah pencakar langit, salah satu perusahaan Tanuwijaya, merasa yakin Om Fauzan berada disana karena sudah menanyakan kepada Bundanya. Di dalam Gedung tersebut ramai karyawan lalu lalang, Kimmy sampai pada salah satu ruangan luas mewah dengan interior lux yang eksklusif, aroma wangi menusuk hidung Kimmy, dingdingnya dihiasi lukisan dengan nilai artistik yang tinggi. Dia yakin disinilah ruangan Om Fauzan, dan mendekati sekretaris Om Fauzan yang meja nya tidak jauh dari Pintu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIES OF COINCIDENCES
ChickLit"Cinta Pertama adalah momen yang istimewa bagi setiap orang, mengubah hidup kita secara emosional maupun fisik, tidak perduli seberapa keras menghindari ataupun melupakan, perasaan itu tidak pernah hilang, pudar, dan menyentuh hidup kita selamanya"...