PRECIOUS CAT

627 93 33
                                    

Dipenghujung sore Tata dan Peter menghabiskan waktunya memandang keindahan langit yang berwarna biru cerah berawan, keduanya terbaring di taman sebelah danau hanya beralaskan kain tipis.

"Peter,,,Mommy sama Ayah Peter ketemu gak di Surga?" Tanya Tata

"Hmm,,,Iyah Mommy dan Ayah pasti bertemu disana" Jawab Peter masih memandang ke arah langit tanpa berkedip

"Surga itu seperti apa Peter??" Tanya Tata lagi

Peter menunjuk jari telunjuknya ke langit "Aku gak tau Ta, kan belum pernah kesana. Tapi aku ngebayangin surga itu biru seperti langit, indah sekali"

"Kapan Tata bisa ke Surga Peter, Tata kangen Mommy..." Tanya Tata lagi dengan mimik muka sedih

"Aku juga ingin ketemu Ayah lagi, sama kayak Tata. Tata gak usah khawatir sama Mommy, Mommy udah di temenin Ayah di Surga. Tata tunggu saja ya, sampai waktunya tiba nanti Tata bisa ketemu Mommy lagi" Ucap Peter, dia menoleh ke arah Tata memperlihatkan senyumnya.

Tata membalikkan tubuhnya menatap ke arah Peter, dia ikut tersenyum

"Tata ingin bareng sama Peter ketemu Mommy dan Ayah Peter di Surga" Ucap Tata

"Semoga bisa bareng ya Ta" Jawab Peter masih menatap ke arah Tata

"Ko semoga?? Tata maunya sama Peter ke surga ketemu Mommy dan Ayah Peter, bareng Peter aja yah,,,Peter janji sama Tata??" Desak Tata

"Aku gak bisa janji hal itu Ta, Bunda pernah cerita mengenai Tuhan. Kata nya Tuhan yang tahu kapan kita bisa pergi ke surga. Aku gak mau berjanji hal yang aku gak ngerti, takut gak bisa nepatinnya. Maaf ya Ta" Bisik Peter

Air mata Tata berlinang, dia menangis "Hiks,,,Hiks..Tata takut Peter" Tubuh kecilnya gemetar

Peter membalikkan badannya menghadap Tata, mendekat, tangannya mengusap air mata di pipinya "Aku gak tau bisa barengTata ke surga atau tidak, tapi aku janji selamanya nemenin Tata, gak akan ninggalin Tata. Jangan nangis lagi yah,,Tata kan tau aku gak suka liat Tata nangis" Ucap Peter lirih.

Tata mengangguk, nafasnya tersengal berusaha menahan tangisannya agar berhenti

Melihat Tata menahan tangisannya hingga sulit untuk bernafas, Peter merasa sedih. Tata selalu mengikuti apa yang dia minta , hingga Peter lupa apa yang sebenarnya Tata inginkan. Peter sangat menyayangi Tata yang belakangan ini selalu bersamanya.

Tujuan Peter saat ini hanya ingin Tata Bahagia dan selalu tersenyum, tanpa ada kesedihan, Karena setiap Tata sedih hatinya juga ikut perih, terkadang dia bingung harus berbuat apa.

Peter menarik Tata kepelukannya "Kalo Tata mau nangis, gak papa nangis aja ya,,gak usah di tahan,,hari ini Tata boleh nangis sepuasnya" Ucap Peter merubah ucapannya.

Mendengar perkataan Peter, Tata merasa lega dan melepaskan tangisannya yang daritadi dia tahan, membenamkan wajahnya dalam pelukan Peter.

Tidak berapa lama tangisannya mereda, Tata melepaskan pelukan Peter dan menatap wajahnya dengan teliti . Berusaha menggambarkan garis wajah Peter ke dalam ingatannya.

"Kenapa Tata gak bisa mengingat wajah Peter?" Tanyanya kepada Peter

Peter tidak menjawab, hanya tersenyum ke arahnya. Perlahan wajah Peter yang terlihat siluet kini mulai berubah semakin jelas membentuk wajah seseorang yang Tata kenal...

"Wajah ini.........Kimmy....."

Renata terperanjat, terbangun dari mimpi. Butiran keringat mengalir di keningnya, dia melihat ke arah jam dinding "Jam 2, masih tengah malem". Bisiknya

SERIES OF COINCIDENCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang