03. They know

82 10 0
                                    

"Hei, apa kalian sudah dengar tentang nona Estelle?"

"Memangnya ada apa?"

"Katanya sejak pulang dari rumah sakit, nona jadi berubah!"

"Berubah bagaimana?"

"Nona jadi lebih ramah!"

"Apa? Itu tidak mungkin! Siapa yang akan percaya hal itu! Mana mungkin nona yang dijuluki 'Anjing Gila Harrison' itu tiba-tiba jadi ramah!"

"Sst! Pelankan suaramu! Bagaimana kalau ada yang dengar!"

"Itu benar, tahu?!"

"...?"

"Kemarin Susan tidak sengaja memecahkan vas bunga di kamar nona, lalu... katanya nona hanya menginjak-injak pecahan vas bunga itu!"

"A, apa?! Nona tidak melempar pecahan vasnya atau menyiramkan air padanya?"

"Tidak! Beliau hanya membentak dan mengusirnya dari kamar! Susan terus menangis sambil berkata bahwa dia tidak menyangka nona sebaik itu."

"Luar biasa! Apa mungkin itu karena stamina nona melemah karena masih sakit?"

"Hei, kalian!" Panggil Estelle pada beberapa pekerja yang sejak tadi membicarakan dirinya di koridor.

"Sebenarnya kalian sedang apa, sih? Bukannya bersih-bersih kalian malah mengobrol, ya?"

"N-Nona..."

"Cepat bersihkan setiap sudut dengan bersih. Hidungku selalu gatal setiap lewat sini."

Drap drap drap

Estelle melangkah pergi melewati mereka begitu saja kemudian bersembunyi di balik tiang yang tak jauh dari sana.

"...Lihat, kan?"

"...Benar-benar tidak bisa dipercaya."

"Aku pikir beliau akan menendang ember atau melempar pel pada kita!"

"Ternyata benar nona sudah jadi lebih baik. Ya ampun, ini luar biasa! Apa akhirnya Tuhan memberinya hidayah?!"

Fyuh

Estelle yang mengintip para pelayan dari balik tiang itu hanya bisa menghela nafas panjang.

'Apa ini yang mereka sebut baik? Standar mereka benar-benar tidak masuk akal...'

Setelah mengetahui bagaimana sifatnya sebelum amnesia, Estelle memutuskan untuk berpura-pura menjadi dirinya yang dulu. Tapi ia tak habis pikir dengan para pelayan itu, bisa-bisanya tindakan kurang ajarnya dianggap baik oleh mereka.

'Ah, sudahlah. Lagi pula aku memang berniat untuk mengubah pandangan mereka terhadapku secara perlahan. Kalau segini sepertinya tidak apa-apa.'

***

"Kakak~ kakak sedang apa?"

Eric membuka kamar kakaknya tanpa mengetuk terlebih dahulu kemudia langsung ikut duduk bersama Estelle di sofa.

"Eric, bukankah sudah kubilang? Ketuk dulu sebelum masuk!!!"

"I-iya... maaf, aku lupa lagi... ternyata temperamen kakak yang buruk itu tidak hilang ya," ucapnya sambil mengusap-usap telinganya.

"Sudahlah sekarang jelaskan tentang pernikahan kontrak antara aku dan Lucas."

"Huh? Maksud kakak apa?"

Eric tampak bingung sehingga membuat Estelle ikut kebingungan.

"Pernikahan kontrak. Apa aku tidak pernah membicarakan tentang itu padamu?" Tanya Estelle balik.

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang