PROLOG

46K 1.9K 5
                                    

Sepasang mata menatap pria yang sedang menyetir dan seulas senyum terukir di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang mata menatap pria yang sedang menyetir dan seulas senyum terukir di wajahnya. Sang empu yang sadar sedang di tatap langsung menoleh sebentar ke arahnya.

"Kenapa? Terpesona banget sama suami tampanmu ini, hmm?"

Wanita berjilbab putih itu mengangguk kecil sambil tersenyum manis "Aku sangat bersyukur akhirnya Mas mulai mencintaiku."

Mendengar perkataan sang istri membuatnya terdiam sejenak, lalu meraih menggenggam tangan sang istri.

"Ralat bukan mulai tapi Mas sudah sangat mencintaimu sayang dan maaf karena terlambat membalasnya," ujar sang suami tersenyum lalu mengecup punggung tangan istrinya.

Beberapa detik berikutnya suara tangis anak laki-laki berusia tiga tahun yang bang di kursi belakang membuat keduanya menoleh.

"Ya ampun gantengnya mama udah bangun, sini sayang!" Bujuknya sambil merentangkan tangannya.

Bocah tiga tahun itu pun langsung bangkit dari posisi tidurnya, lalu pindah di pangkuan sang mama.

"Ganteng yang satu ini sayang mama gak?" Tanya sang mama sambil mencubit gemas hidung putranya dan langsung mendapatkan kecupan dari sang putra sebagai tanda sayangnya.

Ia pun memeluk erat putranya dan sang suami tersenyum bahagia melihat keduanya. Namun detik berikutnya seketika senyuman bahagia itu hilang dalam sekejab, saat merasakan guncang besar pada mobilnya.

Ia merasakan dadanya sangat sesak dan kepalanya terasa berat untuk di gerakkan. Tak lama samar-samar terdengar suara tangisan putranya. Ia berusaha membuka matanya yang terasa berat juga untuk memastikan keadaan istri dan putranya.

Perlahan ia samar-samar dapat membuka matanya, walau tidak bisa mengubah sedikit pun posisinya yang terjepit setir mobil.

"Mama...mama...mama..."

Pria itu sangat syok melihat kondisi sang istri yang sedang memeluk putranya, sedangkan sang putra menangis histeris melihat darah istrinya yang menetes ke wajah putranya yang terus memanggil sang mama yang tak menyahuti panggilannya.

Ia berusaha bangkit dari posisinya untuk membantu istri dan anaknya keluar dari mobil, namun nihil tenaganya tak cukup. Pada akhirnya ia tidak bisa membantu, ia hanya bisa menatap menangisi keduanya.
Tak lama kepalanya semakin berat dan penglihatannya mulai buram, namun sebelum matanya terpejam ia samar-samar melihat seseorang mengintip dari luar mobilnya.

"To...long...to...long..." ucapnya pelan berharap oleh orang itu dapat mendengarnya.

" ucapnya pelan berharap oleh orang itu dapat mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[09.02.2022]


Selamat datang para RT di cerita ke 5 author, author berharap cerita NETRA ini bisa buat candu kalian seperti cerita author sebelum²nya 😚
Jangan lupa vote n coment yo😉

NETRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang