⚠️WARNING⚠️
Part akhir ini mengandung manis berlebihan😎
Pria dengan setelan jas berwarna hitam melangkah menghampiri wanita yang mengenakan gaun putih simple namun tetap terlihat anggun dan jilbab putih yang menjutai panjang hingga bagian dadanya, terlihat memejamkan mata dalam rundukkannya sambil memainkan jemari-jemarinya, menandakan wanita itu sedang merasakan kegelisahan.
Kini pria itu sudah berdiri di hadapannya, lalu menatap lekat dengan netranya yang mulai terlihat berkaca-kaca.
"Farza," panggilnya seraya mengulurkan tangan kanan di hadapan wanita itu.
Perlahan Farzana mengangkat kepalanya seraya membuka kelopak mata yang terlihat berwarna dari biasanya dan pandangan mereka pun bertemu membuat keduanya saling menatap dalam beberapa detik, hingga terdengar suara dehaman seseorang membuat keduanya tersadar dan menghentikan aktivitas saling menatapnya.
Farzana menerima uluran tangan pria itu untuk membantunya bangkit dari posisi duduk, kini keduanya saling berhadapan dan kembali saling menatap.
"Su-sudah selesai?" Tanya Farzana yang masih dalam genggamannya.
Senyuman tipis terukir pada wajah pria yang saat ini hadapannya sambil menganggukkan kepala.
"Alhamdulilah sekarang saya Arsenio Fathurrahman sudah sah menjadi suami kamu Farzana Shabira," ujarnya mengeratkan genggamannya dengan netra yang terlihat berkaca-kaca.
Seketika perkataan pria yang sebulan lalu kembali melamarnya sebagai jawaban atas pertanyaan sang ibu saat di makam bapaknya dua hari sebelum melamar, berhasil membuat cair bening mengalir di pipinya.
Detik berikutnya Arsenio menarik pelan tubuh wanita yang sudah halal disentuhnya ke dalam pelukkannya, seketika Arsenio menyadari bahwa tindakkannya menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di dalam gedung. Namun ia tidak mempedulikannya, sebab bukankah sudah hal biasa sepasang pengantin menjadi pusat perhatian para tamunya.
"Apa tadi kamu takut saya kembali membatalkan pernikahan?" Tanya Arsenio dapat menerka kegelisahan yang Farzana rasakan.
Farzana mengangguk mengiyakan, ia tidak bisa berbohong saat Arsenio melakukan prosesi ijab kabul, tanpa keinginannya tiba-tiba kepingan memori masa lalu kembali hadir dalam ingatannya membuat kegelisahan mulai menyelimutinya, maka dari itu selama prosesi tersebut ia sengaja menulikan pendengarnya khawatir apa yang terjadi dimasa lalu terulang kembali.
"Maafkan saya, karena kesalahan di masa lalu membuat kamu gelisah di hari bahagia ini," ujar Arsenio memperdalam pelukkannya.
Farzana melepaskan pelukannya "Pak Nio gak perlu minta maaf, mungkin tadi setan sedang menggoda agar aku gelisah di hari bahagia ini," balas Farzana menatap Arsenio, ia tidak ingin pria yang sudah sah menjadi suaminya merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NETRA (END)
Short Story🗣📢 ⚠️HATI-HATI CANDU KE-5 KALINYA ⚠️ Kecelakaan yang di alami Arsenio Fathurrahman membuatnya kehilangan sang istri sekaligus penglihatannya juga. Begitu pun sang putra mengalami trauma yang membuatnya takut untuk bertemu dengan orang lain, bahka...