Sepasang mata memperhatikan pagar yang menjulang tinggi yang ia yakini bahwa di dalam sana rumahnya pasti sangat mewah dan dirinya pernah berharap bisa masuki rumah mewah walau beberapa menit saja. Siapa sangka kalau hari ini nyatanya kesempatan itu datang untuknya, ia pun melangkah mendekati pagar yang sengaja di sisakan lubang berbentuk persegi panjang berguna untuk security mengecek siapa yang datang ke rumah majikannya itu.
"Permisi pak, saya ingin bertemu bu Vania," ucapnya sambil menunjukkan sebuah kartu pada security itu.
"Dengan non siapa?" Tanya security.
"Non?non itu apa ya pak?" Tanya Farzana polos.
"Maksudnya nama nona siapa?" Jelas sang security.
"Hah, nona pak. Ya, ampun maaf ya pak soalnya saya biasa disapa mbak, teteh atau kakak pak. Oh, iya pak saya Farzana," jelas Farzana sangat malu karena sapaan yang hanya ia dengar di sinetron.
"Iya gak apa-apa non, Silakan masuk non," ucap security.
Tak lama pagar yang menjulang tinggi terbuka dengan sendirinya, tanpa perlu security mendorongnya. Farzana yang melihatnya ternganga melihat kecanggihan pagar rumah mewah itu.
"Silakan masuk nona Farzana."
"Hah, iya pak." Farzana yang tersadar langsung melangkah ke dalam.
Ketika masuk wanita itu di kejutkan dengan pelayan yang mempersilakannya menaiki mobil mini yang biasa digunakan untuk orang yang bermain golf, selama ini ia hanya melihatnya dari di televisi.
"Ah, saya jalan kaki aja mas. Masnya gak perlu antar saya," ujar Farzana.
"Ini sudah menjadi tugas saya non, mengantarkan tamu yang datang. Lagi pula jarak rumah nyonya lumayan jauh dari sini non," jelas sang pelayan.
Farzana melihat ke arah rumah mewah sesuai dengan ekspetasinya dan benar rumah mewah itu jaraknya cukup jauh dari tempat dirinya berdiri, akhirnya ia pun menaiki buggy car dan di antarkan oleh sang pelayan.
Tak lama mereka sampai di depan rumah mewah itu dan sang pelayan meminta kartu Farzana, lalu ia menempelkan kartu tersebut pada ganggang pintu canggih itu. Perlahan pintu rumah terbuka sendiri sama seperti pagar tadi.
"Ini kartunya non, silakan masuk," ucap pelayan itu mempersilakan Farzana masuk ke dalam rumah dan sudah ada dua pelayan wanita menyambut kedatangannya.
"Terima kasih ya mas," ucap Farzana.
"Sama-sama non," balas sang pelayan.
"Selamat datang nona Farzana," ucap dua pelayan wanita serempak, sedangkan Farzana hanya membalas dengan senyuman.
"Silakan non, nyonya Vania sudah menunggu kedatangan nona Farzana," ujar sang pelayan mempersilakan Farzana berjalan terlebih dulu dan keduanya berjalan di belakangnya sambil memberi arah kemana dirinya harus melangkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NETRA (END)
Cerita Pendek🗣📢 ⚠️HATI-HATI CANDU KE-5 KALINYA ⚠️ Kecelakaan yang di alami Arsenio Fathurrahman membuatnya kehilangan sang istri sekaligus penglihatannya juga. Begitu pun sang putra mengalami trauma yang membuatnya takut untuk bertemu dengan orang lain, bahka...