Beloved Pelagic (XXRS AU)

Chapter 13 - Laut (2)

Hexuan dan Qingxuan sampai di pantai. Hexuan langsung mengikat kuda hitamnya di salah satu pohon dekat pantai. Qingxuan yang tidak sabaran, memegang salah satu lengan Hexuan dan mengayun - ayunkannya. Setelah itu, Hexuan langsung memandu Qingxuan ke arah pantai. Menginjak butiran pasir di pantai membuatnya sangat nostalgia. Tidak menunggu aba - aba, Qingxuan langsung melepas sepatunya, mengangkat jubahnya dan berjalan ke dekat ombak air. Air laut mulai mengenai kaki Qingxuan.

"Air-nya dingin!" seru Qingxuan dengan girang, berjalan- jalan di atas aliran ombak.

"Tentu saja, kalau pagi airnya masih dingin," jelas Hexuan sambil mengawasi Qingxuan yang sedang bermain di air. Qingxuan tiba - tiba teringat sesuatu, langsung berjalan ke arah pantai yang tidak ada air laut, mengocok - ngocok kantong jubahnya dan mengeluarkan 3 buah bakpao yang ia sempat ambil. Memberi dua bakpao ke arah Hexuan, "Untukmu."

Hexuan yang mengambil dua bakpao dari tangan Qingxuan, "Terima kasih." Lalu, menuntun Qingxuan untuk duduk di pasir bersamanya. "Kau tidak mau bakpao satu lagi?" tanya Hexuan

"Tidak. Lagipula nafsu makanmu jauh lebih besar daripadaku!" seru Qingxuan

"Tahu saja kau."

"Jangan ditanyakan lagi. Aku sempat kaget kamu menghabiskan 5 mangkuk nasi goreng yang kemarin kita buat," jelas Qingxuan sambil mulai memakan bakpao-nya

"Benar juga. Baiklah, terimakasih untuk perhatianmu," goda Hexuan. Qingxuan yang kupingnya sudah mulai memerah, berpura - pura untuk tidak mendengarnya dan lanjut memakan bakpao isi pasta kacang merahnya.

"Hmm. Bakpao-nya enak. Kau yang buat?" tanya Hexuan

"Iya. Baguslah kalau kau suka."

"Sepertinya semua makanan yang kau buat pasti enak," puji Hexuan, menghabiskan bakpao-nya.

"Tidak begitu juga He-Xiong," ucap Qingxuan yang semakin malu. Hexuan langsung tersenyum melihat Qingxuan yang sangat lucu di matanya.

Setelah makan, Hexuan lanjut untuk meneruskan tugasnya sebagai menteri laut. Ia berbicara dengan beberapa nelayan di pantai ini bersama Shi Qingxuan. Ternyata, akhir - akhir ini hasil ikan yang ditangkap sangatlah sedikit karena peralatan mereka yang memang sudah mulai rusak hingga jumlah ikan di laut sudah mulai berkurang.

"Apakah raja tidak memberikan sumbangan kepada nelayan disini?" tanya Qingxuan

"Raja tidak akan pernah memberikan sumbangan. Kebanyakan harus berasal dari anggaran kementerian laut. Akan tetapi, kementerian laut sendiri mempunyai anggaran kecil,"jelas Hexuan

"Hmmm. Apakah nelayan - nelayan disini bisa membuat jaring mereka sendiri?"

"Mereka tidak bisa."

"Kalau mau, kau bisa mengundang salah satu ahli untuk mengajarkan nelayan - nelayan tersebut membuat jaring mereka sendiri. Mungkin para nelayan juga bisa membuat peternakan ikan sendiri di laut agar ikan bisa berkembang biak dengan baik," jelas Qingxuan panjang lebar hingga, "Maaf - maaf. Abaikan saja. Aku keceplosan banyak sekali! Mungkin perkataan aku tidak masuk akal."

"Sama sekali tidak! Menurut aku, saran yang kau berikan bisa diterapkan. Itu benar - benar cara yang cemerlang! Kenapa aku tidak kepikiran itu?" ungkap Hexuan terang - terangan. Sedangkan Huasen benar - benar cengo. Ucapan dia dianggap serius oleh menteri laut! Ia tidak pernah menyangka materi sekolah menengah tentang geografi dan biologi dimana ia mendapatkan nilai jelek sampai ia malu setengah mati, bisa berguna untuk Hexuan.

"Qingxuan, kau sangat pintar," puji Hexuan, sambil mengelus kepala Qingxuan dengan penuh kasih sayang. Hati Qingxuan langsung berdegup dengan kencang. Selama hidupnya sebagai Huasen, murid biasa - biasa saja di sekolah, ia sangat tersentuh. Dulu, hal ini adalah kata - kata yang sangat ingin ia dengarkan dari orang tuanya. Akan tetapi tidak pernah kesampaian dengan nilainya yang normal. Ia selalu berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan nilainya, tapi hasil selalu tidak pernah memuaskan kedua orangtuanya. Sekarang, Hexuan mengatakan kata - kata yang ia ingin dengar, kepadanya. Perasaannya menjadi sangat emotional.