Chapter 14 - Laut (3)

43 9 0
                                    

Hari itu berjalan dengan cepat. Mereka segera makan di sebuah restoran terkenal di pantai tersebut, dan Hexuan hampir memesan semua menu di restoran itu dan menghabiskan semuanya tanpa sisa. Qingxuan hanya bisa terkagum- kagum, perut Hexuan sudah seperti black hole! Setelah makan siang, mereka masih berjalan - jalan di pantai dan berenang di laut. Melihat matahari yang sudah mulai terbenam, mereka langsung mengakhiri hari mereka dengan makan malam di sebuah kedai.

Mereka sudah mencapai tujuan akhir mereka, sebuah penginapan. Melihat penginapan yang cukup penuh, Hexuan bertanya, "Kau keberatan tidak sekamar denganku?" "Tidak!" jawab Qingxuan dengan mantap. Mereka berdua laki - laki, apa yang mesti ditakuti?

Hingga akhirnya Qingxuan hampir menelan pemikirannya yang tadi. Ia meraba, merasakan 2 kasur yang berukuran kecil berdempetan satu sama lain. Hexuan yang abis mandi, langsung duduk di kasurnya, "Kau tidak mau mandi?" tanya Hexuan.

Qingxuan yang merasa napas Hexuan sangat dekat, telinganya langsung memanas dan jantungnya yang berdetak dengan kencang. Ia langsung menutup telinganya dan, "Iya, aku mandi sekarang!" Tidak menunggu satu detik lagi, Qingxuan lari ke kamar mandi dengan tongkatnya. Entah napa, ia baru menyadari kalau indra pendengarannya sekarang sudah sangat tajam, kupingnya semakin sensitif dengan nafas dan suara Hexuan! Otaknya uang sudah memanas dengan fakta ini, hatinya berdebar-debar, apakah ia sudah terpikat dengan suara Hexuan? Sebelum pikirannya semakin menjadi-jadi, ia mandi untuk menenangkan diri.

Perlahan-lahan ia keluar dari kamar mandi dan berjalan ke kasurnya. Qingxuan dapat mendengar nafas Hexuan yang sudah teratur, menyimpulkan kalau Hexuan sudah tidur. Ia merasa lega dan meraba - raba untuk mengetahui letak selimutnya.

Hexuan yang sebenarnya belum tidur, beranjak dari posisi tidurnya dan membantu membuka selimut di kasur Qingxuan. Qingxuan yang mendengar pergerakan dari Hexuan, langsung merasa jantungnya berhenti berdetak. "Ayo masuk ke dalam selimut," ucap Hexuan dengan halus. Qingxuan langsung kaget bukan main, ia kira Hexuan sudah tidur!

"Qingxuan, A-qing," panggil Hexuan. Hingga Qingxuan keluar dari lamunannya

"Oh ya. Terimakasih He-Xiong," ucap Qingxuan dengan malu - malu dan masuk ke dalam kasur.

Setelah mereka berbaring, Hexuan mulai membuka pembicaraan. "Sudah mengantuk?"

"Lumayan ngantuk," jawab Qingxuan. Ia sudah menutup matanya dan berpasrah kalau kuping atau pipinya kembali memerah. Ia hanya berharap ruangan ini gelap sehingga Hexuan tidak bisa melihat warna mukanya.

"Hmm. Kalau begitu, kita langsung tidur saja. Selamat malam Qingxuan," ucap Hexuan lalu mengecup Qingxuan tepat di tengah2 dahinya dimana tanda ger-nya berada.

"Ma... Malam juga He-Xiong," jawab Qingxuan dengan sangat malu. Siapa yang tidak malu setelah tiba - tiba dicium oleh Hexuan?

Walau Qingxuan menutup matanya, isi kepalanya sudah sangat berantakan! Kenapa tiba - tiba ia merasa sangat gugup di depan He-Xiong? Padahal selama ini, ia biasa - biasa saja sama Hexuan. Bahkan ia sudah sangat senang bisa mendapatkan teman yang baik kepadanya. Apakah benar - benar ia telah terpikat kepada Hexuan? Ia menanyakan itu terus di kepalanya hingga kepalanya sendiri sudah lelah dengannya dan terlelap tidur. Tubuhnya sudah sangat lelah setelah semua aktivitas yang ia lakukan hari ini.

Malam itu, tubuh Qingxuan secara tidak sengaja bergeser ke arah Hexuan. Tangannya yang merasakan kehangatan tubuh Hexuan, langsung mendekat pada dada bidangnya. Hexuan yang terbangun dengan kepalan tangan Qingxuan di dadanya, hanya bisa tersenyum dan memeluk tubuh Qingxuan dengan lembut. Malam yang indah!

Beloved Pelagic (XXRS AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang