Chapter 18 - Kericuhan (4)

39 7 0
                                    

 Hexuan yang ikut dalam pertempuran melawan raja, mendapatkan beberapa luka ringan di tubuhnya. Luka tersebut tidak menghentikan tugasnya sebagai menteri kelautan. Masa kerajaan baru, maka juga terdapat perombakan peraturan dan kebijakan. Hexuan langsung memasuki jam - jam sibuk, beberapa bulan telah ia lewati untuk memenuhi semua kewajiban yang harus ditanggung sebagai ketua menteri kelautan. Tiap minggu akan ada surat yang datang dari Qingxuan dan terkadang makanan. Sebenarnya, Hexuan selalu berterima kasih akan tetapi ia tidak sempat meluangkan waktu untuk makan atau untuk membaca dan membalas semua surat yang dikirimkan oleh Qingxuan. Tetapi, itulah yang memotivasi Hexuan untuk menyelesaikan semuanya.

Sekarang, tubuhnya sudah melemah berkat semua hal yang telah ia lalui beberapa bulan ini. Berbaring di tempat tidurnya, beristirahat sampai tubuhnya cukup membaik. Akan tetapi, kabar tentang Hexuan sakit telah sampai di telinga Qingxuan. Qingxuan langsung berkunjung ke rumah Hexuan dekat bangunan kementerian laut, setelah ia mendapatkan berita tersebut. Selama perjalanan, mood Qingxuan sudah sangat tidak bagus. Ketika ia sampai di depan rumah Hexuan dengan kereta kakaknya, Qingxuan langsung buru - buru turun dan dengan tongkatnya, ia berusaha untuk mencari pintu masuk. Rumah Hexuan adalah rumah yang cukup kecil, tidak sebesar rumah Shi. Dengan mudah, Qingxuan masuk dengan pintu depan dan memanggil nama Hexuan beberapa kali, serta mengetuk beberapa ruangan yang ada.

"He-Xiong?" panggil Qingxuan di suatu ruangan.

"Qingxuan?" ucap Hexuan, terkesiap, tidak mempercayai keberadaan Qingxuan dihadapannya. Ia yang sedang berbaring, langsung duduk di tempat tidurnya. Qingxuan yang mendengar suara dalam khas Hexuan, matanya langsung berair. Rasa rindu Qingxuan diungkapkan dengan pelukan erat kepada Hexuan. Tidak menyadari bahwa air matanya yang sudah mengalir, membasahi baju Hexuan. Isakan tangis sudah mulai terdengar di seluruh rumah Hexuan. Hexuan yang masih tersentak, hanya bisa mengelus punggung Qingxuan, berusaha menenangkan isakan Qingxuan.

"He-xiong. Kumohon... kumohon dengan sangat. Jangan meremehkan kondisi badanmu," ucap Qingxuan di sela - sela isakannya. Ia sebagai Chang Huasen pernah mengalami kejadian ini dengan kepahitan dunianya yang dulu. Ia tidak mau Hexuan melakukan hal buruk seperti dirinya yang dulu. Ia tidak mau Hexuan memiliki nasib buruk seperti dirinya.

"Maaf, a-qing. Saking sibuknya, aku tidak sempat."

"Pokoknya jangan diulangi lagi! Aku ga kuat kalau kau sakit lagi karena masalah ini!" seru Qingxuan dengan tangisannya. Hexuan, semakin terkisap. Qingxuan yang selalu berbicara halus, tiba - tiba berbicara dengan sangat tegas kali ini.

"Baiklah, aku berjanji... Tapi a-qing, jangan menangis terus," ucap Hexuan sambil memegang wajah Qingxuan diantara kedua telapak tangannya. Mengusap aliran air mata yang berada di wajah Qingxuan dengan ibu jarinya.

Setelah Qingxuan menenangkan diri, ia mengambil keranjang yang ia bawa dari rumahnya. Bubur dan sup ayam yang masih hangat ia keluarkan dari keranjang. Dua panci penuh dengan bubur dan sup ayam. Hexuan kembali terkejut dengan banyaknya makanan yang dibawa Qingxuan.

"Terima kasih Qingxuan. Nanti akan kumakan," ucap Hexuan.

"Tidak! Aku akan menyuapimu!"

"Tidak usah repot- repot Qingxuan. Tanganku masih sehat kok."

"Aku ingin menyuapimu sampai habis," ucap Qingxuan, bersikeras.

Akhirnya, hexuan mengalah kepada Qingxuan. Qingxuan perlahan - lahan menyuapi Hexuan. Ia tidak peduli akan memakan waktu berapa banyak untuk Hexuan menghabiskan semua ini dengan suapannya, ia hanya ingin Hexuan mengisi perutnya sampai ia kenyang. Bila Hexuan menghabiskannya, itu akan menenangkan hatinya yang tersakiti karena kondisi kesehatan Hexuan.

Beloved Pelagic (XXRS AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang