Chapter 21 - Pengakuan

40 6 0
                                    

Salju kembali turun ke dataran. Udara semakin lama semakin dingin, butiran - butiran kecil salju jatuh pada kelopak mata Qingxuan. Hexuan yang melihatnya, menaikkan tangannya dan mengusap pelan kelopak mata Qingxuan. Mereka berdua berpegangan tangan, menyusuri jalan - jalan yang ada hingga mereka sampai di suatu sungai. Sungai yang nostalgia, dimana mereka merayakan Tahun Baru di tahun yang lalu. Waktu memang telah berjalan dengan cepat. Bagaimanapun, Hexuan masih bersama dengan Qingxuan di tahun ini. Sungai tersebut masih sangat sepi di sore ini. Tidak ada siapapun kecuali mereka di bawah pohon kering.

Hexuan yang memegang tangan Qingxuan, "Qingxuan."

"Hm?"

"Semoga kita bisa menjalani tahun selanjutnya bersama - sama lagi. Aku mencintaimu," ucap Hexuan dengan senyuman cerah di wajahnya. Qingxuan yang mendengarnya langsung tercengang. Tiba - tiba sekai, diluar dugaannya. Ia belum menyiapkan hatinya untuk mendapatkan pengakuan dari Hexuan. Tidak menyadari bahwa satu dua tetes air keluar dari matanya.

Hexuan segera mengusap air mata tersebut dengan pelan. Akan tetapi, air mata Qingxuan tetap mengalir dengan deras. "He-Xiong... Kau yakin mencintaiku?"

"Sangat yakin."

"Tapi aku bisa saja bukan seperti Qingxuan yang sedang kau pikirkan sekarang-"

"Tidak, aku benar - benar mencintai Qingxuan yang di hadapanku saat ini. Qingxuan yang pemalu, dan ceroboh. Tetapi sangat murah hati, baik hati, ramah, dan perhatian," ucap Hexuan dengan tulus. Beberapa detik diliputi dengan keheningan. Tidak ada yang berbicara. Qingxuan benar - benar tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Ini baru pertama kali ia mendapatkan sebuah pengakuan cinta dari orang yang sangat ia kasihi. Tetapi ia mesti menyakinkan perasaan Hexuan. Mungkin saja Hexuan keliru menyukai Qingxuan dengan dirinya sebagai Chang Huasen.

"He-Xiong. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."

"Apa itu?"

"Aku sebenarnya bukan Qingxuan yang asli... dan aku bukan berasal dari sini..."

"Hmm."

"Kau tidak kaget?"

"Jujur, tidak kaget. Sebab aku sudah bisa menebak, Qingxuan yang dulu berbeda sekali dengan kamu. Sebelumnya ia mempunyai hobi menaiki kuda, tidak bisa memasak. Tetapi saat kita ke laut, kau mengatakan bahwa baru pertama kali kau menaiki seekor kuda, dan kau mahir sekali dalam memasak. Tidak hanya itu saja, ia sangat terbuka dengan semua orang, dengan waktu singkat bisa mendapatkan seorang teman baru. Sedangkan kau ini sangat pemalu dengan orang baru. Jadi, aku sudah menduga kalau kau adalah jiwa lain."

"He-Xiong percaya tentang pertukaran jiwa?"

"Hmm. Kita yang tinggal di era ini tidak terkejut dengan hal tersebut. Terlebih, disini ada tradisi dimana jiwa seorang dewa dapat memasuki tubuh manusia biasa. Walaupun kemungkinannya sangat kecil," jelas Hexuan dengan tenang.

"Apakah kau yakin masih mencintaiku setelah tahu tentang ini?"

"Sangat yakin. Aku mencintaimu apa adanya, dengan dirimu saat ini, dan dirimu di kemudian hari," ucap Hexuan dengan mantap. Qingxuan yang mendengarnya hanya bisa memeluk Hexuan dengan erat, "Aku juga mencintaimu He-Xiong!" Hexuan tersenyum dengan lebar dan memeluk kembali tubuh Qingxuan.

Hari itu, Qingxuan menceritakan semua rahasianya sebagai seorang pria bernama Chang Huasen kepada Hexuan. Ia tidak pernah bercerita kepada siapa - siapa kecuali kekasihnya saat ini, Hexuan. Mulai cerita sejak ia kecil sampai ia berada di laut pada malam tersebut. Hexuan yang jarang melihat Qingxuan sangat banyak berbicara, mendengar semua perkataan Qingxuan dengan seksama. Hingga matahari sudah sepenuhnya terbenam dan bulan sudah memunculkan dirinya di langit malam.

"Sudah malam, mari! Aku antarkan ke rumahmu, Chang Huasen," ujar Hexuan. 

Beloved Pelagic (XXRS AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang