01

9.8K 894 29
                                    

Jangan lupa Vote sebelum membaca, Vote yang banyak biar Author semangat nulis.





Happy reading readers....





********






































1 Week Later.

Kini satu minggu sudah berlalu, selama satu minggu itu juga keluarga Kim berusaha mendapatkan uang sebanyak mungkin, bahkan hingga membuat Sehun kini jatang bertemu dengan Jennie, lantaran Jennie begitu sibuk.

Semua keluarga Kim begitu sibuk, Bahkan Panutua Kim juga turut ikut membantu. Tuan dan Nyonya Kim berusaha keras mencari pinjaman di bank lain, namun tidak satupun dari mereka memberikan pinjaman karena sudah terblokir oleh IDCBY.

Sedangkan Jiwon kebetulan seorang artis, dia menerima semua tawaran agar mendapatkan uang lebih banyak. Nayoung yang kebetulan seorang dokter spesialis bedah, meminjam uang pada atasnya.

Uang sudah yang mereka dapatkan sudah terkumpul menjadi satu. Namun, itu masih tidak mencapai setengah dari hutang mereka. Kim's. Corp tak bisa membantu terlalu banyak karena juga memiliki tanggung jawab.

"Ini masih belum mencapai setegah" ujar Panutua Kim.

Semuanya terdiam memikirkan jalan keluar hingga terdengar suara langkah kaki. Suaranya begitu dingin dan mendominasi; "Waktu kalian sudah habis."

"M-mr. Lim, sedang apa anda di sini?" Tuan Kim yang kebetulan tau siapa Limario dan sempat bertemu sebelumnya langsung bertanya.

'Mr. Lim? Apa dia Limario Manoban itu' batin Panutua Kim.

"Tentu untuk apa lagi, aku ingin managih perjanjian untuk hutang kalian dengan IDCBY" sontak perkataan Limario membuat mereka terdiam.

Rosè yang melihat itu memerintahkan keempat boddygardnya untuk menahan pergerakan Tuan muda kim satu dan tiga, juga Tuan Kim. Sedangkan satu boddygard lagi berada di depan Limario sebagai benteng.

"Mr, tolong beri kamu waktu sedikit lagi, kami berjanji akan melunasi hutang kami" mohon Tuan Kim, kedua tangannya di tahan ke belakang oleh salah satu boddygard yang Limario bawa.

"Kesempatan? Kau pikir aku pemilik IDCBY yang lemah itu, yang begitu baik hati hingga memberi kesempatan? Tapi sayangnya aku bukan dia, aku tidak suka memberi sebuah kesempatan dua kali. Jadi, kalian memilih hancur bersama atau mengorbankan salah satu putri kalian?"

Panutua Kim terdiam, dia bingung harus memilih salah satunya. Tidak mungkin dia mengorbankan seluruh anggota keluarga Kim, namun juga dia tak ingin mengorbankan salah satu cucunya.

"Pilih salah satu dari kami, bukankah jika kami tidak ingin mengorbankan seluruh anggota keluarga Kim, salah satu dari kami harus menikah dengan mu. Jadi, kami memilih yang kedua." Jiwon berkata.

Panutua Kim, Tuan dan Nyonya Kim menatap Jiwon; "Apa maksudmu?" Panutua Kim bertanya.

"Bukankah itu persyaratannya agar hutang keluarga kita lunas. Jadi, lebih baik salah satu dari kami mengorbankan diri dari pada seluruh anggota keluarga Kim hancur bersamaan" jelas Jiwon.

Limario tersenyum licik.

Panutua Kim tidak ada pilihan lain selain menerima persyaratan kedua, yakni mengorbankan salah satu putri keluarga Kim. Tuan dan Nyonya Kim juga tak bisa apa-apa selain pasrah dan menyerahkan pada keputusan putri mereka.

"Baiklah, kami mengambil syarat kedua" dengan berat hati Panutua Kim harus mengorbankan salah satu cucu perempuannya.

"Kau bisa memilih di antara kami berdua" Jiwon dan Nayoung maju.

My Evil Young BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang