Jangan lupa Vote sebelum membaca, Vote yang banyak biar Author semangat nulis.
Happy reading readers....
********
Teriakan yang keras itu membuat semuanya yang ada di ruang tengah kaget. Jisoo, dia hanya menampilkan senyum tak berdosanya sambil berjalan di samping Rosè.
Ella yang melihatnya segera berlari memeluk tubuh Jisoo. Florin, entah mengapa dia terdiam. "Mama.."
Mata Rosè tak sengaja menatap Florin, matanya langsung berkaca-kaca saat dirinya berlari mendekap tubuh mungil anak itu. Perasaan campur aduk yang kompleks antara sedih, senang dan bahagia.
Semuanya(-Limario) menatap bingung apa yang terjadi, terutama Jisoo. Dia menghampiri Rosè dan menyamakan tingginya dengan gadis yang seumuran dengan Ella ini.
"Cheng, dia..."
"Dia anak Rosè. Beberapa tahun yang lalu, itu sudah sangat lama... Rosè yang sedang mabuk, dengan tidak sengaja menghamili perempuan yang berada di club. Rosè sempat ingin bertanggung jawab walaupun dirinya tidak sadar, tatapi wanita itu menolak dan menampar. Singkatnya, setelah sekian lama tidak bertemu, Rosè tidak tau anaknya masih hidup atau tidak, hingga saat ini, Florin yang melakukan kerja kelompok dengan Ella, aku menatapnya dengan lama hingga meminta bantuan boddygard untuk mencari informasinya..."
"J-jadi, Florin itu anak kandung Rosè dan mereka baru bertemu setelah sekian lama? Tapi..."
"Hubungan batin antara orang tua dan anak sangat kuat, J. Rosè maupun Florin bisa mengetahui jika mereka memiliki hubungan darah tanpa harus di katakan. Itu membuktikan bagaimana keduanya begitu ingin bertemu.."
Melepaskan pelukannya dari Florin, Rosè menangkup pipi chubby putrinya. Anak di depannya ini, amat mirip dengannya.
"Kau baik-baik saja kan? Selama bertahun-tahun, Mama selalu mencari mu kemana-mana, berharap bisa betemu dan memeluk mu, menggendong dan tidur bersama, menghabiskan waktu bersama.. apakah, dia...."
"Mama... hiks.. dia... dia mengusir dan selalu menyakiti ku, tetapi... untung ada Daddy Lim yang memberikan fasilitas dan menjanjikan untuk bertemu dengan mu.. hiks.." adunya. Rosè tidak bisa berkata-kata saat emosinya mulai membara seperti api.
Melihat Jisoo yang diam, Nyonya Kim tidak tahan untuk tidak bertanya padanya, "Apakah setelah mengetahui ini, kau akan meninggalkan Rosè, Soyaa?"
Pertanyaan itu, membuat semuanya menatap kearah Jisoo. Dia sedikit linglung, diam membuat semuanya cemas, terutama Rosè.
"Jika kamu tidak ingin, aku tidak akan memaksa mu, aku akan menghargai setiap keputus yang kamu ambil.."
"Tentu saja, aku akan tetap bersamanya. Mungkin, diluar sana banyak yang lebih sempurna, tatapi tidak ada yang setulus dirimu. Aku menerima mu apa adanya, juga aku menerima mu dan anak mu.." senyuman semuanya merkah. Jisoo sudah yakin dengan keputusannya, dia tidak mungkin mengorbankan cinta Rosè yang di berikan padanya dengan begitu tulus.
"Flo.. kemarin, puluk Mama Chu.." panggilnya dengan lembut, Florin segera berlari dan memeluk tubuh Jisoo sambil menangis.
"Ternyata aku di dahului.. Lupakan, yang terpenting saat ini, kapan kalian akan menikah?" Limario.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Evil Young Billionaire
FanfictionTentang putri bungsu keluarga Kim yang harus menerima nasip yang dia tidak inginkan.