Jangan lupa Vote sebelum membaca, Vote yang banyak biar Author semangat nulis.
Happy reading readers....
*********
Morning.
Pagi ini Ella di antar ke sekolahnya oleh Jennie. Tetapi tentu bukan Jennie yang menyetir mobil, melainkan supir pribadinya dengan dua mobil boddygard yang setia mengikutinya dari belakang.
Begitu sampai, Ella mencium pipi Mommy-nya itu dan calon adiknya, dia begitu bersemangat pagi ini membuat Jennie bangga karena Ella yang sangat semangat pergi sekolah.
"Ella masuk yah, bye Mom.." melambaikan tangannya lalu pergi. Jennie tersenyum dan ikut melambaikan tangannya.
"Kembali ke Mansion.." supir mengangguk, menjalankan mobil menuju kembali ke Mansion.
Sedangkan Ella, dia dengan riang berlari kecil menuju kelasnya. Entah apa yang terjadi padanya, namun dia begitu bersemangat.
Florin yang melihat teman barunya yang baru datang itu tersenyum dan memanggilnya.
"Ada apa dengan mu? Tampak begitu bersemangat pagi ini.." tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.
Ella menatap Florin. "Aku... aku akan segera memiliki adik, aku begitu bersemangat ingin melihatnya, menggendong dan bermain dengannya nanti.."
Florin tersenyum mendengarnya, dia sudah mendengar cerita menyedihkan temannya ini dan turut kasihan, untung sekarang dia mendapat yang lebih baik dari sebelumnya.
"Benarkah? Jadi kau akan segera menjadi kakak. Aku jadi penasaran, adik mu nanti laki-laki apa perempuan yah?" Menatap wajah Ella.
"Mana aku tau, aku bukan dokter kandungan.."
Florin mempoutkan bibirnya kesal. "Kau menyebalkan."
_____
Hari ini Jisoo ada jadwal pertemuan dengan seorang sutradara yang menawarkannya untuk bermain film.
Dia masih belum menerima ataupun menolaknya, tetapi memberitahukan pada Rosè terlebih dahulu, karena sutradara itu mendatangi Jisoo secara langsung saat sedang melakukan pemotretan tampa sepengetahuan Rosè sendiri.
Rosè tidak langsung menyuruh Jisoo melakukan pertemuan dan menanyakan beberapa hal. Bukankah Jisoo memilki manager? Kenapa tidak bicara dengan managernya atau agensi? Bukankah ini terlihat mencurigakan?
Sepertinya, akan ada suatu masalah. Siang itu, Jisoo datang ke sebuah restoran yang telah di tentukan bersama dengan Rosè dan beberapa boddygard yang sudah terlatih dan berpengalaman.
Rosè hanya tidak ingin membuat sesuatu yang ceroboh, jadi dia meminta bantuan Limario dan koneksinya. Begitu sampai, mereka langsung duduk saling berhadapan di ruang VIP yang di pesan oleh sutradara.
"Nona Kim.. silahkan duduk.." ucap sutradara, umurnya mungkin 50-an, tetapi penampilannya masih bugar. Sutradara inilah yang mengundang Jisoo.
"Tolong jangan berbelit-belit, langsung pada intinya saja. Apa yang kau inginkan? Kau ingin Kim Jisoo mengambil peran di film mu, kan? Kenapa kau tidak mengirim email saja? Kenapa harus bicara pada Kim Jisoo? Padahal aku ada di sana saat kau bicara padanya.." Rosè melempar semua pertanyaan dengan cepat tanpa memberi bagi sutradara untuk membalasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Evil Young Billionaire
FanfictionTentang putri bungsu keluarga Kim yang harus menerima nasip yang dia tidak inginkan.