Menginjakkan kaki nya setelah beberapa tahun tak berkunjung ke tanah air Selene merasa agak asing.
Wajar saja terakhir kali ia disini sudah sekitar 7 tahun lalu."Kak Nanad rumah mama masih yang lama?"
"Masih sayang. Mama masak banyak buat Jiel."
"Udah yuk jemputan kita di luar," ucap Javier mengajak ketiga nya keluar.
Rencana nya Javier akan mampir dulu ke rumah Selene sebelum kembali ke rumah nya.
Memerlukan waktu sekitar 1 jam dari bandara ke Rumah Selene yang berada di wilayah cibubur.Selama perjalanan Jiel tidur menumpukan kepala nya di bahu Selene sedangkan Javier diam di depan.
"Cape banget Nad kayak nya Jaziel."
"Kemarin kata nya papa ga tidur tau saking excited nya."
"Oh kamu ketemu papa?"
"Engga Jevie kan di telpon."
Javier mengangguk.
Setelah satu jam lebih mereka pun sampai di rumah Selene. Rumah nya minimalis tapi terlihat cukup mewah.
"Makasih ya pak udah bantu," kata Selene ketika barang nya dan Jiel udah diturunkan.
"Pak bapak dari sini naik ojek online aja ke runah kasian nunggu. Ini uang nya, bilang bubu saya pulang nya rada sorean ya?"
"Iya den Javier."
"Makasih ya pak."
Javier mengikuti langkah Selene dan Jiel masuk ke rumah.
"Mama, Jiel pulang!" Seru Jiel sedangkan Selene hanya menatap sekeliling rumah nya. Sudah banyak yang berubah
"Jiel dateng yaampun udah gede."
Mama nya memeluk Jaziel erat, menciumi kedua pipi anak tiri nya.
Baru kemudian memeluk Selene."Kamu bandel ya Nad gak pernah pulang."
"Giliran Jiel aja disayang sayang Nanad dimarah marahin."
"Jiel kan masih kecil kamu kan engga. Ehh ini siapa?"
Oh mereka melupakan sosok Javier yang berdiri kikuk di samping Selene.
"Kenalin ma pacar ka Nanad namanya kak Javier."
"Kenapa jadi Jiel yang ngenalin si, yaampun maap ya nak mamah saking excited nya mereka pulang malah ga liat kamu. Seneng ketemu nak Javier."
"Gak apa apa Tante. Wajar kok Nanad sama Jiel kan udah lama gak pulang."
"Aduhh panggil mamah aja nak. Jangan Tante. Kan calon nya Nanad."
"Apaan sih ma sksd banget? Javier Atmadja tuh mah jangan sembarangan."
"Emang siapa sih yang penting kan pacar Nanad. Udah kalian bertiga ayok makan. Mamah masak rendang, terus telur balado sama tempe penyet."
"Yeyy ini nih yang Jiel kangenin ma."
"Duhh anak nya mamah ayok cepet cuci tangan dulu semua."
Jiel segera melangkah ke dapur diikuti Javier. Baru saja mamah ayuna mau ikut tapi Selene menahan tangan nya.
"Mamah tuh jangan sembarangan kasih jevie makan tempe orek dia mana anak nya Jeffrey Atmadja."
"Duh bawel banget kamu, mau anak nya Jeffrey Atmadja, mau anak keluarga Hartono kan dia pacar kamu gapapa makan masakan mama kak. Kenapa sih? Heran mamah."
Selene memutar bola mata nya.
"Udah lah cape kakak ngomong sama mama."
Di meja makan sudah tersusun rapi makanan yang dibilang mama Ayuna tadi.
