DUA DUA.

21 6 0
                                    

Pagi hari di hari Sabtu. Sesuai dengan jadwal yang di tentukan, hari ini adalah hari dimana sekolah Adhinath akan melawan sekolah Leon, untuk bertanding bola basket. Pertandingan akan segera dimulai 15 menit lagi, namun Adhinath si kapten tim basket SMA Taruna belum tiba di area pertandingan.

“Ayo semua nya bersiap, pertandingan akan segera dimulai.” ujar pak Dendra

“Tapi pak, ka Adhinath belum dateng, gimana.” ujar Feri anak kelas 10 yang menjadi pemain cadangan.

“Kalian siap-siap aja dulu, biar nanti Adhinath bapa yang urus.” perintahnya langsung iyakan oleh semua anak-anak.

“Kemana tuh anak, bisa-bisanya belum dateng juga.” ucap pak Dendra seraya mengotak-ngatik ponselnya.

***

Di lain tempat, Adhinath kini tengah mengalami musibah. Motor yang dibawa nya tiba-tiba saja mati mendadak di tengah jalan.

“Bangsat! Gue bisa telat, kalo begini.” ujarannya kesal.

“Gue tinggal aja deh, semoga aja aman.” Adhinath meletakkan helmnya, lalu mencabut kunci motor tersebut, dan pergi begitu saja meninggalkan sepeda motornya ditempat yang lumayan sepi.

Waktu pertandingan akan segera dimulai, namun Adhinath belum datang-datang juga. Sorakan riuh penonton mulai terdengar, antar dua sekolah.

“Rey, Adhinath udah dateng?” tanya pak Dendra pada Rey.

“Belum pak, kayanya Adhinath ada masalah deh pak.” jawab Rey. Pak Dendra terdiam.

"Kamu udah coba telpon dia?"

"Udah, tapi hapenya ga aktif.”

"Ya sudah, pertandingan akan segera kamu siap-siap jadi kapten ya Rey.” ucap pak Dendra.

“Siap pak.”

***

Salma tengah bersiap-siap untuk datang ke pertandingan basket pagi ini. Gadis itu mengenakan kemeja putih, dengan celana jeans, serta rambut yang di urai. Dengan polesan make up yang tak terlalu tebal.

Tak menunggu waktu yang lama, taksi online yang sudah dipesannya beberapa menit tadi kini akhirnya datang.

“Dengan mba Salma Sadiqah?” tanya supir taksi tersebut.

“Iya, saya sendiri pak.”

“Ohiyah, silakan masuk mba.”

“Iya pak,” ucap Salma saat memasuki mobil tersebut. “Sesuai aplikasi ya pak.” ujarnya seraya mengaitkan sabuk pengaman.

“Baik mba.”

Saat diperjalanan menuju ketempat pertandingan, tiba-tiba...

Bruk

Seseorang menabrak mobil yang sedang Salma tumpangi. Supir taksi tersebut langsung memberhentikan mobilnya, dan keluar untuk mengecek kondisi mobil serta orang tersebut.

“Kamu gak kenapa-kenapa dek?” tanya supir tersebut panik.

“Saya gapapa, maap ya pak sebelumnya.” ujarnya meringis sakit, karena lututnya tergores aspal.

Dari dalam mobil, Salma menyipitkan matanya, dia sepertinya kenal dengan pemuda yang menabrak mobilnya itu. Karena ingin memastikan orang tersebut, Salma pun keluar dari dalam mobil.

Adhinath & SalmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang