~Holla call me Zirah
Lupa alur😭🙏 haha jadi maap lama up.
•••
"Oh iya. Jam berapa, kapan dia ngajakin balapan dan di mana?" tanya Levana secara rinci
"Nanti malam, jam delapan." jawab Leon
"Oke, doain ya. Semoga gue bisa ngalahin dia." ucap Levana tersenyum tipis
"Aamiin!" seru teman-temannya beramai-ramai
"Yaudah kalau gitu, gue mau pulang dulu." ucap Levana memakai jaketnya bersiap-siap
"Kok cepet banget Lev?" tanya Azelia yang dipanggil dengan sebutan 'Lia'
"Gapapa, gue pengen rebahan aja di kamar. Nanti malem biar gak capek kan mau tanding balap sama tuh lonte." jawab Levana ketus saat mengujarkan kalimat terakhirnya
"Astaghfirullah." sahut Kilandra mengelus dadanya
"Lo masih dendam yah sama Melody?" tanya Evan hati-hati
"Yaiyalah! Siapa coba yang gak sakit hati. Saat tau pacar kita selingkuh, padahal yang kita tau dia tuh bucin banget sama diri kita." balas Levana cepat
"Sabar Lev, lagian nih ya. Malahan lo beruntung dijauhin sama Allah dari cowok kayak dia. Lo jadi tau sisi buruknya diri mantan lo itu. Kalo lo masih tetap sama dia. Lo bayangin aja berapa banyak kebohongan yang dia sembunyiin dari lo, atau mungkin dia bukan cuman selingkuh sama satu cewek doang." terang Kilandra panjang lebar membuat Levana sedikit sadar mendengarnya
"Bener juga sih kata lo." balas Levana mengangguk
"Nah itu, jadiin pelajaran aja sekarang. Jangan salah pilih pasangan lagi. Yang berlalu, biarlah berlalu sekarang lo fokus untuk memperbaiki diri. Tunggu aja nanti ada lelaki yang akan datang meminang lo. Dan serius sama lo," sambung Lia dengan bijak
Mendengar perkataan Azelia. Tiba-tiba saja pikiran Levana teralihkan pada pria yang akan dijodohkan dengannya. Ia belum tahu nama lelaki itu. Ia bahkan belum melihat wajah lelaki itu.
Ia belum bisa menerima perjodohan ini dengan ikhlas. Jujur, dilubuk hatinya yang paling dalam masih ada satu nama pria yang pasti kalian sudah tau siapa pria itu. Ia takut suatu saat nanti, akan menyakiti hati lelaki yang akan dijodohkan dengan dirinya. Saat tau bahwa istrinya masih mencintai pria lain. Namun, apa boleh buat. Hati, cinta tidak bisa dipaksakan
"Woi! Melamun bae lo!" Evan mengejutkan Levana yang sedari tadi matanya hanya menatap ke bawah lantai markas
"Ck! Kaget anjir." Levana tersentak sampai matanya berkedip yang mengejutkan dirinya malah tertawa puas seperti tanpa dosa
"Udah ah gue mau pulang. Byeee sampai ketemu nanti malam." ujar Levana melambaikan tangan kepada semua anggotanya lalu ke luar dari pintu markas
"Lah balik lagi." kata Leon saat sadar bahwa Levana masuk lagi ke dalam markas
"Gue lupa, ini kunci markas. Nanti kalo kalian semua udah pada mau pulang, jangan lupa kunci semua pintu oke!" peringat Levana dengan suara yang tegas cocok sekali jadi pemimpin wanita geng motor, ia melemparkan kunci pintu markas itu pada Evan
"Oke." jawab semua anggotanya lalu Levana ke luar dari markas setelah itu
•••
"Umi, Levana mau ke luar dulu yah." ujar Levana yang telah bersiap untuk pergi ke tempat balapan. Setelah melaksanakan kewajibannya sholat isya tadi. Ia langsung berganti pakaian semuanya dengan warna hitam
"Ke mana? Kok seluruh pakaian kamu hitam semua?" tanya Uminya penasaran
"Hehe, kece kan Mi anakmu ini." Levana memutar balikan badannya dengan pd sambil tersenyum lebar
"Lebih kece lagi kalo rambut kamu yang cantik ini ditutupi pakek kerudung!" jawab Umi pedas membuat muka Levana yang tadi ceria langsung berubah datar
"Ck! Apa-apa bawa hijab. Leva kan udah bilang, Leva belum siap pakai hijab dan gamisan itu." Levana berdecak malas mendengarnya
"Loh, harus dipersiapkan toh. Kamu ini udah gede umur juga udah 17 tahun. Gak malu sama anak kecil yang masih TK udah mantap menutup aurat. Sampai kapan kamu mau mempersiapkan diri menjadi lebih baik lagi? Nunggu kiamat? Pintu taubat udah ditutup gaakan bisa nak.
Umi ga pernah kan larang kamu untuk jadi ketua geng motor? Umi gak pernah larang kamu berteman sama siapapapun asal dia tidak meracuni otak kamu yang macam-macam. Tapi Umi mohon nak, kalau kamu kasian sama Abimu pakailah hijab nak tutuplah auratmu dengan sempurna. Apa kamu tidak kasian dengan orang tuamu?" jelas Umi Alya panjang lebar sambil menahan air matanya agar tidak jatuh
"Umi sama Abi sayang nak sama kamu, Umi sama Abi enggak mau kamu selalu diperhatikan sama lelaki yang bukan mahram'mu. Kamu harus bisa menjaga marwah dirimu nak, sebelum kamu menyesal." lanjut Umi Alya lagi penuh duka
Ia tak tahu sampai kapan anaknya akan berubah dan mendapat hidayah, tapi ia hanya bisa berdoa dan terus berharap saja. Allah lah yang maha membolak-balik'kan hati manusia
"Levana minta maaf Umi... Kalau Leva belum bisa seperti perempuan lain di luaran sana yang sudah mantap menutup auratnya dan terus tetap istiqomah. Leva akan usahain itu semua, tapi butuh waktu." jawab Levana raut wajahnya berubah sendu saat mengatakannya, ia takut ia akan sangat berdosa jika ia tidak mau menuruti perintah orang tuanya
"Iya. Umi tunggu nak, Umi tau kamu butuh waktu." balas Umi Alya langsung membawa anak gadisnya itu ke dalam dekapannya
•••
★TBC★
InsyaAllah malem nanti up lagi, double2× kalo gak sibuk😁
Byeee see you❤👍🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz VS Badgirl
Romance𝕊𝕖𝕓𝕖𝕝𝕦𝕞 𝕞𝕖𝕞𝕓𝕒𝕔𝕒 𝕗𝕠𝕝𝕝𝕠𝕨 𝕒𝕜𝕦𝕟 𝕒𝕦𝕥𝕙𝕠𝕣 𝕕𝕦𝕝𝕦! DILARANG KERAS PLAGIAT! TERINSPIRASI BOLEH TAPI JANGAN MENJIPLAK YA NYET! Bagaimana? Jika cowok alim dipersatukan dalam hubungan yang halal dengan cewek badgirl? "Gue dijodoh...