9. SAH!

1K 109 12
                                    

Vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote!

Maaf ya, aku lama upnya😭 karena benar-benar lagi sibuk di Real. Semoga kalian ngerti...

Bantu share cerita aku ke—temen kalian yang punya wp atau bantu share di tiktok gitu  ehehekkk😂.

BACA SEBELUM DIHAPUS!!!

•••

Levana saat ini berada di kamarnya duduk di depan cermin. Ia hanya diam menatap pantulan dirinya di cermin. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan menikah secepat ini.

"Sheila kamu udah siap?" tanya kakaknya Lovina dari ambang pintu sedikit menyembulkan kepalanya

"Udah." jawab Levana mengalihkan pandangannya kepada Lovina

"Yaudah, ayo ke luar. Sebentar lagi acaranya mau di mulai." ucap Lovina

Levana lalu berdiri berjalan ke luar kamar menuruni tangga bersama Lovina

Skip

Lovina telah duduk di sebelah Dayyan yang di depannya sudah ada penghulu.

Saatnya ijab qobul. Dayyan terlihat gelisah di tempatnya merasa gugup nan canggung. Dayyan berjabat tangan dengan Abi Ayyash

"Saya terima nikah dan kawinnya Levana Shaqueena Al-Mahisa binti  Abi Ayyash dengan mas kawin seperangkat alat sholat, serta uang sebesar 300 juta di bayar tunai!" ujar Dayyan lantang dan tegas

"Gimana para saksi sah?" tanya pak penghulu kepada seluruh tamu undangan

"SAH!" seru seluruh tamu undangan

"Alhamdulillah...."

"Baarakallaahu laka, wa baarakallahu 'alaika, wa jama'a bainakuma fii khaiir!"

Tanpa sadar Levana meneteskan air matanya ia masih tak terima dengan perjodohan ini. Sedangkan Dayyan menatap kaku sang istri yang ada di sampingnya sangat anggun dan cantik mengenakan baju pengantinnya.

"Salim tangan suamimu nak." titah Abi Ayyash

Levana langsung menyalimi tangan Dayyan dan Dayyan meletak'kan telapak tangannya di kepala ubun-ubun Levana."Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih." doa Dayyan

Setelah itu mereka berdua mengaamiinkannya bersama juga dengan para tamu yang lain.

Levana memasangkan cincin ke jari manis Dayyan. Begitupun juga Dayyan memasangkan cincin ke jari manis Sang istri.

Nampaknya dari kejauhan teman-teman dekatnya Levana menaiki pelaminan.

"Aaa! Selamat ya bestieku! Semoga sakinnah mawaddah warohmah." seru Azelia langsung memeluk Levana

"Selamat ya Lev, ganyangka aja nih udah jadi istri orang." timpal Kilandra juga

"Cantik banget kalau lo pakek hijab Lev." puji Azelia pangling menatap Levana

"Makasih kalian semua udah dateng." balas Levana tersenyum tipis

"Selamat ya Lev atas pernikahannya semoga langgeng aamiin." Sambung Leon berjabat tangan dengan Levana

Dayyan yang melihat istrinya membalas jabatan tangan lelaki yang bukan mahramnya ia hanya menghela napas kasar."Semudah itukah?" batinnya

"Selamat buk ketu!" ucap Evan

"Makasih. Eh kalian udah makan?" tanya Levana

"Udah kok tadi, sih Evan nih paling buanyak ambil makanannya." jawab Azelia seraya menunjuk Evan sebagai tersangka makan paling banyak

"Haha gapapa kok puas-puasin aja dapet ayam." Levana terkekeh kecil

"Kita pamit dulu bro. Jaga buk ketu kita ya." Leon bersuara dan saling berjabat tangan dengan Dayyan begitupun juga Evan

"Pasti. Terima kasih sudah datang." balas Dayyan tersenyum ramah

"Kita pamit dulu ya Lev!" seru Kilandra dan Azelia menuruni pelaminan

•••

Hari sudah menjelang malam, kedua pengantin itu balik ke kamarnya setelah makan malam bersama di meja makan.

Dayyan dan Levana tidak ikut tinggal bersama orang tua mereka. Abi Ayyash telah memberikan hadiah pernikahan sebuah rumah untuk mereka berdua tinggali. Abi Ayyash ingin mereka mandiri dengan hanya tinggal berdua dan ia juga ingin mendekatkan anaknya kepada menantunya itu. Ia tau bahwa anaknya masih terpaksa menerima pernikahan ini jadi, ia berharap dengan hanya mereka tinggal berdua bisa saling mendekatkan kedua insan itu. Dan akan ada cinta nantinya yang timbul di hati mereka masing-masing.

Jika kalian pikir malam pertama mereka akan romantis seperti pasangan lainnya. Namun, kalian salah malam pertama mereka tidak begitu indah Levana saja memisahkan diri dari Dayyan. Levana memutuskan ia tidak ingin sekamar dnegan suaminya. Jadi, di rumah ini terdapat dua kamar yang membuat Levana legah bisa berpisah kamar dengan lelaki itu.

Levana sekarang berada di dalam kamarnya sendiri. Perempuan itu nampaknya sedang Vidio Call bersama kedua sahabat dekatnya iapa lagi jika bukan Azelia dan Kilandra.

"Jadi, gimana? Lo pisah kamar sama lakik lo?!" tanya Kilandra heboh

"Ya, iyalah yakali gue mau sekamar sama dia ogah." jawab Levana memasang muka jijik

"Awas loh, ntar jatuh hati mampus!" hardik Azelia

"Ga mungkinlah." tukas Levana cepat

"Iya deh iya."

Sedangkan Dayyan saat ini di kamarnya ia sedang membaca Al-Qur'aan. Begitu merdu suara pria itu melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'aan.

Setelah selesai membacanya selama kurang lebih 2 jam ia menutup kembali kitab itu dan meletak'kannya di tempat semula.

"YaAllah. Ini bukanlah sebuah pernikahan yang hamba impikan... Istriku tidak mencintaiku yaAllah." batin Dayyan lirih

"Aku berharap kepadamu yaAllah. Semoga suatu saat nanti hatinya melunak dan dapat mencintaiku tanpa paksa." lanjutnya lagi berucap dalam hati setelah itu ia berdiri menuju ke arah kasurnya dan membaringkan dirinya siap untuk tidur.

Sebelum tidur Dayyan mengangkat kedua tangannya ke atas berdoa untuk kebaikan Levana, Istrinya. Yang belum tentu istrinya itu mendoakan juga untuk dirinya.

Ia tersenyum getir saat memandang ke sebelahnya yang kosong. Tidur sendiri tanpa ditemani oleh wanitanya.

•••

Hiks...

Yang sabar ya bwang Dayyan:(((

Btw mau cari istri kedua ga ya?👹

Jangan lupa bantu share CERITA ini! Agar rame pembaca!

Ustadz VS BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang