11. Belum cinta

1K 76 8
                                    

Hallo! Jangan lupa sebelum baca apa? Follow akun author dulu!

Dan jangan lupa dong bantuin:( promoin cerita ini hehee bantu share ke temen kalian juga yang anak WP❤ terima kasiiii<3

Mau tanya dong. Kalian nemu cerita ini dari manaaaa?!

•••

"Assalamualaikum!" teriak seseorang mengejutkan Dayyan yang sedang berada di dapur memasak mie

"Wa'alaikumusalam sebentar!" jawab Dayyan berjalan cepat menuju arah pintu utama rumahnya

"Loh, Leva? Udah pulang? Cepet banget." tanya Dayyan menatap heran istrinya itu yang sebelah tangannya memegang helm

"Kenapa?! Lo gak suka gue pulang cepet?" tanya balik Levana ngegas

"Gak gitu maksudnya." jawab Dayyan kikuk

"Udah minggir. Gue capek mau istirahat." usir Leva

"Tunggu! Pipi kamu kenapa lebam-lebam? Terus itu dengkul kamu juga kenapa luka gitu?" tanya Dayyan saat melihat kondisi Levana yang sedikit mengenaskan

"Ck! Bukan urusan bapak!" decak Levana

"Saya suami kamu! dan saya wajib tahu!" bentak Dayyan tanpa sadar langsung membuat Levana kicep seketika

"T-tadi... Pas balapan saya jatuh dari motor p-pak." jawab Levana merasa malu

"Duduk di sana sekarang!" perintah Dayyan menunjuk kursi panjang yang ada di belakangnya

"Apaansih ngatur-,"

"Nurut!" sela Dayyan menatap tajam kedua manik mata istrinya itu akhirnya, Levana pun menurutinya ia duduk anteng di sana dengan kaki sebelah yang diangkat satu bertumpu kepada kaki sebelahnya lagi

"Mau ngapain sih dia." batin Levana bingung

"Mana yang luka?" tanya Dayyan saat telah duduk di samping Levana membawa kotak obat

"Dengkul saya pak, sama pipi kedua saya lebam." jawab Levana

Dayyan pun mengangguk dan langsung mengobatinnya hati-hati.

"Shh-pelan-pelan dong pak! Sakit ini luka saya." sentak Levana

"Maaf." jawab Dayyan merasa bersalah dan langsung mengobati istrinya lagi dengan pelan

"Kamu ini cantik tapi, sayang auratmu tidak kamu tutup." batin Dayyan

"Udah." ucap Dayyan yang dibalas anggukan oleh Levana

"Makasih." balas Levana singkat wanita itupun langsung pergi dari sana masuk ke kamarnya

Dayyan hanya tersenyum tipis mendengar ucapan terima kasih yang mungkin tidak ikhlas dari Levana.

•••

Makan malam dimeja makan kini tak ada satupun yang bersuara baik Leva maupun Dayyan. Mereka berdua makan dalam keadaan tidak mengucapkan apapun, tidak ada yang memulai pembicaraan sehingga suasana terasa sepi hanya terdengar
suara dentingan sendok dan garpu.

"Bapak kenapa gak nolak aja sih sama perjodohan ini? Sumpah ya pak! Bapak tu bukan tipe saya banget!" akhirnya Levana yang membuka pembicaraan

"Ya, saya ingin menuruti kata-kata orang tua saya. Saya tidak mau menjadi anak yang durhaka." jawab Dayyan santai memasuk'kan kembali makanannya ke dalam mulut

"Tapi, saya menderita pak dengan perjodohan ini! Saya enggak suka bapak!" sentak Levana dadanya naik turun saat mengucapkannya

"Menderita?" koreksi Dayyan mulai menatap intens kedua mata istrinya itu

"Coba jelaskan kepada saya. Kamu menderita oleh apa? Apa saya pernah memukulmu ketika saya marah? Apa saya pernah bermain tangan kepadamu? Apa saya pernah menyakitimu? Apa saya pernah menyiksamu? Jelaskan." suruh Dayyan tetap santai

Levana mulai diam seribu bahasa ia tak tahu harus menjawab apa. Sebenarnya Dayyan tidak pernah memukul ataupun bermain tangan kepadanya. Tetapi, entah ia merasa menderita dengan semua ini. Apa ia menderita karena dengan perjodohan ini menikah dengan lelaki yang tak dicintainya. Lebih tepatnya belum bisa ia cintai.

"Malam ini saya ada acara di Majelis. Saya pergi dulu kamu jangan ke luar ke mana-mana baik-baik di rumah!" pesan Dayyan langsung bangkit dari duduknya meninggalkan Levana begitu saja

"Ck! Kebanyakan ngatur. Gue mau pergi ya terserah guelah kali." ucap Levana dalam hati

Dayyan kembali lagi ke dapur penampilannya sudah sangat sempurna memakai jubah warna hitam, peci putih, jam tangan hitam.

"Saya pergi dulu. Kalau kamu mau ikut ke Majelis ayo bareng saya aja." ajak Dayyan menawarkan

"Enggak deh, saya bosen di sana. Enak saya ke markas ngumpul bareng temen-temen. Balapan motor. Daripada ke acara kek gituan bosenin." jawab Levana dengan santainya

"Isilah waktumu dengan hal yang bermanfaat! Contohnya pergi ke Majelis biar mendapatkan ilmu dan semakin membuatmu istiqomah!" ucap Dayyan ketus langsung melengos pergi.

•••

Next gak!?

Bantu share cerita ini ya yang baik:) makasi sebelumnya🙂❤

Ustadz VS BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang