kita (9)

3K 209 4
                                    

Selamat membaca

.

.

.

.

.

.

.

Suasana kantin saat ini seperti biasa ramai dengan para murid yang sedang menikmati waktu jam istirahat, beberapa murid ada yang memang sengaja membuat keributan agar suasana semakin ramai.

Shani, Gracia dan kawan-kawannya sedang menikmati makanan mereka dengan santai dan dengan diselingi candaan dari Ara dan Feni yang memang mood booster nya geng itu. Bahkan vino ikut bergabung dengan geng nya Gracia, vino duduk di samping kiri Shani sedangkan Gracia duduk di samping kanan Shani.

Kebersamaan mereka terganggu karena seseorang dengan santainya ikut nimbrung dengan mereka yang membuat orang itu mendapat tatapan bingung dari orang-orang itu.

"Kenapa kalian liatin aku kayak gitu?"tanya orang itu bingung.
"Kak Niko kenapa ada disini?"tanya balik Ara sebagai perwakilan teman-temannya.
"Emang gak boleh? Bolehkan Shan?"tanya Niko pada Shani yang membuat Shani bingung mau menjawab apa.
"Kenapa malah bertanya sama ci Shani?"ujar Sisca.
"Udahlah ko, kalo Lo cuma mau bikin ribut disini mending Lo pergi aja deh"ucap Gaby yang sudah sebel.
"Hmm oke deh, gue pergi. Shan gue mau ngomong nanti pulang sekolah. Gue tunggu di taman belakang sekolah"ucap Niko dan pergi dari sana. Semua orang menatap Shani dengan penasaran sedang Shani yang ditatap seperti itu menjadi gugup.

.
.
.

*Skiip*
*Taman belakang sekolah*

.
.
.
.
.

Shani menghampiri Niko yang sudah duduk di bangku yang ada di sana. Niko yang melihat Shani mendekat pun tersenyum.
"Akhirnya Lo datang juga, lama tau gue nunggu nya"ujar Niko setelah Shani duduk disampingnya.
"Maaf, tadi ada urusan sebentar"ucap Shani.
"Lo mau ngomong apa sih nik?"tanya Shani akhirnya.
Niko masih diam belum menjawab.

Ada dua mata yang memperhatikan mereka di tempat yang berbeda. Mereka mengikuti Shani ingin tau apa yang mereka bicarakan.

Cukup lama mereka terdiam dan itu membuat Shani menjadi bingung sendiri.
"Kalo memang gak ada yang mau dibicarakan, lebih baik gue pulang aja nik."ucap Shani yang sudah berdiri dan akan melangkah pergi namun belum sampai kaki nya melangkah tangannya di tahan oleh Niko.
"Gue mau kita balikan Shan"ucap Niko akhirnya.
"Hah"Shani masih belum mencerna ucapan laki-laki itu.
"Gue mau kita balikan Shan, gue masih sayang sama Lo, gue mau kita seperti dulu lagi Shan"harap Niko pada Shani dengan menggenggam tangan Shani.

Dua orang yang sedang mengintip itu pun semakin penasaran karena memang pembicaraan mereka tidak terdengar oleh mereka.

.
.
.

*skiip*
*Rumah Shani*
.
.
.
.

Shani yang baru pulang segera ke kamarnya dan bersih-bersih dan berganti pakaian dengan pakaian santai. Setelah selesai Shani pun merebahkan diri ke kasurnya dengan segala pikiran yang membuat nya pusing, mulai dari kedekatan nya dengan Gracia yang semakin dekat bahkan bisa di bilang lebih dari sahabat, yah Shani menyukai gadis itu di tambah lagi dengan masalah Niko yang mengajaknya balikan.

Tok tok tok

Ketukan pintu kamar Shani membuyarkan pikirannya, Shani segera bangun dan membuka pintu kamarnya, vino sudah berdiri di depan kamarnya.

"Ada apa Vin?"tanya Shani
"Boleh masuk gak? Capek nih berdiri terus"ucap vino yang langsung masuk ke kamar Shani tanpa menunggu persetujuan dari pemilik kamar.
"Lo gak nerima ajakannya niko kan?"ucap vino langsung pada intinya. Shani yang mendengar itu kaget dari mana vino tau tentang itu.
"Lo ngikutin gue yah?"tanya Shani balik tanpa menjawab pertanyaan vino.
"Jawab dulu pertanyaan gue tadi, malah balik nanya"dengus vino. Shani mendekati ranjangnya dan duduk ditepi ranjang.
"Entahlah Vin, gue bingung"Shani berkata dengan lirih. Vino yang melihat itupun mendekat dan duduk disampingnya merangkul bahu Shani menyandarkan kepala Shani ke bahunya.

"Gimana perasaan Lo sebenarnya Shan?"tanya vino dengan mengelus rambut Shani menenangkan gadis di pelukannya itu.
"Gue juga bingung Vin"lirih Shani.
"Gracia?"tanya vino lagi.
"Gue sayang sama Gracia, saat gue bersamanya gue nyaman, hati gue tenang Vin. Ada perasaan gak suka saat dia Deket dengan orang lain selain dengan teman-temannya"ucap Shani mengakui perasaannya.
"Niko?"lagi vino bertanya.
"Gue gak tau Vin, saat dia didekat gue perasaan gugup itu masih ada"aku Shani dan mengangkat kepalanya dari bahu vino memandang laki-laki disampingnya itu dengan tatapan sedih.

"Sekarang Lo istirahat dulu, jangan terlalu difikirkan, ikuti kata hati Lo Shan, apapun itu yang terpenting bagi gue kebahagiaan Lo Shan."ucap vino dan mencium kening Shani membawa gadis itu kedalam pelukannya. Shani membalas pelukan laki-laki di depannya itu.

.
.
.
.
.
.
.

Bonus foto Shani deh

Bonus foto Shani deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











TBC.
Maaf ya kalo jelek🙏🙏
Mohon kritik dan sarannya.
Terimakasih 🙏☺️

Kita (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang