kita (14)

3.3K 199 0
                                    

Selamat membaca 😊
Semoga suka 🙂

.

.

.

.

.

.

Cuaca malam ini sangat mendukung karena langit cerah berhiaskan jutaan bintang yang mampu membuat semua orang di bumi berdecak kagum dengan keindahan nya.

Tanpa adanya bulan yang menemani mereka sang bintang tak pernah takut untuk tetap menghiasi langit malam. Memayungi bumi dengan kelap-kelip cahayanya.

Begitupun dengan gadis ini yang menjadi pengagum nomor satu bintang malam itu. Menurutnya bintang adalah salah satu ciptaan Tuhan yang paling menakjubkan.

Gadis itu terus menatap langit malam itu dengan intens dan penuh kekaguman. Sepasang lengan yang memeluk nya mengagetkannya dari acaranya memandang langit malam itu.

"Gak dingin apa diluar dari tadi"ucap seseorang yang memeluknya.
"Gak, kan sekarang sudah dihangatkan sama kamu,"balasnya pada orang itu.

"Ge, sejak kapan kamu punya perasaan ini sama aku?"tanya gadis yang sedang dipeluk yang ternyata adalah Shani.
"Kenapa tiba-tiba nanya gitu ci?"bukannya menjawab namun Gracia malah balik bertanya.
"Pengen tau aja sejak kapan kamu suka sama aku"jawab Shani yang mengusap-usap lengan gadis itu yang sedang memeluknya.

Gracia yang mendengar itu tersenyum dan mencium pipi Shani. Mengeratkan pelukannya pada gadis nya.

"Aku gak tau pasti sejak kapan ci, tapi aku mulai merasa gak suka liat Cici deket-deket sama orang lain sejak kelas 2 SMP"jawab Gracia.

Shani yang mendengar itu kaget tak percaya. Bahwa mereka memiliki waktu yang sama yaitu waktu masih duduk di bangku SMP.

"Aku juga sama"Shani membalikkan badannya menghadap kearah gracia, menatap wajah Gracia.

"Benarkah?"Gracia bertanya tak percaya yang dibalas anggukan oleh Shani.

"Aku inget pas kamu deket banget sama Nina itu. Aku gak suka lihatnya tapi aku juga gak mungkin larang-larang kamu buat deket sama siapapun"Shani berbicara dengan nada tidak suka.

"Pantas saja dulu itu kamu tiba-tiba cuek banget sama aku. Suka ngomel-ngomel gak jelas sama aku"Gracia tersenyum saat mengingat masa lalu antara mereka.

Shani yang dulu waktu SMP tiba-tiba cuek gak jelas padanya. Ngomel-ngomel gak jelas karena Gracia membuat sedikit kesalahan namun tetap perhatian padanya.

.

.

.

Pagi ini di kantin di salah satu meja di antara banyaknya murid yang ada, suasana menjadi hening dan canggung. Tak ada yang memulai pembicaraan hanya saling diam menikmati makanan mereka masing-masing.

Bahkan gadis yang biasa nya menjadi mood booster di kelompok itu juga ikutan diam. Hingga akhirnya salah satu dari mereka memberanikan diri untuk memecah kecanggungan itu.

"Ini sebenarnya ada apa sih?! Kenapa pada diam semua? Biasanya juga pada ribut? Ada apa?"Sisca bersuara dengan nada sedikit tinggi.

Mereka masih diam tak ada yang ingin menjawab pertanyaan dari Sisca, membuat gadis itu mendengus sebal dan kembali memakan makanannya.

"Maafin aku ya semua"Anin tiba-tiba bersuara dengan nada lirih dan menundukkan kepalanya tak berani menatap teman-temannya.

Mereka disana menoleh pada Anin dan menghela nafas. Feni yang duduk disampingnya itu menepuk pundak sang sahabat.

Kita (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang