kita (19)

2.9K 213 5
                                    

Selamat membaca 😊

.

.

.

.

Vino berjalan sedikit lebih cepat masuk ke dalam area bandara. Matanya mengelilingi seluruh area bandara mencari sosok yang di carinya.

Bibirnya membentuk sebuah senyuman kala menemukan seseorang yang dicarinya. Berjalan mendekat kearah nya dan memeluk gadis yang sedari tadi dicarinya.

"Kangen banget nih sama kamu"ucap vino setelah melepaskan pelukannya.

"Aku juga kangen banget nih."ucap gadis itu.

Vino mengalihkan pandangannya pada seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka.
Kembali memandang gadis didepannya dengan tatapan bingung pada gadis itu meminta jawaban.

"Dia temen ku selama di Jogja."jawab gadis itu.

"Hai. Aku oniel temannya Shani. Salam kenal"orang itu memperkenalkan diri.

"Vino. Kakaknya Shani."vino membalas perkenalan dari oniel.

"Yuk jalan sekarang. Ayah sama bunda udah gak sabar udah kangen banget sama kamu Shan"vino merangkul bahu Shani dan membantu membawakan bawaan mereka.

Mereka berjalan keluar dari bandara menuju mobil vino. Memasukkan batang bawaan mereka ke bagasi mobil. Masuk kedalam mobil dan vino menjalankan mobilnya menjauh dari bandara.

"Vin. Kita kerumah sakit kasih bunda dulu. Aku mau ngurus urusan disana."ucap Shani pada vino.

"Gak pa-pa kan Niel kita ke rumah sakit dulu?"Shani bertanya juga pada temannya oniel yang duduk di bangku belakang.

Oniel yang sedang fokus dengan handphone nya hanya mengangguk setuju.

.

.

Gracia sedang duduk di bangku taman sendirian di malam hari ini. Mengenang semua kenangan yang ada di taman ini. Membuatnya semakin merindukan seseorang yang sampai saat ini tak pernah hilang dari fikiran dan hatinya.

Sudah bertahun-tahun mereka berpisah namun perasaan nya untuk seseorang itu tak pernah pudar. Malah semakin hari semakin besar rasa itu Menggunung di hatinya.

"Gimana kabar kamu sekarang?"

"Baik-baik saja kan?"

"Sehat kan?"

"Aku kangen"

"Kangen banget ci. Aku kangen"

Gracia menangis. Selalu seperti itu setiap dirinya berada di taman itu. Menangis.

Sosok gadis yang tak jauh dari tempat Gracia duduk sedang memperhatikan nya. Menatap nya dengan perasaan yang sama dengan Gracia.

Terus memperhatikan apa yang di lakukan oleh Gracia sampai gadis itu pergi dari taman itu. Hatinya sangat sakit melihat gadis kesayangannya terlihat sangat rapuh.

Gadis itu adalah Shani. Memperhatikan Gracia dari jauh tanpa menunjukkan dirinya pada gadis itu. Bukannya tak ingin mendekati nya. Namun ini bukan waktu yang tepat menurutnya.

.

.

Anin berlari menuju lantai dua di rumah yang didatangi nya. Membuka pintu kamar yang menjadi tujuannya. Masuk kedalam kamar itu. Dapat terlihat gundukan di ranjang kamar itu. Yang di yakini nya seseorang yang menjadi tujuannya berkunjung dirumah ini.

Anin mendekat dan duduk ditepi ranjang disamping seseorang yang sedang memejamkan mata itu.
Menyentuh kening orang itu mengecek suhu tubuhnya. Panas.

Kita (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang