kita (21) END

6K 268 21
                                    

Selamat membaca 😊





.

.

.

Di salah satu gedung di tempat yang cukup jauh dari kota Jakarta sedang mengadakan sebuah acara pernikahan.

Tidak banyak tamu yang di undang hanya keluarga dan kerabat terdekat serta para sahabat terdekat saja.

Karena dari pihak kedua mempelai memang menginginkan acara pernikahan yang sederhana yang tak perlu terlalu banyak tamu undangan.

Acara sudah akan di mulai dan para tamu serta sang mempelai pria sedang menunggu pengantin wanita. Menatap pintu gedung itu yang terbuka memperlihatkan sang pengantin wanita yang di balut baju pengantin yang sangat indah.

Sang pengantin pria menatap calon istrinya itu dengan mata yang tak pernah lepas dari wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya itu.

Para tamu pun ikut terpana akan kecantikan dan keanggunan dari sang pengantin wanita.

"Gre. Ci Shani cantik banget sumpah"Feni berucap pada temannya itu.

"Ci shani selalu cantik fen"jawab Gracia pada Feni.

Gracia menatap Shani yang berjalan  menuju kearah pengantin pria. Sungguh Shani hari ini begitu sangat cantik baginya.

Feni dan Gracia Mereka duduk di bangku tamu tak jauh dari tempat mempelai pria berdiri. Mereka terus memperhatikan pengantin wanita yang di iringi oleh pengiring pengantin di belakangnya.

Setelah pengantin wanita tiba di samping pengantin pria, acara pun segera di mulai dan mereka yang menikah pun sudah sah jadi pasangan suami istri.

Para tamu undangan bertepuk tangan dengan meriah. Dan mulai menyalami sang pengantin baru dan memberikan ucapan selamat.

.

.

Anin, Sisca, Gracia, Feni, Fiony, Ara, Chika dan Zee. minus Shani dan Gaby. Mereka kini sedang makan malam di restoran dekat dengan kantor gracia.

Mereka mengobrol dan bercerita banyak hal karena memang mereka jarang sekali bisa berkumpul bersama seperti ini.

Feni menyadari sesuatu yang berbeda dari kedua temannya.

"Eh tunggu deh nin, sis."Feni meraih tangan Anin dan Sisca yang membuat teman-teman nya menatap bingung akan tingkah Feni.

"Wah kalian jahat banget gak bilang-bilang sama kita-kita"ucap Feni melepas pegangan tangannya dari kedua tangan temannya.

Teman-teman yang lain bingung dengan Feni yang aneh barusan.

"Ada apa sih fen?"tanya Gracia.

"Anin sama Sisca tuh gak asik, udah jadian tapi gak bilang-bilang sama kita-kita"jawab Feni dengan masih menatap Anin dan Sisca.

Yang lain sontak menatap Sisca dan Anin meminta jawaban. Sedangkan yang di tatap mereka hanya cengengesan tak berdosa.

"Maaf bukan gak mau ngasih tau, tapi kita juga baru kok jadian nya."ucap Sisca bersalah pada teman-temannya itu.

"Bener kak anin?"tanya Chika pada Anin yang di jawab anggukan.

Sontak mereka heboh sendiri di restoran itu. Untung restoran itu sedang belum banyak pengunjung.
Sehingga mereka tak perlu merasa malu karena tingkah mereka tadi.

.

.

Beby sedang berdiri di dalam lift rumah sakit tempat Shani bekerja. Bukan ingin menemui adik nya itu tapi seseorang yang juga salah satu dokter disini. Jikalau pun dia ingin bertemu dengan Shani jelas gadis itu tidak ada karena sedang mengambil cuti beberapa hari.

Kita (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang