kita (20)

3.3K 231 2
                                    

Selamat membaca 😊



.

.

.

.

Sebulan setelah kejadian di taman malam itu. Fikiran Gracia semakin kacau dan melampiaskan nya pada pekerjaan. Berharap dengan menyibukkan dirinya dengan bekerja bisa membuatnya melupakan kejadian yang dilihatnya malam itu.

Namun gadis itu salah. Sekeras apapun Gracia mencoba melupakan semakin banyak pula pertanyaan yang muncul di kepalanya akan hal itu.

Seperti saat dirinya mengistirahatkan dirinya sejenak dari pekerjaan saat itu juga fikirannya melayang ke kejadian yang di lihatnya dengan banyak pertanyaan yang tak pernah ada jawabannya.

Kapan Shani kembali ke Jakarta?

Kenapa dia ataupun teman-temannya tak memberitahukan padanya?

Siapa laki-laki yang bersama dengan Shani malam itu?

Apakah laki-laki itu adalah penggantinya?

Apakah Shani tak ingin menemuinya?

Apakah gadis itu tak merindukan nya seperti dirinya yang selalu merindukan nya?

Begitu banyak pertanyaan yang ada di kepala Gracia yang membuatnya semakin pusing karena tak menemukan jawabannya.

Braakk

Suara pintu dibuka dengan keras mengagetkan Gracia yang sedang termenung tadi. Menatap ke arah pelaku yang juga sedang menatapnya dengan tatapan tajamnya.

Orang itu adalah Anin yang dengan keras membuka pintu ruang kerja Gracia. Anin menatap tajam Gracia dan berjalan mendekat.

"Lo mau bunuh kita semua lewat pekerjaan hah?!"Anin menunjuk-nunjuk bos nya itu.

Sedangkan sang bos tidak menggubris dan melanjutkan pekerjaannya mengecek berkas-berkas yang ada di depannya.

"Lo ada masalah apa hah?! Sampai-sampai kita-kita yang jadi korban masalah Lo ini"Anin duduk di kursi yang ada didepan meja Gracia.

Gracia tetap diam tak menanggapi ucapan dari Anin membuat gadis itu menatapnya marah.

"Gre gue lagi ngomong sama Lo!"Anin meninggikan suaranya.

Gracia menatap tajam Anin. Mengalihkan perhatian nya dari berkas-berkas yang ada dimeja menjadi ke gadis yang duduk didepannya itu.

"Shani"ucap Gracia lirih dan masih menatap tajam Anin.

"H-hah?"Anin bingung dengan ucapan Gracia yang tak terlalu didengarnya.

"Kenapa Lo dan yang lainnya tak memberitahukan ku jika Shani sudah kembali ke Jakarta"Anin terdiam setelah mendengar ucapan dari Gracia.

Anin dan teman-temannya yang lain memang belum memberitahukan kepada Gracia jika Shani sudah kembali ke Jakarta lagi.

Mereka berencana akan mempertemukan Shani dan gracia di waktu yang tepat. Namun ternyata rencana nya gagal total karena Gracia sudah tau jika bahkan sudah bertemu dengan Shani.

"Gre ini gak seperti yang Lo fikirkan. Gue bisa menjelaskan semuanya"Anin menatap sahabatnya itu.

Gracia menggeleng menutup matanya. Entah kenapa tiba-tiba kepalanya sangat pusing sekarang. Gracia berdiri dari kursinya namun tubuhnya menjadi oleng dan jatuh pingsan. Anin kaget dan segera menghampiri Gracia.

"Gre bangun gre"Anin menjadi panik dan kawathir akan Gracia.

.

.

Kita (Greshan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang