Prolog

1.2K 36 2
                                    

Hii guys assalamu'alaikum aku mau memperkenalkan cerita karangan aku yang berjudul 'Berawal Sahabat Berujung Akad' insyaallah ceritanya seru kok,oh iyah sebelum baca ceritanya jangan lupa untuk vote dulu yah .

"Hanya sebatas dua raga yang saling menjaga,tak berpapasan namun saling mendo'akan"

Happy Reading.
____________________________

Di sebuah taman terdapat dua dua orang anak kecil yang tengah asyik bermain kejar-kejaran, bocah laki-laki itu dengan semangat mengejar gadis kecil yang terus berlari.

"Ayok Iqbal kejal ala ahahahahahaha" pekik gadis kecil yang bernama Amirah Aurelia.

"Jangan kencang-kencang larinya nanti jat-"ucapan bocah laki-laki itu seketika terhenti kala melihat gadis kecil yang ia kejar terjatuh.

Dugh....

"Huaaaa lutut ala beldalah!" teriak Mira histeris sambil menangis kencang.

"Tuh kan Iqbal bilang juga apa jangan kencang-kencang larinya"omel Iqbal.

"Jangan omelin ala huaaaaa" tangis Mira semakin kencang sa'at Iqbal memarahinya.

Iqbal langsung panik kala melihat Mira semakin kencang menangis,ia takut kena amarah Bundanya.

"Cup cup cup jangan nangis yah, nanti Iqbal beliin permen buat ala" bujuk Iqbal.

"Gak mau, nanti ala sakit gigi makan pelmen teyus" tolak Mira mentah-mentah.

"Yaudah kita masuk ke dalem dulu yuk nanti Iqbal suruh bi santi buat obatin luka ala" ajak Iqbal lembut.

"Lutut ala sakit, ala gak bisa jalan..hiks..hiks" ucap Mira sesenggukan.

Iqbal pun berjongkok di depan Mira.
"Ayo naik" titah Iqbal.

Dengan patuh Mira menaiki punggung Iqbal dan mengalungkan tangannya pada leher Iqbal.

Di rasa Mira sudah naik ke atas punggungnya, Iqbal berdiri dengan bantuan ranting pohon di sampingnya untuk berpegangan.

"Iqbal kuat gendong ala?" tanya Mira mengerjapkan matanya.

"Gak kuat, Ara berat gendut lagi" ejek Iqbal.

"Huaaaa Iqbal jelek" pekik Mira tepat di telinga Iqbal seraya memukul-mukul kepala Iqbal.

"Eh nggak nggak Ara gak gendut cuma agak gembrot doang" ejek Iqbal.

"Huaaaa sama ajaaaaa!" pekik Mira.

"Eh iyah iyah Ara cantik langsing gak gembrot kok udah yah jangan nangis, nanti Iqbal kasih mainan buat Ara" ralat Iqbal agar gadis di gendongannya ini menghentikan tangisnya,karna mereka sudah sampai di ruang tamu.

"Eh Iqbal, Mira kenapa kok di gendong gitu?" tanya Bunda menghampiri kedua bocah tersebut.

"Em ini Bun...eummm" Iqbal bingung harus berkata apa pada Bunda nya.

Bundanya melirik kearah lutut Mira yang tergores cukup besar.

"Yaallah ini anak gadis Buna kenapa" panik Bunda.

"Ara tadi-" ucapan Iqbal terpotong oleh ucapan Bunda.

"Kamu apain?" serobot Bunda menodong Iqbal.

"Iq-iqbal gak ngapa-ngapain kok Buna, Ara tadi jatoh sendiri pas main kejar-kejaran sama Iqbal" jelas Iqbal ketakutan.

"Bener gitu Ra?" tanya Bunda pada Mira.
Mira menganggukkan kepalanya lesu.

"Sebentar Buna ambil obat merah dulu" ucap Bunda lalu pergi untuk mengambil kotak medis.

Berawal Sahabat Berujung Akad [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang