Kembali berulah

110 5 2
                                    

Hai hai hai Assalamu'alaikum back to my story 'Berawal Sahabat Berujung Akad'.

“Jangan salahkan orang lain jika dirimu sakit hati,salahkan dirimu sendiri yang terlalu berharap tinggi”

Happy Reading.

_________________________

Malam ini langit begitu terang, kini Iqbal dan teman-temannya tengah menyiapkan panggangan untuk membakar ikan.

"Woi bar bantuin bangsul, bucin mulu baru juga jadian beberapa jam yang lalu!"pekik Fahmi.

Akbar langsung menoleh dan merengut.

"Gua baru duduk selesai bersihin panggangan!"sungut Akbar.

"Lah gua juga baru selesai bersihin kambing, bantu siapin tikar sini!"ucap Fahmi ngegas.

Dengan malas Akbar bangkit dari duduknya dan membantu Fahmi.

Sedangkan Fawaz dan Jefri tengah membersihkan ikan dengan malas.

"Kalian udah bersihin belum ikannya?"tanya Rere yang datang bersama Zahra.

Kedua cowok itu menoleh dan tersenyum.

"Yaallah astagfirullah!"pekik Rere dan Zahra melihat ikan yang tadinya segar kini malah hancur.

"Kalian ga bisa bersihin ikan?"

Kedua cowok itu menggeleng kompak.

"Kenapa ga bilang dari tadi"geram Zahra.

"Jefri sama Fawaz siapin wadah aja sana biar saya sama Rere yang bersihkan ikannya"ujar Zahra.

Keduanya langsung tersenyum senang.

"Bersihin ikan aja ga bisa, makanya jangan ngutrek motor sama kertas doang"cibir Rere.

"Tapi kan itu bukan tugas aku"jawab Jefri.

"Ngejawab ngejawab"sarkas Rere.

Jefri di buat tak bergeming lagi, ia lebih memilih untuk diam dari pada kena semprot Rere.

"Udah lah Jef mending kita siapin yang lain aja"ajak Fawaz yang di angguki Jefri.

Di sisi lain ada Mira dan Iqbal tengah membersihkan daging ayam.

"Lama banget yang di pojok tuh"sindir Akbar.

"Mau gua gundulin kepala lo"sarkas Mira menatap tajam Akbar.

Sontak Akbar pun langsung menghindar dari tatapan maut Mira.

"Assalamu'alaikum"ucap ustadzah Fiza.

"Wa'alaikum salam"jawab semua yang berada di situ.

"Ada acara apa ini?"tanya Fiza basa-basi.

"Buta mata lo, udah tau Bakaran pake nanya lagi"semprot Neyma.

Ustadzah Fiza merengut sebal mendapat jawaban yang sangat pedas itu.

"Aku boleh gabung ga?"tanya Fiza berusaha bersabar.

Berawal Sahabat Berujung Akad [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang