Kembali

114 4 0
                                    

Hii guys assalamu'alaikum,balik lagi sama cerita karangan aku yang berjudul 'Berawal Sahabat Berujung Akad' sebelum baca jangan lupa untuk vote cerita ini yah.

“Sejujurnya anak adalah pemersatu kedua orang tua,ketika mereka sedang di terjang masalah dan hampir menyerah percayalah dia hanya mengingat dan memikirkan anak-anaknya”

Happy Reading Guys.

____________________________

Selepas ke kedai es cream, Iqbal dan Mira menuju ke parkiran.

"Bawain ball, berat"Cicit Mira.

"Huh, sini sini"Iqbal mengambil alih kantong plastik di tangan Mira.

"Makasih Cucu Sugiono"ucap Mira tersenyum meledek.

"Miraa"pekik wanita paruh baya dengan suaminya.

Mira pun langsung menoleh ke arah suara itu.

"Nak, kamu kemana aja selama ini, mamah sama papa kangen sama kamu"ucap wanita tersebut, yah siapa lagi kalo bukan mamahnya Mira.

Wanita itu langsung memeluk Mira dengan erat seakan tak mau kehilangan putri semata wayangnya lagi.

Mira tak menjawab pertanyaan itu.
Jujur Mira sangat merindukan pelukan ini.

Tes...

Butiran bening lolos begitu saja dari mata Mira.

"Nak kita pulang yuk"ajak papah Mira.

Namun Mira seakan enggan menatap papah.

"Kalian gak usah khawatirin Mira, Mira baik-baik aja di rumah Iqbal"tutur Mira.

"Kenapa kamu gak bilang bal, kalau Mira di rumah kamu?"tanya mamah.

"Mira yang minta itu mah"jawab Iqbal menunduk.

"Mamah mau ngucapin terimakasih banyak sama Iqbal Bunda dan Ayah, kita ke rumah Iqbal boleh?"tanya Mamah.

"Boleh mah"jawab iqbal.

.....👾

Yang di perjalanan skip aja yah.

Sesampainya mereka di sebuah rumah mewah bernuansa modern yah di mana lagi kalo bukan rumah Vernata.

"Assalamu'alaikum "ucap Mamah.

"Wa'alaikum Salam"jawab Bunda.

Ceklek

"Eh kamu toh, eh apa kabar masuk-masuk"Bunda mempersilahkan mamah masuk.

"Eh Ra, kamu kok?" Tanya Bunda bingung.

"Iyah Mira udah tau Bunda dan udah liat juga"ucap Mira.

"Ran, kenapa kamu gak bilang kalo anak gadisku kaburnya di rumah kamu"Celetuk Mamah.

"Hehehe suruh anak gadismu Ka"Jelas Bunda.

"Mah, tapi boleh ga Mira d sini aja, Mira udah nyaman di sini, lagian Bunda juga baik banget sama Mira, Iqbal juga gak keberatan kalo Mira di sini ya kan ball?"seloroh Mira.

"Ya wes, kamu di sini aja, Ran aku titip anak gadisku, kamu keberatan gak?"tanya Mamah.

"Yah jelas nggak lah ka, justru saya seneng udah berasa punya mantu"ceplos Bunda.

Mira yang mendengar hanya bisa bengong karna tidak mengerti.

"Kamu ini ran, mereka masih piyik"jawab Mamah terkekeh kecil.

Berawal Sahabat Berujung Akad [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang